Prolog

6.7K 525 30
                                    

"Gak! Itu semua gak bener! Aku gak pernah gitu! Aku ... aku gak bohong!" Sebanyak apapun gadis itu berteriak, sosok pemuda di depannya tetap diam.

Bahkan tatapan yang biasanya manatap hangat itu berpaling, menghadap kearah lain. Dia tidak marah, hanya saja dia cukup ... kecewa. Ya, dia hanya kecewa!

"A—aku adiknya," lirih gadis itu semakin menjadi. Air matanya semakin banyak keluar, Isak tangisnya tertahan membuat  pemuda tersebut ikut merasakan sakit.

Cukup! Dia tidak ingin melihat gadisnya menderita karena kebohongan ini. Dia harus melakukan sesuatu.

"Neth, aku—BRANNETH!"

Brakk

Bughh

Tidak! Tidak mungkin! Katakan apa yang dia lihat itu salah! Tolong, seseorang katakan bahwa itu bohong. Mamanya ....

"PANGGIL AMBULANS CEPETAN! KALIAN GILA, HAH?!"

⭐⭐⭐

Hai, kaget ya tiba-tiba dapet notif? Iya, gue mau revisi. So, jangan dulu kecewa. Karena alurnya tetep sama, cuma ada perbaikan dikit dibeberapa bagian yang typo dan plot hole.

Dan gue mau ujian, jadi ada kemungkinan bakalan sibuk banget. Hahaha selamat menunggu.

BRANNETH ||Hiatus||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang