CHANBAEK BxB 🔞
MPREG.
Park Chanyeol lebih memilih menjadi seorang fotografer ketimbang ikut mengurus perusahaan sang ayah. Fotografi adalah hidupnya, ia sangat menyukai itu. Dan tidak akan melepasnya untuk apapun.
Sang ayah menyerah akan pilihan p...
Ini wajib banget sih harus sambil di puter mulmednya ❤️.
Chanyeol pov
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah hampir tiga puluh menit aku seperti ini, dalam posisi ini. Sesekali aku tertawa, mengasihani diriku sendiri.
33 tahun aku hidup, seharusnya aku tidak menyia-nyiakan waktu. Lima tahun lalu seharusnya aku bersikap dewasa dengan menerima kehadiran Baekhyun dalam hidup ku, bukan mendorongnya semakin menjauh dengan segala tingkah ku yang mungkin saja menyakitinya.
Aku tahu, aku manusia paling bejat di dunia. Itu sebabnya Tuhan mungkin sangat membenciku. Di saat aku mulai bosan dengan dunia ku, tiba-tiba Baekhyun datang. Membawa warna baru yang sejak lama sudah mulai menghiasi duniaku meski dulu masih terlihat pudar.
Tapi saat kami di pertemukan kembali, ada rasa tak biasa yang muncul. Rasa senang yang berlebihan hanya karena ada dia disana. Rasa bahagia yang membuncah hanya karena melihatnya tersenyum, bahkan senyum itu saja bukan untukku. Tapi aku bahagia.
Perasaan aneh itu, debaran halus yang samar-samar semakin terasa kuat hanya karena mendengar ia merengek dan bersikap manis, rasa yang kemudian aku anggap adalah cinta.
Iya, aku jatuh cinta padanya. Bukan cinta pada pandangan pertama seperti yang tertulis di dalam novel remaja, tapi cinta yang baru kusadari setelah 5 tahun mati-matian aku menepisnya.
Aku mencoba meyakinkan diriku sendiri tentang perasaan yang kian hari justru kian membuncah ini dengan terus mendekatinya. Baekhyun awalnya menghindar tentu saja, hingga pada suatu malam saat ia mabuk, mantan suami manis ku itu akhirnya mengaku jika dulu pernah menyukai ku.
Pernah menyukai ku, katanya.
Dan lagi-lagi aku menyadari kesalahanku dulu. Aku ingat bagaimana mata cantik itu menyiratkan luka saat ia melihatku membawa salah satu jalangku pulang kerumah di hari ulangtahun pertama pernikahan kami.
Dan sebab itu pulalah yang akhirnya membuatku memutuskan untuk menceraikannya. Aku tidak mau lagi melihat mata terluka itu. Cukup malam itu saja.
Berbekal pengakuannya malam itu, aku semakin yakin jika kami bisa kembali bersama. Semakin hari isi kepala ku hanya di penuhi oleh satu nama, Byun Baekhyun.
Katakanlah ini karma untuk ku. Tak apa, jika karma nya semanis ini aku dengan senang hati menerimanya.
Semakin hari hubungan ku dengan baekhyun semakin dekat, kami bahkan sering melakukan hubungan layaknya suami istri, aku bahkan sengaja tidak pernah menggunakan pengaman saat baekhyun memberi tahu ku jika ia seorang carrier. Tak masalah kalaupun ia hamil, aku justru senang karena sejak awal tujuan ku adalah kembali menikah dengan baekhyun.
Tapi aku salah. Aku terlalu sombong karena menganggap karma Tuhan itu manis karena ia datang dalam wujud baekhyun.
