_5_MY BROTHER_

3 1 0
                                    

Sesudah dari ruang kepsek Nathan dan Nahtalia memasuki kantin yang memang sedari tadi memang sudah Bel.

"NAT" Teriak  Bima membuat sang empuh menoleh

"Sini" Seolah tau apa yang dikatakan dari mulut Bima Nathan dan Nahtan mereka berdua berjalan ke arah mereka

Lebih tepat nya berjalan ke arah lima orang yang sedang menatap nya yaitu Bima, Doni, Askar, Dan dua orang asing lainnya.

"Nat kenalin ini temen gue juga tapi beda kelas" Ujar Bima ketika Nathan dan Nahtalia sudah duduk di kursi kosong

"Hai" Sapa Laki-Laki berambut Cempol

"HAI!!" Sapaan semangat dari Laki-Laki sedang memeluk Permen Kopiko sebanyak satu Toples

"Hemm"-Nathan

" Iya"Nahtalia

"Kenalin nama aku Vino dan ini kembaran aku Vano" Ujar Vino sambil membuka bungkus permen Kopiko

"Vano" Ujar Vano

"Nathan"

"Nahtalia"

"Kalian Sekelas sama Bima,Doni,Askar?" Tanya Vino

"Iya"-Nathan

" Yah, Padahal dari dulu aku mau sekelas sama mereka bertiga,Tapi...Aku gak sepinter kalian"Ujar Vino menunduk lesu

"Gak boleh Insecyur" Balas Askar tak suka

"Tapi aku sedih" Cicit Vino

ALVINO AKSABARA / Sang penggemar permen Kopiko orang nya cerewet dan manja pada Vano,Bima,Askar,Doni, Anak kedua dari bersaudara ( Gak Permen Kopiko gak bisa hidup ) /

ALVANO AKSABARA / Orang nya perhatian dan pendiem tapi gak dingin ya, Dan sudah mempunyai pacar /

"Besok" Jawab Nathan membuat Mereka menyrit dahi tak mengerti, Selain Nahtalia

"Apa yang besok?" Tanya Bima

"Dia pindah kelas" Tunjuk Nathan dengan dagu membuat Vino terkejut

"Aku pindah kelas kalian?" Tanya Vino dan di angguki Nathan

"YEAY!! AKU PINDAH KELAS" Hebo Vino membuat semua orang di kantin menatap nya bingung

Mereka ber enam hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah laku Vino yang menurut mereka aneh.

/ 3:00/ 2015/

...

"Mau kamena dulu Nah?" Tanya Nathan

Ya,Mereka sudah berada didalam mobil menuju Mal karna permintaan Nahtalia tentunya

"Novel" Nathan tau tentunya maksut dari ucapan adik nya

"Ck, Karna lo ni" Decak Nathan membuat Nahtalia mengyrit dahinya bingung

"Gue?" Tanya Nahtalia

"Iya, Karna lo gue jadi ikut dingin" Dengus Nathan membuat Nahtalia terkekeh kecil

"Yang sabar ya Pak" Ejek Nahtalia

"Bangsat" Gumam Nathan liri

"Gue denger lo bang" Jawab Nahtalia membuat Nathan tertawa

"Btw gimana kabar 'Dia'?" Ucap Nahtalia membiuta Nathan menghentikan tawanya dan digantikan raut wajah tak terbaca kan

Seakan...Memancarkan kebingungan,, Dan....Kesedihan

"Baik" Jawab Nathan dengan gumamman

"Kapan? Kapan 'Dia' bangkit? Gue kangen" Lirih Nahtalia menintihkan air mata

"Doa'ain aja" Nathan mencoba menenangkan Nahtalia yang sedang menangis

Bagaimana pun dia manusia yang bisa menangis dan sakit.

"Ini semua karna 'Dia' Kalo 'Dia' gak ada mungkin ini gak akan terjadi" Desis Nahtalia

"STOP!! LO JANGAN EGOIS!! DISINI BUKAN CUMA LO YANG TERSAKITI JADI MENGERTILAH" Bentak Nathan

"LO GAK TAU BANG GIMANA RASANYA JADI GUE, KALO JALANG ITU GAK ADA MUNGKIN 'DIA' GAK KAYAK GINI" Jawab Nahtalia dengan bentakan juga

"Pleas Nah, Dengerin abang, Disini gak ada yang benar maupun salah, Ini udah takdir Tuhan" Lirih Nathan

"Gue benci Tuhan" Gumam Nahtalia

"Lo gak bisa benci Tuhan, Lo jangan egois!! Gue tau lo sedih tapi gak gini caranya"

"Trus gimana?!! Gue harus ngemis-ngemis dulu sama tuhan supaya dia ngabulin permintaan gue"

"Bukan gitu caranya Nah, Lo berdoa aja biar ada jalan keluarnya" Perintah Nathan dan diangguki lemah oleh Nahtalia

"Jadi? Pulang atau..?"

"Pulang"

...

Nexs? Okhe:)

-Tbc

My BrohterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang