— jangan bohong!
.☆ :˚ •
salah paham?
mungkin saja itu yang terjadi diantara mereka. lebih jelasnya eunsang maupun junho sendiri tidak tahu bagaimana. eunsang yang berusaha mencari tahu kebenaran, dan junho yang lebih memilih untuk tidak mau mengetahuinya.
ck, mau berapa kalipun diingat tetap saja membuat junho kesal.
jangan tanya, junho lebih suka membiarkan semuanya berlalu. biar cuma jadi kenangan buruk masa lalu, jangan dibawa ke masa depan. sakit? "gue yang nanggung sendiri. ngga ada hubungannya sama lo," gitu jawabannya.
dan setelah itu lebih baik segera tutup mulut dan pergi daripada ia berikan hadiah bogem mentah.
sekali lagi, junho tidak peduli dengan semua itu.
.☆ :˚ •
setahu eunsang, junho itu jarang makan. iya, jarang makan. biasanya ia —junho, lebih suka menghabiskan waktu istirahatnya untuk tidur. atau meladeni orang-orang yang bermasalah dengan dia, atau juga hanya menghilang dan tidak kembali hingga bel pulang berbunyi.
kecuali kasus kemarin. sangat jarang rasanya melihat junho sedang duduk tenang yang semula hendak makan sebelum kedatangan tamu yang menganggu makan siangnya. ah, sepertinya eunsang juga harus meminta maaf karena secara tidak langsung menggagalkan waktu makan siang junho. setelah pergi dari UKS kemarin, katanya ia langsung pulang dengan tasnya.
tapi, setidaknya eunsang bisa menghentikan perkelahian mereka sebelum memburuk, bukan?
dan, seinget eunsang junho itu punya penyakit perut, maag juga gastritis. akut!
mungkin juga, junho jarang sarapan melihatnya selalu terlihat lesu dipagi hari. oke, eunsang benar-benar harus meminta maaf.
.☆ :˚ •
"ck, apaan coba?" junho mendecak pelan melihat sebungkus roti coklat dan sekotak susu di atas mejanya.
kemudian netranya mengedar ke penjuru kelas, menemukan eunsang dengan sudut bibir terangkat. meski tak menatapnya sekalipun, junho bisa pastikan ini dari orang bernama lee eunsang itu.
juga sebuah notes kecil terselip diantaranya,
'dimakan ya! jangan lupa sarapan ^^'
junho kembali berdecak. kemudian meremas notes itu menjadi bola dan membuangnya asal. sedangkan roti dan susu-nya diberikan kepada orang disebelahnya. "dari orang, buat lo aja."
dan siswa sedikit culun itu hanya mengangguk taat.
senyum eunsang luntur kala itu. tentu saja junho tak mempedulikannya dan beranjak pergi keluar kelas.
semenjak itu setiap paginya dihiasi dengan roti juga susu. kadang dimeja kadang pula diletakkan di lokernya.
lalu, junho apakan semua itu? junho hanya akan membiarkannya. tak jarang pula ia buang jika paginya buruk. dan semakin buruk dengan roti juga susu dari eunsang untuknya.
.☆ :˚ •
brakk
seluruh siswa di kelas berjengkit kaget dengan gebrakan meja itu. termasuk eunsang sang pemilik meja yang digebrak. siapa lagi kalau bukan junho pelakunya.
"cukup lee eunsang," katanya penuh penakanan disetiap katanya. mungkin dia sudah amat marah.
"gue udah bilang, gue ga butuh apa-apa dari lo! apalagi roti sama susu ini." jari nya menunjuk roti dan susu di meja eunsang. menatapnya seolah benda paling menjijikkan.
"kalau cuma beli makanan, gue masih sangat sanggup ya!" lanjutnya.
menghadapi eunsang yang diam saja dan malah asik sendiri, membuat emosinya memuncak. menggebrak sekali lagi meja eunsang dengan lebih keras. niatnya ingin sekali cepat-cepat pegi dari sana daripada harus melihat wajah eunsang yang memuakkan, tapi sebuah tangan menahan pergelangannya dengan cepat.
"AP— EMMHP"
eunsang memasukkan roti yang sudah dibukanya ke dalam mulut junho. kemudian tersenyum manis, "yaudah gih beli makanan sendiri. daripada mukanya pucet kayak hantu tuh."
"dimakan ya. dari dulu kan kamu paling suka roti coklat," lanjutnya.
wajah junho merah padam, entah malu entah marah. dengan kasar ia menghempaskan tangan eunsang yang mengakibatkan rotinya ikut terjatuh lalu menghilang dengan cepat dari pandangan anak-anak sekelas.
"pft, lucu."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐨𝐦𝐞 • Sangjun (HIATUS)
Fanfiction[ lee eunsang | cha junho ] ❝ karena aku adalah rumahmu ❞ :: lowercase, semi baku :: shounen ai, bxb copyright 2021 ©jyaniez