night game - six

763 135 8
                                    

"Jadi, maksudmu kita harus menemukan seseorang yang mencuri telur milik Jeffrey?"

Doyoung hanya menjawab pertanyaan Ten dengan anggukan singkat, sekarang fokusnya jatuh pada Rosé yang sedang membalut lukanya dengan perban.

Sekarang mereka semua telah berkumpul dirumah Doyoung, tentu saja tanpa Taeyong.

"Tapi bagaimana cara kita bisa mengetahui kriminal yang mencuri telur itu" Jennie memelankan suaranya saat menyebut kata telur.

Untuk sesaat mereka saling berpandangan, lalu Doyoung menghela napas lelah, "Oke, aku tau apa yang ada didalam pikiran kalian" katanya sambil menunjuk nunjuk Ten, Jennie, Jisoo bergantian.

"Jangan dia, please" pinta Doyoung.

"Memangnya kau punya pilihan lain?" Tanya Jisoo.


"Jangan polisi itu lagi"









***








Disinilah Doyoung dan teman temannya berakhir, di ruang tamu rumah Johnny, polisi sekaligus tetangga Doyoung yang sangat menyebalkan.

"Dia bahkan masih memakai seragamnya" bisik Doyoung pada Rosé disampingnya.

"Aneh sekali, tidak biasanya kalian mau mengajakku bermain seperti ini" gumam Johnny yang terdengar sangat jelas ditelinga semua orang yang ada disana.

Lisa dan Ten tertawa canggung, sementara Jennie menjawab, "Ya, tidak ada salahnya kan mengunjungi tetangga sahabat kami dan mengejaknya bermain bersama"


"Benar, kau juga dulu cukup sering bermain dengan kami dan- hahaha" Jisoo mengakhiri ucapannya saat melihat tatapan tajam teman temannya mengarah padanya.


Jadi, dulu sekali, Johnny pernah beberapa kali ikut bermain dengan mereka tetapi karena Johnny sedikit menyebalkan dengan senyum creepy-nya membuat mereka tidak betah, dan sejak saat itu mereka tidak pernah mengajak Johnny disetiap permainan.


"Johnny, bisakah aku memakai toiletmu?" Tanya Doyoung memulai rencana.

"Ya, disebelah sana-" Johnny menunjuk, " -disamping ruanganku"

"Oke, bagus- maksudku baiklah" tanpa menunggu lama Doyoung segera pergi.





Lima belas menit berlalu tetapi Doyoung masih belum kembali membuat Johnny curiga, "Kenapa Doyoung lama sekali?" Tanya Johnny.

Rosé dengan cepat menahan Johnny agar tidak pergi mencari Doyoung, "Aaa, dia- em dia sedang diare, yah diare" ucap Rosé dengan kebohongan yang diangguki oleh kawan kawannya.

Rosé tersenyum canggung saat tatapan aneh Johnny mengarah padanya. Polisi ini benar benar creepy. Dan tidak ada cara lain selain mencuri data kepolisian melalui laptop sang polisi creepy untuk menyelamatkan Taeyong.

Doyoung kembali dengan senyum kaku diwajahnya membuat semua orang otomatis berdiri membuat Johnny yang baru saja kembali dari dapur untuk mengambilkan popcorn menjadi bingung.

"Karena sudah malam sebaiknya kami pulang" Ten berkata dengan cepat.

"Tapi ka- "

"Ya, ya benar. Sampai jumpa lagi Johnny" sambar Jisoo cepat.

"Tapi popcornnya ba- "

"Terima kasih karena sudah menerima kami, hahaha" Doyoung pun tak memberikan kesempatan Johnny untuk menyelesaikan ucapannya.

Enam orang dewasa itu akhirnya keluar dari rumah Johnny dan dengan cepat berlari mengikuti Ten untuk masuk kedalam mobilnya, karena hanya mobil Ten yang muat untuk mereka semua.

"Jadi kau dapat informasinya?" Tanya sang empunya mobil dari kursi depan.

Doyoung mengangguk dan mengeluarkan secarik kertas dari dalam sakunya, "Jeffrey yang disebutkan oleh Taeyong itu adalah orang Korea yang berbisnis di Jepang, dan menurut catatan kriminal yang tadi kulihat, dia memiliki rival bernama Nakamoto Yuta"

Rosé memijat pangkal hidungnya, terlalu pusing dengan semua masalah Taeyong.

"Ini semakin buruk" kata Jennie yang duduk dikursi belakang bersama Jisoo.

"Jadi, ada kemungkinan jika telur Jeffrey diambil oleh Yuta" ucap Lisa skeptis.

"Ya, dan beruntungnya aku menemukan alamat Yuta"






***






Mobil yang dikendarai Ten mulai melambat. Didepan mereka, berdiri dengan tegap sebuah rumah mewah yang ukurannya dua kali rumah mewah Taeyong. Benar benar besar dan mewah.

"Satu pertanyaan, bagaimana cara kita masuk?" Tanya Ten saat melihat pagar besi yang tertutup rapat didepan mereka.

Rosé yang duduk dibelakang Ten menepuk pundaknya brutal, "Menepi, cepat menepi" katanya dengan suara berbisik.

"Kau lihat mobil itu," Rosé menunjuk mobil yang terparkir didepan rumah Yuta, salah satu mobil tersebut menyala, "Saat mobil itu keluar, kau harus mengambil kesempatan untuk masuk selagi gerbangnya terbuka" lanjutnya.

Dan saat mobil yang disebutkan oleh Rosé mulai keluar dari gerbang, Ten dengan segera melajukan mobilnya agar bisa masuk kedalam istana milik Nakamoto Yuta si kriminal pencuri telur Jeffrey.

"Sekarang apa?" Ten menolehkan kepalanya kebelakang, memandangi teman temannya satu persatu.

"Cari telurnya" jawab Doyoung seyakin mungkin, namun karena tanggannya yang masih sakit membuat suara yang keluar jadi berbisik.







***





Keadaan didalam rumah mewah Yuta sangat ramai, banyak orang orang yang mendatangi rumah tersebut entah karena apa.

"Lebih baik kita berpencar" usul Lisa, yang disetujui oleh yang lainnya.

"Aku dan Ten dilantai tiga, lantai teratas. Rosé dan Doyoung dilantai min satu alias ruang bawah tanah. Dan kalian dua jomblo, kalian mencarinya dilantai ini" ucap Lisa sambil menunjuk Jisoo dan Jennie.

"Ya, sialan kau Lalisa" rutuk Jennie yang tak terima dikatai Jomblo.

"Oke, lima menit lagi kita berkumpul disini. Bertindaklah seperti para mata mata di film The Spy" Doyoung menarik tangan istrinya untuk segera mengikutinya menuruni tangga.

"Menurutmu, apa yang dilakukan orang orang kaya dirumah seorang kriminal?" Tanya Rosé pada suaminya.

"Pesta" jawab Doyoung tak yakin  membuat Rosé mendegus.

"Mana mungkin orang kaya pesta diruang bawah tanah"

"Menurutmu apa?" Doyoung balik menanyai Rosé.

"Aku bukan orang kaya, jadi aku tidak tau" jawabnya.

"Nah, begitupun suamimu ini"

"Dan sekarang aku tau" lanjut Rosé, matanya menatap tak percaya kearah orang orang yang sedang berkumpul sambil menonton adu tinju ditengah tengah kerumunan orang orang dengan setelan mewah tersebut.

"Mereka membayar orang orang miskin untuk saling membunuh?!"

"Lihat, itu telurnya" ucap Doyoung tanpa memperdulikan pertanyaan Rosé.








***


night game | nctpink [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang