39

848 94 42
                                    

"Even though we're far away now. Our hearts are still the same. Even if you're not by my side. Even if I'm not by your side. You know we're together."
-Telepathy-

Seorang pria memasuki kawasan hotel dengan motor besar berwarna hitamnya dan memarkirkannya sembarangan tepat di depan pintu utama gedung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria memasuki kawasan hotel dengan motor besar berwarna hitamnya dan memarkirkannya sembarangan tepat di depan pintu utama gedung.

Ia membuka helmet kemudian melepaskan sarung tangannya dengan menggigitnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia membuka helmet kemudian melepaskan sarung tangannya dengan menggigitnya. Jungkook sempat merapikan rambutnya di kaca spion lalu melemparkan kuncinya pada penjaga hotel.

"Jangan sampai melukai motor baruku." peringatnya sambil menunjuk-nunjuk penjaga tersebut.

Sebelum benar-benar masuk ke ruang pesta, ia membenarkan jasnya dan menghela napas panjang. Kedua kaki jenjangnya mulai melangkah masuk, membuat ia mendengar seluruh teriakan yang ditujukan pada musuh utamanya, yaitu Kim Jiwon.

Jungkook hampir tertawa. Ia bertepuk tangan hingga seluruh pasang mata tertuju padanya. Tak terkecuali Jiwon yang kini menatapnya sengit. Jungkook yakin bahwa Jiwon saat ini tengah menahan emosinya.

"Kau!"

Jungkook semakin melebarkan senyumnya. Ia mengangkat kepalanya untuk mengintimidasi lawannya. "Bagaimana hadiah pertunangan dariku, Kim Jiwon?"

Atas apa yang Jungkook ucapkan baru saja membuat seluruh tamu berseru terkejut.

"Siapa kau?!" teriak ayah Jiwon.

"Ah, aku hampir lupa untuk memberi salam." Jungkook membungkukkan tubuhnya 90° untuk memberi hormat pada keluarga Jiwon dan Jisoo. "Annyeonghasibnikka. Aku adalah Jeon Jungkook, teman dari putramu."

"Mwo?!"

Jiwon mendekati ayahnya dan mengguncang-guncangkan lengannya. "Ayah, dialah yang menjebakku! Tolong tangkap dia!"

Tawa Jungkook menyembur saat mendengar pembelaan Jiwon. "Mwo? Aku sama sekali tidak berniat untuk menjebakmu. Kau sendiri yang membocorkannya, bukan?"

"Kau keparat!" maki Jiwon membuat semua orang membisu.

"Pengawal! Tangkap dia!" atas perintah dari tuan besarnya, para pengawal yang berjumlah belasan itu mendekati Jungkook. Ia merasa siap untuk bertarung jika itu diperlukan.

Boys Meet Her? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang