Kami berjalan menuju Hospital Wings, dengan Ginny yang terus mendampingi Harry sedangkan Hagrid pergi karena mendapatkan tugas untuk memindahkan tubuh Profesor Dumbledore oleh Profesor McGonagall.
"Neville ada di rumah sakit, tapi menurut Madam Pomfrey dia akan sembuh total dan Profesor Flitwick tadi pingsan, tapi dia tak apa-apa, hanya sedikit terguncang. Dia berkeras akan mengurus anak-anak Ravenclaw. Dan seorang Pelahap Maut mati, dia terkena Kutukan Maut yang dilancarkan si pirang ke segala jurusan..."
Harry mendorong pintu rumah sakit. Neville terbaring, tampaknya sedang tidur, di tempat tidur dekat pintu. Ron, Hermione, Luna, Tonks dan Lupin mengerumini tempat tidur lain di ujung ruangan. Mendengar bunyi pintu terbuka, mereka semua mengangkat muka. Hermione berlari menyongsong Harry dan memeluknya. Lupin juga mendekat, tampak cemas.
"kalian baik-baik saja?" tanyanya.
"kami baik." Kata Harry. "bagaimana Bill?"
Tidak ada yang menjawab. Aku dan Harry melongok melewati bahu Hermione dan melihat wajah yang tidak bisa dikenali berbaring di atas bantal Bill, tersayat dan tercabik-cabik parah sekali sehingga bentuknya sangat aneh. Madam Pomfrey sedang mengolesi luka-lukanya dengan salep hijau berbau tajam.
"Tak bisakah Anda menyembuhkannya dengan mantera atau apa?" tanyanya kepada Madam Pomfrey.
"Tak ada mantera yang manjur untuk luka-luka ini." kata Madam Pomfrey. "Aku sudah mencoba segala yang aku tahu, tapi tak ada obat untuk luka-luka gigitan manusia serigala."
"Tapi dia tidak digigit pada waktu bulan purnama," kata Ron, yang menatap wajah kakaknya seakan dengan memandang begitu dia entah bagaimana bisa memaksa luka-luka itu sembuh. "Greyback tidak bertransformasi, jadi mestinya Bill tidak akan jadi-jadi?"
Dia memandang Lupin dengan bimbang.
"Tidak, kurasa Bill tidak akan betul-betul menjadi manusia serigala," kata Lupin, "tapi itu tidak berarti tak akan ada kontaminasi. Itu luka-luka kutukan. Tak mungkin bisa sembuh sepenuhnya, dan-dan Bill mungkin akan punya beberapa karakter serigala sejak saat ini."
"ini semua salahku," kataku akhirnya. "kalau saja dia tidak menyelamatkanku, dia tidak akan terluka seperti ini."
"Bill melakukan segala hal yang dia bisa lakukan untuk meminimalisir korban." Kata Lupin. "Kalau dia tidak melakukan itu, mungkin kau yang akan tertidur di sana."
"Tetapi bukan berarti dia bisa menjadikan dirinya umpan." Kataku dengan penuh air mata.
"Percayalah, dia melakukan itu untuk menyelematkanmu."
"Dumbledore mungkin tahu sesuatu yang bisa manjur," kata Ron. "Di mana dia? Bill melawan maniak-maniak itu atas perintah Dumbledore. Dumbledore berutang padanya, dia tak bisa membiarkan Bill dalam keadaan begini."
"Ron, Dumbledore sudah meninggal," kata Ginny.
"Tidak!" Lupin memandang liar dari Ginny ke Harry, seolah berharap yang disebut belakangan akan mengkontradiksi ucapan ini, namun ketika ternyata tidak, Lupin terenyak di kursi di sebelah tempat tidur Bill, tangannya menekap wajahnya. Tidak ada yang pernah melihat Lupin kehilangan kontrol diri sebelumnya.
"Bagaimana dia meninggal?" bisik Tonks. "Bagaimana terjadinya?"
"Snape membunuhnya," kata Harry. "Aku di sana, aku melihatnya. Kami tiba kembali di Menara Astronomi karena di situlah Tanda-nya... Dumbledore sedang sakit, dia lemah, tapi kurasa dia menyadari itu jebakan ketika kami mendengar langkah-langkah berlarian menaiki tangga. Dia membuatku tidak bisa bergerak, aku tak bisa melakukan apa-apa, aku di bawah Jubah Gaib-ku dan kemudian Malfoy keluar dari pintu dan melucuti tongkat sihirnya dengan Mantra Pelepas Senjata."
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCISMUS
FanfictionSafera Dawndusk Colate, satu-satunya murid Hogwarts yang memiliki kemampuan Legilimency turun-temurun dari garis keluarganya. Liburan musim panas tahun lalu, ia berhasil menguasai Occlumency dengan cepat dibawah pengawasan Snape. Memiliki kemampuan...