what? apa?

229 35 2
                                    

WOY TYPO AJIB!

.

.

.

Seseorang terbangun menatap seisi ruangan yang hitam dia melihat temannya yang belum tersadar di sebelahnya

Brak!

Suara pintu terbuka keras membuatnya menoleh seseorang berbadan kecil berjalan santai mendekatinya sembari memainkan pistol di tangannya. Dengan wajah dinginnya dia menaikkan kakinya di depan meja yang berada tepat di depan orang yang baru saja bangun itu

"Saya punya beberapa pertanyaan kalau kamu ngak mau menjawab kamu sendiri tau kan? Konsekuesianya?" Plan memasang wajah dinginnya dengan sebuah senyuman mining

"Saya ngak takut mati jadi kalau saya mati di tangan kamu juga ngak papa"

"Saya tau kamu bakal jawab itu tapi, keluarga kamu ada di tangan saya saya kasih penawaran gimana?"

Terdiam dia terdiam mendengar perkataan Plan senyuman Plan bertambah "bagaimana perasaan istri anak dan orang tua kamu ketika tau kamu berbohong tentang pekerjaan kamu?"

Orang itu tetap diam "kamu ngakunya kerja sebagai polisi tapi itu ngak benar yang benar itu kamu buronan polisi"

"KAMU TAU ITU DARI MANA?"

"Kamu salah masuk rumah harus nya kamu cari informasi siapa pemilik rumah itu dulu takut nya kamu malah mati konyol karna rumah yang kamu masuki itu markas mafia"

Orang itu kembali diam Plan menoleh ke belakang "panggil kan saya Tuan Muda Potirat Kedua"

Setelah membungkuk orang yang di tatap Plan tadi pergi

"Saya masih mau main main sama kamu tapi tunggu kakak Saya dulu"

Orang itu tertawa kecil "kakak kamu yang mana? Yang ngak tau siapa keluarga besar kamu sebenarnya"

"Kamu tau banyak juga"

Di meja makan semua orang menatap bingung ke orang yang di suruh Plan tadi "dia manggil siapa?" Gulf berbisik kepada Tee yang sama terlihat bingungnya dengan dia

"Krist lu di panggil Iplen" Lay yang mengerti memberi tau

"Gua? Tadi katanya Tuan Muda Potirat Kedua? Emang gua Tuan Muda?"

Nyaris saja Lay tertawa karna wajah polos Krist "nama panjang lu siapa?"

"Krist Perawat Sangpoti-" Entah kenapa Krist tidak bisa melanjutkan kata katanya

"Gua tau lu punya banyak pertanyaan tapi ikutin dulu kayaknya itu penting"

Krist mengangguk mengerti perkataan Lay lalu mengikuti suruhan Plan "ehm pak kita bakalan kemana?"

"Ruang bawa tanah Tuan Muda"

"SEJAK KAPAN RUMAH INI ADA RUANG BAWA TANAHNYA?"

Suruhan Plan tertawa lalu mengarahkan jalan "silahkan lewat sini Tuan Muda"

Mereka berjalan melewati beberapa pintu kamar saat sampai di depan tembok pengawal itu menekan tombol yang hampir tidak terlihat lalu tak lama setelah itu dinding itu bergeser menunjukkan tangga yang menuntun jalan ke bawa mereka melewati tangga tangga tersebut hingga akhirnya terdapat beberapa pintu berwarna hitam dan beberapa pengawal di depan satu pintu. Krist memegang gagang pintu tersebut saat ingin membuka pintu tersebut sang pengawal memanggilnya "Tuan Muda sepertinya anda akan membutuhkan ini nanti"

Krist melirik pistol yang di keluar kan pengawal tersebut dengan tangan gemetar dia mengambil pistol tersebut "saya mau tanya sebenarnya sejak kapan saya menjadi Tuan Muda dan membutuhkan pistol?"

[End] Uke gang chekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang