Cerita berlanjut setelah Arthur mati meninggalkan Dunia Attack On Titan. Setelah dia menutup mata, dia mendapati dirinya berada Di dunia lain. Tapi satu hal yang dia dapat Pastikan. Dunia yang dia tempati adalah dunia Modern yang dimana ada profesi...
Aku bangun setelah aku merasakan tubuh ku yang sudah sangat tua. Saat aku membuka mataku aku melihat aku sedang tidur di rerumputan. Saat aku bangun aku melihat banyak bangunan modern seperti hidup ku saat menjadi Ferdy. Aku menyadari tubuhku mengecil seperti anak berumur 7 tahun dengan pakaian yang cukup mewah. Apakah aku kembali? Sepertinya tidak... Setidaknya hidup ku dengan ketiga istriku bisa kujalani dengan sangat bahagia, beristirahat lah dengan istriku. Aku akan merindukan kalian.
Aku pun berinisiatif menanyakan kepada Jarvis tentang dimana aku sekarang.
Arthur: Jarvis...
Jarvis: Ya, host...
Arthur: Dimana aku sekarang?
Jarvis: Anda sekarang berada di dunia My Hero Academia.
Arthur: Hah? Terdengar sangat asing sekali di telingaku...
Jarvis: Ini adalah salah anime yang cukup dikenal tuan di dunia anda.
Arthur: Begitu ya, sepertinya keberuntungan ku agak melenceng karena tidak sesuai dengan harapan ku. Bisakah kau jelaskan tentang dunia ini secara garis besarnya padaku?
Jarvis pun mulai menjelaskan semuanya secara garis besar tentang dunia ini. Di dunia ini sama seperti dunia ku yang sebelumnya. Hanya saja ada yang namanya bakat yang dimana bisa digunakan untuk kejahatan atau kebaikan. Intinya seperti antara seorang penjahat dan Pahlawan.
Arthur: Jarvis, apakah aku bisa membeli seseorang yang mempunyai pengalaman dalam berbisnis?
Jarvis: Tentu tuan, Biasanya di shop dihargai dengan 500.000 point.
Arthur: Baiklah, coba belikan lalu summon.
Jarvis: Melakukan perintah host.
Setelah beberapa saat seseorang pria tua berjas hitam muncul di hadapanku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pelayan: Halo sang pencipta, apa yang bisa hamba lakukan kepada anda?
Dia pun membungkuk sedikit layaknya seorang pelayan.
Arthur: Baiklah, aku ingin kau memanggilku sekarang dengan sebutan tuan muda.
Pelayan: Sesuai perintah mu tuan muda.
Arthur: Ngomong ngomong, siapa namamu?
Pelayan: Saya tidak punya nama, saya tercipta untuk mengikuti kehendak tuan muda.
Arthur: kalau begitu, bagaimana dengan Rolland Ashford?
