Prolog

26 6 0
                                    

       Suasana yogyakarta hari ini sedikit mendung namun tidak terlihat petanda akan turun hujan hanya sedikit gelap dan berangin.
Suasana seperti ini mungkin akan membuat orang orang berlarian ketempat berteduh sebelum air jatuh menimpa mereka atau tidak berlarian keluar untuk mengangkat jemuran.

"Aku" hanya bisa berjalan dengan tatapan kosong lurus kedepan tanpa mempedulikan hal yang akan terjadi nantinya, tidak bukan menangis hanya meratapi kebodohan yang telah terjadi belakangan ini.

Hal-hal bodoh yang telah dilakukan juga keputusan keputusan yang diambil saat hati dan pikiran sedang tidak sejalan.
Dia pergi karena aku yang menyuruhnya lantas mengapa aku menyesalinya?. Ini tidak adil, aku telah mengusirnya dan mengapa aku juga yang harus merasakan rasa patah hati seperti ini
Kamu pernah hilang disetengah ingatanku, dan sekarang pergi tanpa meninggalkan jejak.

Ini kebodohanku dalam mengambil keputusan secara gegabah
Ini adalah kesalahan
Tolong kembali, kumohon......

Kala itu suasana kota Yogjakarta terlihat begitu suram dengan gumpalan awan hitam yang menghiasi langit. Banyak orang terlihat mulai berlari mencari tempat teduh sebelum hujan yang munkin akan turun begitu deras nantinya menerjang.

Dia pergi dan entah kapan akan kembali lagi, seseorang yang kupikir adalah rumah akhirnya memilih tak menunjukan wajahnya lagi setelah hari ini.

Titik-titik hujan mulai berjatuhan membasahi tanah kering, dengan langkah yang entah akan membawanya kemana, Selena hanya bisa berjalan sembari menuju salah satu rumah yang mungkin akan memberikan sedikut kebahagiaan dalam hatinya.

"Maaf"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

How're YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang