10. Rindu

8 4 0
                                    

Bukan tidak Rindu, tapi takut luka itu membekas kembali.

Tok ...tok ... "Siapa sih," ujar Alexa sambil membuka pintu.

"Hai," Aldi tersenyum ke arah Alexa, Alexa hanya menatapnya heran.

"Ada perlu apa," tanya Alexa tanpa basa basi.

"Ini ada titipan dari nenek," ucap Aldi berbohong, padahal hanya ingin bertemu dengan Alexa saja.

"Thanks," ucap Alexa yang mengambil bungkus makanan dan menutup pintunya, tapi Aldi menahan pintunya.

"Ehh tunggu."

"Apalagi?"

"Gak di ajak masuk?"

"Gak, di rumah gak ada siapa-siapa"

"Ya tidak apa apa, aku juga gak bakal ngapa-ngapain kamu."

"Bilangin terimakasih sama nenek."

"Iya, tapi ada satu hal lagi yang belum di sampaikan sama kakak mu, di suruh nenek."

"Apa?"

"Ya rahasia."

"Bilang saja sama aku, nanti aku sampein ke kakak."

"Gak bisa, ini kan amanah, kalo amanah harus di sampaikan sama orangnya langsung, kalo engga ya dosa, emang elu mau nanggung dosanya?"

"Ya sudah masuk, tapi jangan macem-macem."

"Iya gak bakal, paling aku grepe-grepe kamu," ujar Aldi.

"Apa?" Alexa melotot.

"Canda grepe."

Alexa hanya mendengus sebal, sebenarnya ia sudah tidak ingin meladeni Aldi, tapi dengan terpaksa Alexa membiarkan Aldi masuk ke dalam rumah nya.

Aldi pun duduk di sopa ruang tamu "mau kemana?" tanya Aldi yang tengah melihat Alexa jalan menaiki anak tangga.

"Kamar."

"Mau ngapain?"

"Tidurlah masa mau masak."

"Eits gak boleh, disini kan ada tamu, temenin dong, gak sopan tahu."

"Tujuan kamu ke siapa?"

"Kamu," ujar Aldi tidak sengaja, tapi itu adalah perkataan jujur dari lubuk hati Aldi yang paling dalam.

"Aku?" tanya Alexa sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Maksudku kakak kamu."

"Nah kan, nanti di temeninnya sama kakak."

"Ya sudah, gue aduin saja sama kakak lu, punya ade ko gak ada sopan santun nya, sekalian juga gue aduin sama nenek, tuan rumahnya juga gak menerima dengan baik"

"Oh jadi sekarang mau main adu ya?, menyebalkan." Alexa pun kembali ke sopa dan duduk di salah satu sopa tersebut.

Keheningan pun menyelimuti mereka berdua, hanya suara TV yang terdengar bunyi suara. Mereka tak saling berkata hanya untaian kata yang tergantung dalam hati mereka, ingin mengucapkan tapi terlahangi oleh gengsi.

Di luar sedang hujan deras, tiba-tiba lampu mati di iringi dengan suara petir yang mampu membuat Alexa kaget setengah mati, ruangan pun menjadi gelap, dengan tidak sadar Alexa langsung lompat ke arah Aldi dan memeluknya dengan erat. Aldi pun tersenyum dan membalas pelukan Alexa.

Alexa pun baru sadar kalau ia sedang memeluk Aldi, ia berusaha melepaskan pelukan itu tiba-tiba suara petir pun terdengar dengan jelas. Aldi pun semakin mengeratkan pelukannya dan tidak membiarkan Alexa melepaskannya.

"Moment seperti ini yang aku rindukan Lex. pelukan hangatmu, pelukanmu yang membuatku nyaman dan tidak ingin berhenti untuk terus memelukmu dengan erat," ucap Aldi dalam hati.

"Aku rindu saat-saat seperti ini, aku rindu semua tentangmu Di, tapi aku juga tidak ingin terus-terusan berharap sama kamu. Aku takut jatuh lagi, aku takut jatuh pada jurang dengan seribu harapanku padamu. Aku takut tidak bisa bangkit lagi jika luka itu kembali hadir," ucap Alexa dalam hati.

Mereka berdua sama-sama saling merindukan, mereka sama-sama ingin saling memiliki, tapi entah apa yang membuat Aldi ragu sehingga tidak memberi kepastian pada Alexa.

"Jangan takut, aku disini," ujar Aldi pada Alexa berusaha menenangkan, karena Alexa sangat takut suara petir.
"Alexa pun mengangguk."

Alexa pun tertidur di pelukan Aldi. Awalnya Aldi ingin menemani Alexa sampai kakaknya pulang, tapi ternyata kakak nya tidak pulang ke rumah. Akhirnya lampu menyala dan hujan pun sedikit reda, Aldi pun melihat Alexa yang tengah tertidur, ia pun tersenyum.

Kemudian Aldi melihat jam ternyata sudah setengah 10, ia ingin membangunkan Alexa karena mau menyuruhnya pindah ke kamar, tapi rasanya ia tidak tega, ia takut mengganggu tidurnya Alexa.

Aldi pun membiarkan Alexa tidur di pelukannya, Akhirnya Aldi mengecup kening Alexa dengan hati-hati.

"Dalam keadaan tidurpun kamu masih cantik," puji Aldi sambil memandangi wajah Alexa.

Setelah sekian lama menunggu kakak nya pulang, Aldi pun ketiduran disana sampai pagi.

Dengan perlahan Alexa membuka matanya, ia melihat sosok seorang Aldi dengan keadaan tidur. "Dia tidak pulang?" ucap Alexa dalam hati.

Setelah tersadar ternyata telapak tangannya Aldi bertepatan di payudara Alexa. "Aaaa.. Dasar mesum," teriak Alexa sambil memukul Aldi pake bantal sopa.

Aldi pun membuka matanya karena mendengar teriakan Alexa, setelah bangun ia di suguhi dengan pukulan dari Alexa.

"Woy sakit, apa-apaan sih," ucap Aldi.

"Ihh dasar mesum" teriak Alexa.

"Mesum apaan, gue gak ngelakuin apa-apa, sumpah."

"Terus ngapain lo pegang-pegang TT gue, lu nyari kesempatan kan."

"Hahhh? Pegang TT?" Aldi bengong karena perasaan Aldi ia tidak memegang apapun hanya menciumnya saja.

"Iihhh dasar mesum."

"Oke ... Oke ... Dari pada gue di pitnah kagak jelas sama lo, mending kita liat CCTV.

"Oke, siapa takut."

"kalo lo bener pegang TT gue, lo harus berlutut minta maaf sama gue di lapangan sekolah di depan semua teman-teman sekolah."

"Gue setuju, tapi kalo gue gak pegang TT lu, dan jika elo yang salah, lo harus nurutin semua kemauan gue.

"Gue setuju" ucap Alexa.

Mereka pun melihat CCTV bersama.

"Eh tunggu-tunggu," Aldi menghentikan Alexa yang tengah memeriksa CCTV, karena ia baru saja ingat bahwa semalam ia cium Alexa, bagaimana kalo ketahuan.

"Apa? Kenapa? Lo takut? Apa jangan-jangan emang bener lo ngelakuinnya."

"Eh jangan asal bicara ya, gue gak gitu."

"Ya sudah kalo ngerasa gak salah, diem." Aldi pun pasrah.

Jantung Aldi terasa mau copot, gimana kalo CCTV itu menunjukan adegan waktu Aldi cium Alexa, di tambah lagi gimana kalo dalam CCTV itu Aldi benar memegang TT nya Alexa, aduh pasti Aldi bakal di cap cowok brengsek yang mesum.

Mereka pun mulai pokus pada CCTV tersebut, yang ternyata kejadian yang sesungguhnya Aldi tidak memegang TT Alexa, justru Alexa ngigo sehingga tangan Aldi ke dadanya Alexa.

"Tuh kan bukan gue yang pegang. Elu sendiri yang meletakan tangan gue di dada lu, apa jangan-jangan lu pura-pura ngigo ya, padahal sebenernya lu pengen TT lu di pegang sama gue ya kan, ngaku lo" oceh Aldi panjang lebar.

Aldi bernafas lega karena akhirnya bukan Aldi yang sengaja memegangnya, Untung saja waktu Aldi cium Alexa pas mati lampu, jadi gak kelihatan.

"Enak saja, emang gue cewe apaan, gue gak inget kalo gue ngigo." Alexa malu setengah mati, ko bisa-bisanya ia ngigo sambil pegang tangan Aldi.

"Sa ae lu," ledek Aldi "jadi mulai sekarang lo harus nurutin semua permintaan gue."








Cinta Tak Harus Memiliki (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang