datang dan pergi

2K 200 23
                                    

Hari yang di tunggu-tunggu tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari yang di tunggu-tunggu tiba. Mingyu sudah duduk dibelakang stage dengan handphone ditelinga nya. Dia sedang berbicara dengan Wonwoo lewat handphone. Wonwoo bilang dia tak bisa datang jadi dia menelpon Mingyu dan memberi nya semangat.

"Sebentar lagi giliran ku, aku tutup telpon nya oke? "

"Oke, ingat jangan gugup dan fokus lah bermain "

"Siapp, sampai jumpa"

"Ya.. "

Tutt!

Mingyu memperhatikan handphone nya. Disana terlihat panggilan sudah berakhir dan ada nama Wonwoo.

"Demi Wonwoo "

Di tempat lain, Wonwoo tersenyum sambil menjauhkan handphone dari telinganya.

Tes!

Darah segar mengalir dari hidungnya.

Apa dia sanggup bertahan?

"Maaf gyu.. "

***

Nama Mingyu telah dipanggil dan ini saat yang ditunggu-tunggu Mingyu selama ini. Dilihatnya sebuah piano besar sudah disimpan di tengah-tengah panggung.

Mingyu berjalan mendekat pada piano itu lalu duduk. Menghela nafasnya sebentar dan mulai menekan tuts pianonya.

Tak pernah terpikir dibenaknya dia akan bermain piano di hadapan semua orang seperti sekarang. Dan semua ini berkat Wonwoo dan orang-orang yang mendukungnya.

Dia tak ingin mengecewakan Wonwoo dan semuanya. Berkat bantuan mereka dia bisa bermain piano disini. Terlebih Wonwoo. Mingyu merasakan sesuatu yang baru saat dengan Wonwoo, perasaan yang tak pernah dia rasakan sebelumnya.

Senyuman, tawa, kehangatan. Semua nya yang tak pernah Mingyu dapatkan dulu, sekarang dia dapat dari seorang Jeon Wonwoo. Dan dia tak ingin kehilangan semuanya.

Mingyu memejamkan matanya.

Mungkin dia berbeda dari semua pria, tapi dia ingin menyampaikan perasaan nya dengan permainan piano yang dia mainkan sekarang. Lagu yang ditulis ibunya dulu dan saat ini Mingyu mampu memainkan nya.

"Kuharap kau mendengar nya, Wonwoo"

"Mingyu.. "

Mingyu membuka matanya dan melihat Wonwoo sedang duduk disampingnya sambil tersenyum. Seulas senyum tercipta diwajah Mingyu.

Wonwoo menyenderkan kepalanya pada bahu Mingyu sambil memejamkan matanya.

"Lagumu bagus.."

"Aku menyukai nya "

Mingyu tersenyum lebar.

"Ayo main kan lagi suatu hari nanti, mainkan untukku.. "

Mingyu menganggukkan kepalanya.

"Apapun untuk mu"

"Mingyu.. "

Wonwoo menatapnya lalu satu kecupan mendarat pada pipi Mingyu.

"Terima kasih sudah memberiku semangat"

"Aku senang bisa mengenal mu"

Mingyu terus melihat Wonwoo yang beranjak dari duduknya. Tubuh Wonwoo terlihat mulai menghilang.

"Wonwoo? "

Senyum Wonwoo masih tercipta di wajahnya.

"Jangan pergi.. "

Ingin rasanya Mingyu berlari dan mencegah Wonwoo tapi dia harus menyelesaikan lagunya.

"Wonwoo! Jangan pergi! "

Tubuh Wonwoo mulai menghilang. Sebelum sepenuhnya menghilang, Wonwoo mengucapkan kata yang sedikit samar tapi masih dimengerti oleh Mingyu.

"Aku mencintai mu" Menatap mata Mingyu dengan wajah penuh senyuman.

"Terima kasih.. "

Dan setelahnya Mingyu menyelesaikan permainannya. Air matanya tiba-tiba saja mengalir deras dikedua pipinya.

"Dan selamat tinggal.. "

***

Mingyu berlari di lorong rumah sakit dengan penampilan yang sudah berantakan. Katakan jika Mingyu gila sekarang karna ya dia sudah gila sekarang. Berlari seperti orang kesetanan di lorong rumah sakit.

Diujung lorong Mingyu melihat ada Soonyoung , Jihoon, dan Jeonghan yang sedang dipeluk oleh Seungcheol.

Kaki Mingyu berhenti berlari karna tiba-tiba saja ototnya melunak dan kakinya lemas. Mereka, semua keluarga Wonwoo yang ada disini, mereka menangis.

"Wonwoo.. "

Mingyu berjalan mendekati mereka.

"Mingyu? "

Mingyu berjalan menghampiri Soonyoung. "Mana Wonwoo? Apa dia sedang makan didalam? "

"Mingyu .."

"Kenapa kalian menangis?! Wonwoo baik-baik saja, kenapa kalian menangis?! "

"Mingyu tenang lah.. "

Jeonghan mengelus lengan Mingyu, mencoba menenangkan emosi Mingyu saat ini.

"Wonwoo pasti baik-baik saja, dia tadi menonton ku bermain! "

"Mingyu.. Wonwoo sudah tak ada"

Deg!

Mingyu tertawa remeh. "Tidak! Kalian bohong! Wonwoo baik-baik saja!! "

Mingyu berlari dan masuk ke dalam ruangan Wonwoo. Tiba-tiba saja tubuhnya lemas, melihat Wonwoo yang tertidur dengan wajah yang pucat.

Kakinya berjalan menghampiri Wonwoo. Lalu tangannya mengelus surai hitam favorit nya.

"Wonwoo.. Mereka berbohong padaku kan? Aku tau sekarang kau lelah dan ingin tidur, tapi kau pasti akan bangun kan? Aku tau itu .. "

Wajah Wonwoo sangat dingin berbeda dengan tangan milik nya yang hangat.

"Wonwoo.. Aku mencintaimu dan akan selalu seperti itu bahkan jika kita terlahir kembali"

Kepala Mingyu menunduk lalu mencium bibir Wonwoo yang pucat dan dingin. Setetes air mata menetes mengenai pipi Wonwoo, dalam hati Mingyu mengucapkan kata yang selama ini selalu ingin dia ucapkan pada Wonwoo.

"Thanks for everything"

END

Akhirnya..

Makasih yang udah nyempetin baca fanfic inii 😁

Jangan lupa baca fanfic yang lain juga okeyy?

See you~

[✔️] ORANGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang