Part 1 § || Hate You

87 21 4
                                    

Hallo!! Part awal nih semoga kalian suka")

Selamat membaca!!

*********

f(x) : 2x-1>5, x ∈ R

*********

"Ami makan yuk!" Seorang gadis memanggil teman sebangkunya.

Sedangkan yang dipanggil diam tak mendengar ajakan dari temannya. Pandangannya kosong menatap kedepan, wajahnya pucat. Merasa tak mendapatkan jawaban, gadis itu menoleh kesamping.

"Ami lo sakit?" tanya gadis itu khawatir.

Gadis bernama Ami itu tetap menghiraukan temannya. Merasa ada yang aneh, ia mencoba menyentuh pundak Ami tapi tangannya langsung tersentak. Ami berlari keluar dari kelas dengan membekap mulutnya.

"Ami tunggu!" teriak gadis itu.

Gadis itu segera mengejar Ami yang berlari menuju toilet. Banyak orang yang menatap mereka berdua dengan heran. Tak memperdulikan tatapan orang, gadis itu langsung masuk toilet dan menemukan Ami muntah.

"Astaga Ami," pekik gadis itu.

Dengan sigap gadis itu memijat tengkuk Ami, agar sedikit meredakan mual. Tangannya dengan telaten mengikat rambut Ami dengan ikat rambut dipergelangan tangannya. Setelah merasa tak mual lagi, Ami menatap pantulan dirinya dicermin dengan pandangan sulit diartikan.

"Lo mau pulang aja?" tanya gadis itu.

Ami menggeleng lesu, ia mengalihkan pandangan ketemannya yang menatap khawatir. Jika ada sebutan yang lebih dari saudara, itulah yang cocok untuk temannya ini. Seorang gadis cantik berwajah imut dengan kulit putih, rambut panjang, bulu mata lentik serta mata coklat. Bulan Sahara Martio, nama yang sangat indah dan cocok untuk temannya ini. Orang-orang biasa memanggil temannya dengan nama Bulan.

Ami masih memandang Bulan tanpa ekspresi, tiba-tiba air mata mengalir dipipinya. Bibirnya bergetar.

"Bulan," lirih Ami, "hug me."

Bulan langsung menarik Ami kedalaman pelukannya. Ia ikut menangis melihat keadaan temannya saat ini, terlihat begitu pucat. Teman yang dikenalnya pertama kali saat membeli coklat di supermarket tiga tahun lalu. Mereka tak sengaja bertemu saat Bulan kebingungan karena uangnya ketinggalan dirumah. Saat itu untung Ami membawa uang lebih.

Bulan mengusap punggung Ami berusaha untuk menenangkan. Tubuh Ami tiba-tiba ambruk dipelukan Bulan. Hal itu membuat Bulan kalang kabut, ia menepuk-nepuk pipi Ami seraya memanggil Ami.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Bulan menatap Ami yang tengah terbaring di ranjang rumah sakit. Untung tadi ada seorang siswa yang lewat di depan toilet, sehingga bisa membawa Ami ke UKS. Namun UKS tutup dikarenakan sedang renovasi, alhasil Bulan harus membawa Ami ke rumah sakit. Sudah satu jam Ami belum sadar dari pingsannya.

Tatapan kecewa terlihat dari wajah Bulan saat ini. Matanya menatap lurus kearah Ami yang masih menutup mata. Ia syok mendengar hasil pemeriksaan yang dokter lakukan tadi kepada Ami. Kenapa semua jadi seperti ini? Ia tak menyangka Ami akan seperti ini, ia kecewa. Ami seorang anak yatim piatu, selama ini Ami tinggal seorang diri di rumah peninggalan orang tuanya yang meninggal dua tahun yang lalu. Ami hidup dengan warisan orang tuanya, dulu keluarga Ami adalah keluarga terpandang. Bagaimana Ami bisa melewati ini nantinya? Bulan berjanji akan selalu berada disamping temannya. Apapun yang terjadi.

"Aww kepala gue."

Bulan tersadar dari lamunannya, ia langsung mencegah Ami yang berniat bangun. Dengan sigap Bulan mengambilkan air untuk minum Ami. Dengan telaten Bulan memijit kepala temannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not She Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang