P R O L O G

20.3K 1.2K 100
                                    











- Byun Baekhyun 23 tahun.

- Park Chanyeol 33 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Park Chanyeol 33 tahun.

- Park Chanyeol 33 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Kris Wu 29 tahun.

______________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________________________________________

                       -Baekhyun Pov-

Namaku Byun Baekhyun, aku baru berusia 23 tahun. Dua tahun lalu aku baru saja lulus kuliah dan aku langsung bekerja karena mendapat rekomendasi dari salah satu teman ayahku. Entah dari mana ayah mendapatkannya, tapi aku bersyukur karena berkat teman ayahku itu aku sekarang bekerja sebagai asisten dari seorang model dan aktor kenamaan Korea Selatan, Kris Wu.

Sudah dua tahun aku bekerja dengannya. Suka duka sudah ku lewati. Pekerjaan ini benar-benar menguras tenaga dan pikiran. Tidak ada jam kerja, aku harus terus berada di samping Kris hyung setiap saat. Terkadang pukul 4 dini hari kami baru selesai bekerja lalu paginya kami harus sudah ada di lokasi yang lain.

Aku tidak bekerja sendiri tentu saja. Ada Kyungsoo hyung sebagai manager dan Luhan hyung sebagai make-up artist. Tapi tetap saja, sebagai asisten jelas lebih melelahkan karena harus tetap berada di dekat Kris hyung 24 jam lamanya.

Oh, jangan mengharapkan libur panjang.

Itu tidak mungkin.

Jadwal Kris hyung selalu padat.

Libur seperti sesuatu hal yang langka dan mahal untuk ku. Kris hyung pernah mempekerjakan lagi satu asisten, tapi karena ia tidak menyukainya, asisten baru itu di berhentikan setelah satu bulan bekerja.

Kris hyung itu sebenarnya baik, hanya saja sikap dinginnya memang lebih mendominasi. Tapi ia sangat peduli padaku dan juga Luhan hyung. Meskipun kami lebih sering di marahi, tapi terkadang Kris hyung bersikap hangat, membuat kami lupa bahwa terkadang ia sangat menyebalkan.

Kami saat ini sedang berada di pesawat, baru saja kembali dari Jepang. Aku dan Kris hyung duduk berdampingan sementara Luhan dan kyungsoo hyung tepat di belakang kami. Kris hyung sedang tertidur. Sementara aku sangat kesulitan memejamkan mata. Pikiran ku meliar. Ku bawa arah pandang ku ke luar jendela pesawat.

Di luar sana indah. Cuacanya sangat bagus.

Lalu aku teringat pada perkataan Kyungsoo hyung. Bahwa besok Kris hyung ada pemotretan untuk sebuah brand terkenal. Kyungsoo hyung berkata jika ia sangat bersemangat karena kali ini Kris hyung melakukan pemotretan dengan seorang fotografer terkenal.

Aku mendesah berat. Harusnya aku juga senang karena berkesempatan bertemu dengan fotografer terkenal itu. Tapi sayangnya ia adalah seseorang yang sangat kuhindari. Seseorang yang tidak pernah lagi mau aku temui.

Dari sekian banyak fotografer, kenapa harus orang itu?

Aku mencoba memejamkan mataku, berharap kantuk datang.

Tapi sia-sia. Sekuat apapun aku memejamkan mata, bayangan pria itu selalu datang saat kyungsoo hyung menyebut namanya beberapa saat sebelum kami akan kembali pulang ke Korea.

Pria itu.

Fotografer terkenal itu.

Adalah pria masa laluku.

Tepatnya mantan suamiku.

Park Chanyeol.

Pria yang lima tahun lalu menceraikan ku dengan alasan bahwa dirinya menjadi terikat dengan ku dan tidak lagi bisa bebas setelah menikah.

Tidak pernah ada yang tahu tentang diriku yang ternyata pernah menikah. Saat itu Chanyeol belum terkenal seperti sekarang, tapi begitulah dunia fotografi. Ia sering bertemu dengan model-model cantik, pergaulan bebas dan segala sesuatu yang berbau kebebasan adalah hidupnya. Saat itu usianya sudah menginjak 27 tahun. Sementara saat itu aku berusia 17 tahun, masih berstatus pelajar dan harus menikah dengannya karena kami di jodohkan.

Ayahnya dan ayahku berteman baik. Saat itu Chanyeol sangat susah di atur hingga membuat kedua orangtuanya menyerah. Keduanya berfikir mungkin jika Chanyeol menikah ia akan lebih bisa bertanggung jawab pada hidupnya.

Tapi kenyataannya sama saja. Chanyeol tetaplah dirinya yang suka keluar masuk club dan berganti-ganti wanita. Bahkan ia pernah beberapa kali membawa teman wanitanya yang kemudian ku tahu adalah salah satu modelnya ke rumah.

Aku yang saat itu masih kecil tidak bisa melakukan apa-apa. Bahkan untuk mengadu pun aku tidak berani. Aku tidak mau melihat mertuaku kecewa. Aku juga tidak tahu jika kehidupan Chanyeol ternyata seliar ini.

Jadi yang bisa kulakukan hanyalah diam dan menutup mulutku rapat-rapat. Yang terpenting adalah, Chanyeol tidak pernah bersikap kasar padaku. Bahkan ia memberikan salah satu kartu kreditnya padaku saat itu. Belum lagi uang tunai yang selalu ia berikan untuk uang jajanku katanya.

Bagus, sepertinya ia menganggap ku adik saat itu.

Karena sikapnya yang baik terhadap ku, maka aku juga tidak banyak bicara saat ia membawa beberapa wanita dan bahkan submisif ke rumah. Toh kamar kami juga terpisah.

Pernah sekali aku menatapnya dengan tatapan terluka, lalu satu Minggu kemudian ia menceraikan ku. Tepatnya setelah beberapa hari ulang tahun pertama pernikahan kami.

Aku saat itu hanya diam dan menerima.

Tidak pernah terjadi apa-apa di antara kami. Jadi tidak masalah kalaupun harus bercerai.

Tapi jika boleh memilih, aku sebenernya tidak ingin bertemu dengannya lagi. Semuanya akan terasa canggung dan aneh.

Tapi mau bagaimana lagi?

Besok bahkan kami akan berada di lokasi yang sama.

Bisakah aku menghindarinya?

Aku benar-benar tidak ingin bertemu dengannya.

Aku mulai mengantuk dan memutuskan untuk tidur. Tubuhku pasti sudah sangat kelelahan saat ini. Aku berharap saat terbangun pikiran ku sudah lebih baik.

Dan untuk besok, baiklah aku menyerah. Bertemu saja jika memang harus bertemu pada akhirnya.

Mungkin saja dia sudah lupa.

Kami bahkan hanya satu tahun menikah. Dia pasti sudah melupakan ku bukan?

Tbc.

EX- HUSBAND ( KARMA ) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang