night game - four

953 161 2
                                    

Doyoung menarik tangan istrinya menjauh dari teman temannya, masuk kedalam ruang kerja milik Taeyong. Tangan lainnya membawa amplop dari detektif Choi yang masih berakting ria diruang santai.

Setelah menutup pintu ruang kerja Taeyong, Doyoung segera membuka amplop tersebut, "What has many keys, but can't even open a single door?" bacanya, lalu memandang Rosé yang sejak tadi asik berkeliling ruang kerja Taeyong.

Merasa ditatap oleh sang suami, Rosé mengalihkan fokusnya pada Doyoung, senyumnya mengembang saat melihat sesuatu tergeletak disamping komputer.

"Oh honey, kita tak perlu memikirkan teka-tekinya" ucapnya membuat Doyoung semakin bingung.

Rosé berjalan mendekati meja kerja dan mengambil iPAD milik Taeyong, "Kita hanya perlu melacak ponselnya" ucap Rosé sambil menggoyang-goyangkan iPAD ditangannya.

Senyum Doyoung ikut mengembang saat mendengar ide cemerlang istrinya, "Astaga, kau benar benar jenius" ucapnya sambil mencium singkat sang istri.

Setelah berhasil melacak ponsel Taeyong, pasangan suami istri tersebut segera meninggalkan rumah Taeyong tanpa memperdulikan teman temannya yang lain.










***









Mobil hitam milik Doyoung berhenti tepat didepan sebuah tempat pembuangan sampah dijalan yang cukup sepi, Rosé berani bertaruh bahwa dia tidak yakin tempat seperti ini benar benar ada di Seoul, tapi kenyataannya tempat ini memang berada di Seoul.

"Kau yakin disini tempatnya?" Tanya Doyoung sambil berjalan kearah Rosé.

Doyoung mencoba menelpon ponsel milik Taeyong, dan suara deringnya tepat berada didepan mereka, "Sialan, mereka cukup pintar karena membuang ponsel Taeyong" umpat Rosé saat melihat ponsel malang Taeyong sekarang berada didalam tempat pembuangan sampah.


Doyoung menghela napas, "Jadi kita harus kema- " ucapannya terputus karena Rosé membekap mulutnya erat.

"Stttt, diam" perintah sang istri.

"Lihat, bukankah dia si bad guy" ucap Rosé, jari lentiknya menunjuk kearah seberang jalan, tepatnya disebuah pub yang bisa dibilang kelewat kecil dan kumuh. Seorang pria berbadan kekar dan berkepala plontos yang tadi menculik Taeyong berjalan masuk kedalam pub tersebut.

Rosé memandangi Doyoung penuh kemenangan, "Sepertinya kita benar"

"Ayo kita ikuti si bad guy" ajak Doyoung.

Pasangan suami istri itu tak membuang waktu, mereka segera berlari kearah pub sambil menunduk, "Kenapa kita harus menunduk dan mengendap-endap" bisik Doyoung yang berada didepan Rosé.

Rosé menggeleng meski ia tau Doyoung tak bisa melihatnya menggeleng sekarang, "Entahlah, hanya saja terasa benar" jawabnya.

Saat sampai didalam pub mereka dibuat sedikit bingung karena keadaan pub yang sangat sepi, bahkan tidak ada pengunjung yang datang.

"Oke, jadi rencananya begini" ucap Doyoung berbisik, memegangi kedua bahu Rosé.

"Kau lihat bartender itu," ucapnya menunjuk bartender laki laki yang sama sekali tidak memperdulikan kehadiran mereka berdua. "Kita tanya coba bertanya, tapi jangan perlihatkan seperti kita sedang mencari seseorang"

Rosé mengangguk sambil mengacungkan ibu jarinya, yang dibalas hal sama oleh Doyoung.

"Ekhmm, permisi"

Sang bartender berpaling dari pekerjaannya, berjalan kearah pasangan suami istri tersebut.

"Emm, apa kau pernah melihat, atau mungkin ada seorang pengunjung yang baru saja pergi dengan ciri ciri- " Doyoung memandang Rosé disampingnya, meminta bantuan.

"Tinggi sekitar 1,74 m, rambut dirty blonde, dan tampan" ucapan Rosé sontak saja membuat Doyoung memelototinya.

"Tidak" jawab sang bartender.

Saat Doyoung hendak melanjutkan ucapannya tiba tiba saja salah satu penculik tadi muncul dari balik pintu yang berada disamping pinball machine yang ada didalam pub.

Rosé dan Doyoung saling berpandangan dan kembali berbisik, "Kau lihat didalam sana. Itu Taeyong" ucap Rosé penuh semangat.

"Kita menang" Doyoung berkata tak kalah semangatnya.

"Eh- sepertinya kita ketahuan" Doyoung menunjuk si penculik yang menghampiri temannya sambil menunjuk kearah mereka berada.

"Jangan khawatir, aku membawa ini agar permainan malam ini bertambah seru" Rosé mengeluarkan pistol yang ditemuinya diruang kerja Taeyong.

"Ini hanya mainan" lanjutnya mengkonfirmasi pada Doyoung, membuat Doyoung kontan mengangguk.

"Ayo kita mulai"












***













P.s maaf banget baru up :((

night game | nctpink [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang