7.

2K 280 62
                                    


*anggap aja itu ibu sama kenma oks

     “Kemaren malam, entah kenapa demam ku langsung turun”, gumam (Name) sambil berjalan kearah sekolah. Penampillan (Name) agak berbeda, ia memakai syal berwarna kuning bergradasi coklat.

    Setiap laki laki yang berpapasan dengan (Name) membuat ia klepek klepek. ingat (Name) udah punya.
    
     “A-anoo”

     “Iyaa?”, (Name) melihat seorang wanita cantik, auranya sangat lembut, mata nya mengingatkan ia pada kekasihnya, Kenma.

     “Bisa antar aku ke sekolah Nekoma?”, wanita itu menggengam tangan mulus (Name). Saat disentuh (Name) merasa seseorang didepannya seperti bidadari. Sungguh sangat lembut.

     “Bisa nyonya,aku juga sekolah disana, kita jalan bareng aja gapapa kan?”, (Name) tersenyum dan menuntun wanita itu berjalan kearah yang ia tuju.

     Mereka berjalan berdampingan, saling berbicara hal kecil, tertawa dan sama sama merasa hangat. Jujur saja, semenjak (Name) tinggal sendiri ia merindukan sentuhan ibunya, pelukan hangat dari orang tuanya, tapi disini ia merasakan apa yang ia rindukan.

   Wanita ini siapa? Lembut sekali

     “Disini nyonya, umm ngomong ngomong apa nyonya ingi bertemu dengan anak nyonya?, tanya (Name) sopan.

     “Iyaa, hanya mengantarkan bekal, terima kasih (Name)-chan sampai disini saja, kau sunggu anak yang manis”, wanita itu mengelus rambut (Name) lembut.

     “Aku harap kita bertemu lagi nyonya”, (Name) memeluk wanita itu dan berjalan kearah kelas.

  Aku ingin punya anak perempuan, batin wanita itu.

     “(Name)?, sudah sembuh?”, Tomoya dan Kenma terkejut.

     “I-iyaa semalam sudah turun”, (Name) masih mengingat kejadian tadi malam. Hal itu membuat (Name) dan Kenma memerah.

     “Syukurlah, Kenma aku izin”, Tomoya meninggalkan kelas (Name) dan menuju kelasnya.

     “Umm, (Name) duduklah nanti sakit lagi”, Kenma menatap (Name).

     “I-iyaa, umm tumben akur?”, (Name) membersihkan mejanya.

     “Hah? Biasanya juga gini”, Kenma menatap keluar jendela.

   ‘ semua masuklah kekelas masing masing, jam pelajaran pertama akan dimulai ‘

  Bel pulang pulang sudah berbunyi, kini semua siswa sedang melakukan kegiatan ekskul. Sekarang (Name) masih mencari manejer baru, ia berkeliling sekolah menanyai satu persatu siswa yang minat menjadi manejer pengganti (Name).

    Langkah (Name) terhenti melihat kenma sedang berdiri digerbang sekolah, ia terlihat seperti berbicara sendiri?

     “Kenma, apa yan- uwaa nyo-nyonyaaa!!”, (Name) terkejut dan sedikit membungkuk sebagai tanda hormat.

     “Ara, (Name)-chan”, wanita itu berjalan kearah (Name).

    “(Name) sudah bertemu ibu?”, tanya Kenma.

     “I-ibuuuuuu”, (Name) berteriak histeris, siapa sangka wanita ini? ibunya Kenma??

‘Aku bertemu mertua terlalu cepat , eeh kegeeran

     “Te-ternyata anda ibunya Kenma”, (Name) melihat kemiripan matanya Kenma dengan ibunya.
    
      “ panggil saja ibu”, wanita itu mengelus lembut kepala (Name).

    Aah aku ingin menangis

     “Menginaplah malam ini dirumah ku (Name)-chan, malam ini aku ingin lebih dekat dengan mu”, ibu Kenma melangkah pergi.

