PS: Tulisan yang berdetak miring itu kejadian nya flashback yaa.
Gue gak bakal nulis "flashback on/end lagi, karena capekkk😂😂😭😭
•
Busan, 2012
"Jisoo-ya, ini gawat! Tolong aku!!"
Jisoo seketika melompat dari tidur nya begitu ia mengangkat telpon dari Jennie.
"Mwo? Apa? Apa nya yang gawat?" Tanya nya penuh dengan kekhawatiran.
"Lisa mengajak ku untuk dinner Valentine dan aku tidak punya baju untuk ku pakai."
Jisoo terdiam. Ia seketika melemah. "Jadi, kau panik karena itu?" Tanya nya lirih.
"Iya. Aku ingin terlihat cantik dan sempurna di depan Lisa. Dia mengajak ku dinner di restoran Prancis. Dan aku tidak ingin memakai gaun yang sudah pernah ku pakai dengan nya."
"Jadi, apa yang harus ku lakukan?" Tanya nya bingung seraya mengusap wajahnya kasar.
Jennie terkekeh pelan. "Ehmm,, tidak banyak. Hanya saja kau harus menemani ku ke swalayan sekarang juga. Aku ingin membeli dress baru."
"Kenapa selalu aku?" Ia bertanya. Tersirat keinginan yang lain.
"Mwo? Kau keberatan? Baik, aku akan--"
"Tidak! Aku akan menjemputmu nanti. Baik lah---"
"Tidak perlu. Aku sudah di depan rumah mu sekarang."
"Mwo? Jangan bercanda!!" Jisoo beranjak, mengintip gorden nya. Dan benar saja, di bawah sana, Jennie tengah melambaikan tangan pada nya.
"Dasar gila! Aishh,, kau selalu merepotkan ku!" Jisoo beranjak turun dari kamar nya.
Dan tanpa repot membersihkan diri nya lebih dulu, gadis itu sudah berada di dalam mobil Jennie.
"Jadi, apa kau tiba-tiba menjadi bodoh karena ajakan dinner romantis Lisa?" Ia merenggut kesal, sukses membuat Jennie terbahak.
"Apa aku pernah mengatakan bahwa kau sepuluh kali lebih cantik ketika sedang marah?" Ledek nya.
"Yayayya,, cepat lah. Kau tidak ingin membuat Lisa menunggu bukan?"
Jennie masih tertawa ketika ia mulai menjalankan mobil nya.
"Apa kau marah?" Jennie kembali bertanya ketika Jisoo sedari tadi diam.
"Tidak!"
Jennie mengangguk pelan. "Baik lah. Kita cari yang terdekat saja. Sudah sampai."
Jisoo menghela nafas, dan saat ia hendak keluar, Jennie menahan tangannya lebih dulu.
"Mungkin ini terdengar klise, tapi alasan aku meminta bantuan mu adalah karena aku ingin melihat mu, dan bersama mu." Setelah ia mengatakan hal itu, Jennie keluar dari dalam mobilnya.
Melangkah cepat, seakan menghindari Jisoo yang masih terdiam mencerna ucapan nya.
Jisoo hanya mampu menerawang kejadian 9 tahun yang lalu saat Jennie masih menatap marah pada nya. Ia menghela nafas berat, tidak menyangka bahwa Jennie akan muncul di rumah mertua nya ketika dia masih berada di sana.
"Jennie-ya, maaf kan Appa. Ini semua kesalahan Appa. Jisoo tidak ikut andil dalam semua rencana yang menurut mu sangat buruk itu."
Jennie menggeleng tak percaya. Tatapan tajam nya masih menghujam Jisoo yang kini tertunduk.
![](https://img.wattpad.com/cover/194240053-288-k346993.jpg)