"Baiklah anak-anak hari ini kita kedatangan teman baru,ayo masuk"Ucap Bu Ani.
Pintu pun terbuka menampil seorang anak laki-laki.
"Kenalin gw Devan Calvin Antares panggil aja Antares gw anak dari Calvin corp,gw temenan gak Mandang derajat kalo kalian bisa ngehargain gw hargain kalo kalian gak ngehargain gw juga gak bakal ngehargain sekian terima gaji"Ucap Antares panjang lebar.
"Baiklah Antares kamu duduk di bangku yang kosong disebelah Kevan silahkan duduk"ucap Bu Ani.
Antares pun berjalan ke arah kursi yang kosong,sesampainya di sana iya melihat Kevan yang sedang menggambar sesosok mahluk.
"Dia Arin anak dari Bu shala dan pak jasan,dia meninggal di sekolah ini dan mayatnya belum dikubur sedangkan Bu shala dan pak jasan tidak tau bahwa anak nya mati terbunuh dan pelakunya ada disekolah ini"ucap Antares tepat di telinga Kevan.
Kevan melihat mata Antares dan mulai menggambar sosok yang selalu menemani Antares.
Kevan pun menunjukkan gambarnya kepada Antares.
"Aiden namanya Aiden sosok makhluk halus yang nemenin gw sejak gw lahir"Kevan hanya menganggukan kepalanya.
Bel istirahat pun berbunyi semua murid pun berjalan menuju kantin.
"Devan Calvin Antares anak dari CEO Calvin corp,gw yakin Luh bukan anak biasa"ucap Revan.
"Tuh Revan mulutnya frontal bener dah heran gw"Claudia hanya mendengarkan apa yang angel katakan.
Antares pun memandangi mereka,kemudian memasang smirk.
"Gw juga yakin kalo Revandra Bin Garaga bukan lah anak yang bisa dibilang biasa"ucap Antares membuat Revan gelagapan.
"Kevan altedzar argansa Edwar Jackson prawijaya juga bukan anak yang harus dibilang biasa"semua pun gelagapan setelah mendengar tuturan kata Antares.
Antares yang melihat wajah mereka tegang pun langsung tertawa.
"Ya elah muka kalian biasa aja kali ngakak gw hahaha"mereka semua seketika memasang wajah datar.
"Hehe gw juga bukan anak yang bisa dibilang biasa gw anak yang mempunyai mata tiga bukan setan ye gw anak indigo paham kan?ya udah yok ke kantin laper gw"ucap Antares seraya memeluk punda Kevan.
"Lepas Woi lepas jangan sampek gw ngomong kasar!"ucapan Kevan membuat Antares hanya memasang wajah watadosnya.
Mereka pun melewati koridor sekolah,saat melewati koridor Antares merasakan ada seseorang yang memperhatikannya.
Dia pun menoleh untuk melihatnya cukup lama memperhatikan sosok mahluk itu hingga akhirnya.....
"ARGHHHHHH KEPALA GW PUSING"ucap Revan seraya memegangi kepalanya.
"ARGHHHHH TELINGA GW BERDARAH SAKIT!!!!!!"Yang lain pun segera menolong Revan dan gevan.
"ARGHHHHHHH TANGAN GW SAKIT ARGHHHHH"Rama yang mendengar teriakan Kevan pun segera menolongnya.
"Breathe Ares breathe ayo Ares breathe ayo"ucap Antares seraya memegang dadanya dan mengatur sesak nafas nya.
Setelah beberapa menit mengurus sesak nafas kini Antares mengikuti mahkluk itu.
"Kenapa malah dilapangan?"Guman Antares.
"Aku ingin dia melihat ku aku mohon sekali saja aku tau kau bukan anak biasa aku mohon tolong aku"ucap mahkluk itu.
"Baiklah tunggu sebentar"Antares pun menghampiri ketua basket itu.
"Permisi kak"ucap Antares.
"Iya kenapa?uh anak baru ya?soalnya gw belom pernah liat"ucap si ketua basket.
"Iya kan nama gw Antares"ucap Antares.
"Nama gw Subin,btw ada keperluan apa ya?"ucap Subin.
"Boleh pinjem tangannya gak kak?"ucap Antares,Subin pun melihat tangan Antares kemudian melihat teman temannya.
Subin pun mengulurkan tangannya.
"Maaf kak"Ares pun menaruh tangan kirinya di kepala Subin.
"Tutup kak matanya"Subin pun mengikuti apa yang Antares katakan.
"Buka mata dan lihat apa yang ada disamping kakak"Subin mulai membuka matanya dan menemukan sosok mahluk.
"A-arin"ucap Subin,Arin membalasnya dengan senyuman.
Saat Subin ingin memeluk arin,Antares pun menahannya.
"Jangan dipeluk kak entar kak Arin lenyap"ucap Antares.
"A-arin k-kamu kemana aja?aku nyariin kamu sampai aku gak sempet tidur selalu muka kamu yang ada dipikiran aku"ucap subin lirih,anak basket hanya memperhatikan apa yang Subin omongin tapi mereka gak tau siapa yang Subin omongin yang mereka tau cuma "Arin".
"Maaf ya Subin aku gak nepatin janji aku waktu itu,aku mau nemuin kamu ditaman sekolah tapi ada sesuatu yang gak aku pengen terjadi"ucap Arin.
"Kak,kakak boleh peluk kak Arin kalo kakak mau arwah kak Arin selalu sama kakak dia selalu ngikutin kakak tapi kakak gak tau"ucap Antares.
Subin yang mendengar tuturan Antares pun langsung memeluk arin.
"Maaf"ucap Subin.
Setelah itu arwah Arin menghilang.
"Kak Arin udah lama didunia ini dia akan kembali nanti malam tepat sebelum kak Subin tidur"ucap Antares.
"Thanks res gw gak tau kalo gak ada Luh mungkin gw gak pernah liat Arin lagi"ucap Antares.
"Kak temuin gw di belakang taman sekolah ini jangan lupa kakak bawa temen temen kakak"setelah mengucapkannya antares pun berjalan keluar dari lapangan basket itu.
TBC
Dah lah capek:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Mata Batin Ku (Slow Up)
Non-FictionSebuah anugerah atau sebuah bahaya bagi ku,aku mempunyai kelebihan yang tidak orang lain miliki,entahlah aku bingung antara anugrah tuhan atau bencana tuhan?