     “ aku bertemu mertua terlalu cepat, bukan?”, Kenma menatap (Name) dengan mengangkat sedikit sudut bibirnya.

     “Enggaaaa”, (Name) berteriak dengan semburat pink lucu dipipinya.

     “Kalian, mentang mentang pacaran jangan seenaknya berduaan, iri tau cih enak bat dah pacaran, jomblo terus ga enak ternyata”, Tora menyeret kerah baju Kenma, sedangkan (Name) dirangkul disampingnya.

  Kozume House

      “Pe-permisi”, (Name) membungkuk dengan sopan. Sebelum berangkat (Name) mengganti baju dulu kerumahnya, membawa piyama dan keperluan lain /karna kebetulan besok libur/.

   (Name) memakai baju berwarna pink dengan lengan sepanjang siku berumbai rumbai, tidak lupa celana putih selutut.

     “ (Name), malam ini tidur dikamar mama yaa, sebelum itu kita masak dulu”, ibu kenma tersenyum hangat.
    
     “i-ibuu, baik ibu”, (Name) langsung menyusul ibunya kenma.

      Malam itu sungguh hangat, (Name) yang selama ini tinggal sendiri dengan kehampaan sudah tidak lagi merasakan itu. Disaat itu juga (Name) sudah menggangap ibunya Kenma adalah Mamanya.

     Makan malam hari itu tak akan pernah (Name) lupakan. Sekarang semua sudah selesai, Kenma sedang dikamarnya bermain Game, sedangkan (Name) dan Ibunya Kenma sedang duduk diruang tamu.

(Name) termenung, memikirkan orang tuanya,


     sedang apa mereka? sudah makan kah? aku rindu


     “(Name), tidurkan kepala mu disini”, Ibunya Kenma menepuk pahanya, memberi isyarat agar (Name) menyandarkan kepalanya disana.

     “Ba-baik ibu”, (Name) menidurkan kepalanya diatas paha ibunya Kenma. Perlahan ibu Kenma mengelus rambut (Name) lembut.

     “kutau kau merahasiakan sesuatu (Name), kau merindukan orang tua mu bukan? Sekarang ada aku (Name), aku akan menjaga mu, kau sudah seperti anak ku sendiri”, (Name) terisak dan memeluk ibu Kenma.

     Ibu Kenma mengelus punggung (Name) lembut, mencoba menidurkan (Name) perlahan.
 
    Disaat itu, (Name) seperti tertidur dipangkuan ibunya dulu, masa lalunya penuh dengan kasih sayang, pelukan hangat, dan senyuman manis. Sampai (Name) harus ditinggal karena ada pekerjaan diluar kota.

   Ibu Kenma menyuruh Kenma menidurkan (Name) dikamar Ibu. Sebelum pergi, Kenma memberikan kecupan lembut didahi (Name). Wajah (Name) yang terkena sinar bulan begitu cantik bagaikan dewi.

     “Kenma, jagalah (Name), dari pelukanya tadi ibu sudah tau kalau dia sendirian. Senyumanya itu palsu, ia kesepian.  Mulai sekarang ibu juga akan merawat (Name)”, ibu Kenma menyerubut teh hangat yang baru dibuat (Name) sebelum dia tidur.

     “Iya, aku sudah tau. aku akan memilikinya” [kenma]

     “ku restui”, [mama]

     “bagaimana dengan ayah?”, [kenma]

     “dia sudah tau, tenanglah Kenma lulus dulu terus kerja, terburu buru sekali”, Ibu Kenma terkekeh dan kembali menyeruput teh.




  *(Name)aku akan milikimu seutuhnya




Bersambung ;-;)

Ciee udh direstuin tuh, ciee

24-02-21

𝙺𝚘𝚣𝚞𝚖𝚎 𝙺𝚎𝚗𝚖𝚊 '𝙸𝚏 𝙸 𝚂𝚊𝚢 𝙸 𝙻𝚘𝚟𝚎 𝚈𝚘𝚞'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang