be wise in choosing the reading because this story contains adult content
***
Seharian Sunoo hanya berbaring tentu saja ia bosan, padahal ia sama sekali tak sakit tapi Jake begitu ngotot membawanya ke Rumah Sakit. Terlebih ia masuk dalam daftaran perawatan VIP.
Tuk
Tuk
Pintu diketuk kemudian terbuka menampilkan seorang lelaki paruh baya yang mengenakan jas pusih. Ia seorang dokter, tapi rasanya Sunoo merasa tak asing dengannya. Ia serasa pernah bertemu.
“Sudah lama tidak bertemu.” sapa dokter itu.
“Dokter juga mengenalku?” tanya Sunoo terkejut, “Wah... Akhir-akhir ini banyak sekali yang mengenalku tapi aku sama sekali tak mengenalnya.”
“Aku Shim Juhyun. Apa kau sudah melupakanku juga? Padahal aku benar-benar tidak bisa melupakanmu, aku masih ingat dengan jelas tatapan mata polosmu ketika pertama kali datang ke klinikku.” ujar Dokter dan seketika saja membuat Sunoo ingat, “Jadi kau adalah psikiaterku saat aku masih kecil?”
“Ya. Seharusnya juga aku mudah untuk melupakanmu tapi Jake selalu membicarakanmu setiap waktu. Aku bahkan sudah bosan mendengar semua ceritanya.”
Sunoo menatap bingung, “Bercerita tentangku? Jadi kami benar-benar sudah saling kenal ya, tapi aku benar-benar bodoh begitu mudah melupakannya.”
“Saat masih kecil kalian sering bermain bersama, tapi semenjak kau tak lagi datang ke klinik—Jake selalu bertanya tentangmu padaku, dia selalu bertekad ingin menemuimu. Saat memasuki Senior High School dia bercerita sudah tahu keberadaanmu, sering sekali dia berbicara kau tambah manis dan benar saja kau memang semakin manis.” puji Dokter membuat Sunoo tersipu malu.
Mendengar cerita Dokter Juhyun, Sunoo ingat bahwa Jake adalah anak pemalu putra dari Dokter Juhyun. Pantas saja dia bilang sudah mengenalnya sedari lama.
“Bagaimana kau saat ini? Apa keadaanmu cukup baik?”
“Aku baik-baik saja. Dan untuk sisi lain dariku kini aku bisa mengendalikannya, aku sekarang tahu kapan untuk menyembunyikannya dan kapan aku bisa memanggilnya sesukaku.”
Dokter Junhyun tersenyun kecil, ia menatap Sunoo dengan hangat, “Mulai saat ini kau akan berada dibawah pengawasanku lagi. Aku berjanji atas permintaan Jake akan melindungimu.”
. . . .
Setelah kematian Jay, sekolah tampak sedikit berbeda, lebih sepi dan sunyi. Semua orang saling pandang dengan sinis. Sunoo juga merasa sedih karena Jungwon tak datang kesekolah, bahkan tanpa keterangan pun. Ia tak tahu apakah sahabatnya baik-baik saja atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho | SungSun ✓
FanfictionDi balik senyuman dan tawa yang renyah menyimpan ironi yang menakutkan, darah segar akan selalu mengalir seiring hatinya tergerak untuk mengoreskan luka. *** Kasus pembunuhan yang menimpa seorang siswi membuka lembaran fakta yang kian mendebarkan ji...