M12. Rugi Sudah Dicium

444 24 6
                                    

Malam itu bumi bagaikan terhujani bintang. Begitu banyak bintang di atas langit malam yang cerah itu. Dibawah langit yang menawan tersebut, hadirlah dua sejoli yang sedang tergejolak indahnya api asmara.

Dengan saling merengkuh dan saling memeluk, bersama-sama mereka melihat indahnya sang langit malam.

"Kelf, pantaskah aku jika meragukan cintamu?" Kata salah satu dari dua insan yang manis itu, si gadis.

"Kenapa, Shan?" Sang laki-laki yang tangan kokohnya merengkuh tangan rapuh si gadi menoleh padanya.

"Kamu tau Cindy Gulla dari SMA sebelah?" Tanya sang gadis--Shania Junianatha--pada laki pujaannya.

"Tau. Kenapa memang?" Jawab sekaligus tanya lagi sang pemuda, Kelfin Hanggara.

Shania yang dipeluk dengan posisi menyandar oleh Kelfin lalu menegakkan tubuhnya.

"Dia siapa?" Tanya Shania.

"Kenapa, sih, Shan?" Pertanyaan Kelfin yang satu ini membuat Shania menceritakan kejadian tadi pagi di sekolah.

***

"Shaaaan, lo putus dari Kelfiiin?" Suara histeris yang menggelegar milik Nabilah berdengung di telinga Shania.

"Apa?! Lo nyumpahin gue?" Respon Shania tak kalah keras.

"Kagak," kata Nabilah.

"Gosip darimana tuh, Nab?" Beby yang duduk di sebelah Shania saat itu bertanya dengan kalem.

"Udah kesebar, keleus. Si Kelfin katanya kemarin ketemu si Afi di Arcade. Dan Afi bilang ke ratu yang tahu berita terhangat ini kalau Kelfin lagi jalan sama cewek," kata Nabilah berapi-api.

"Kakaknya kali, Kelf kan punya kakak perempuan," kata Shania tenang.

"Mungkin, sih. Tapi nih, kata Afi tuh ceweknya masih pake seragam sekolah tetangga. Mana gitu badgenya nunjukkin angka 10," kata Nabilah lagi. Ia berhenti sejenak, menyeruput jus jeruk Shania yang baru datang ke meja hingga setengah gelas. "Thanks, Shan. Entar gue ganti. Dahaga gue, dahaga," katanya lagi.

"Ah, rese lu, Nab," kata Shania.

"Hehe, haus, neng. Oiya! Nah, dari berita itulah gue pikir lo sama Kelfy Kelfy lo itu putus dan dia jalan sama cewek lain," kata Nabilah setelahnya.

***

"Gosip. Nabilah 'kan, tukang gosip," kata Kelfin.

"Enggak, Nabilah itu menyebarkan berita, dan beritanya dia itu 100% ada buktinya. Tuh, buktinya kamu kemarin ketemu Afi kan di Arcade," kata Shania tidak setuju. "Udah deh, nggak usah ngeles lagi. Siapa, sih, Cindy Gulla?" Lanjutnya.

"Dia itu adik kelas aku. Dulu, waktu mau ujian dia pengennya masuk ke SMA kita jadi dia minta ajarin pelajaran-pelajaran gitu. Tapi ternyata, ibunya nyuruh dia masuk sekolah sebelah," jelas Kelfin ditambah senyumannya yang mampu meluluhkan hati setiap wanita. Senyum daya matahari kalau kata Shania.

"Oiya? Terus kemarin kenapa main bareng? Pulang sekolah lagi, bukannya kamu bilang kalau ada urusan sama mama kamu, ya?" Selidik Shania lagi, tak percaya.

"Kebetulan aja itu. Aku kemarin ketemu dia di mainan situ abis nemenin si Alfa," kata Kelfin lagi. Alfa itu adik laki-laki Kelfin.

"Udah, ah. Kita putus aja," kata Shania tiba-tiba.

"Kok gitu? Baikan yuk," kata Kelfin yang tanpa aba-aba langsung menyentuh bibir Shania yang merekah dengan bibirnya.

Senyuman itu senyuman sangat singkat, berlangsung tak sampai 7 detik. Kelfin mencumbu kekasihnya itu dengan penuh kasih sayang, membuat Shania yang dicium luluh lagi kepadanya dan melupakan gosip itu.

***

Plak! Tamparan panas tepat mendarat di pipi Kelfin yang baru saja masuk ke kelas.

"Shan? Kenapa, sih?" Katanya kaget sambil memegangi bekas tamparan Shania.

"Gausah sok lembut, deh. Apa-apaan lo?! Kemaren lo bilang dia adek kelas lo yang lo ajarin pelajaran. Emang ciuman itu termasuk pelajaran, ya?!" Kata Shania sangat tidak santai.

"Apa sih? Kamu ngomong apa, aku nggak ngerti," kata Kelfin hendak melakukan pembelaan.

Pagi itu memang sekolah masih sepi, sehingga tak banyak juga murid yang menonton adegan drama ShaniKelf ini.

"Gausah pura-pura bego! Lo bego beneran, gue syukurin!" Kata Shania bengis.

"Apa sih ini? Gara-gara gosipnya Nabilah, ya? Apa-apaan sih tuh anak, kalo iri cari pasangan dong, bukannya ngehancurin hubungan orang," kata Kelfin.

"Gosip. Iya gosip," kata Shania sambil tertawa hambar. "Bener banget gosip," katanya lagi.

"GUE LIHAT PAKE MATA GUE, OON!" Kata Shania kasar.

"Shan, kamu jadi kasar," kata Kelfin masih tetap lembut.

"Peduli? Peduli apa lo?" Kata Shania dengan nada yang merendahkan.

"Lo cium gue, senyum, ramah gitu. Tapi apa?! Lo lakuin itu juga ke cewek lain?! IYA?!" Kata Shania keras.

"Shan, udah, Shan. Ga malu apa?" Nabilah yang ada di situ menenangkan Shania.

"Nab! Dia ngatain lo tukang gosip! Padahal itu sama sekali bukan gosip, Nab! Lo bener! Seratus persen bener! Seribu persen, malah!" Kata Shania dengan semangat yang masih berkobar.

"Gue rugi udah dicium sama lo, dasar buaya! Gak mungkin, sih, gue nangis. Orang cuma sekali. Yaudah gue ikhlasin. Gue gak cengeng kok, anggap aja gue cuma salah paham. Mulai sekarang gue pingin lo minggir dari hidup gue! Paham?" Kata Shania dengan satu tarikan nafas.

"Rugi gue udah percaya sama lo. Kata-kata manis lo, senyuman, keramahan! Semuanya bohong! Dusta! Kalo bisa sih, gue mau lo balikin ciuman pertama gue," kata Shania lagi.

"Well, gabisa sih, sayangnya. Tapi, anggep aja ciuman itu nggak pernah ada. Lo gapernah ada," katanya terus. Selama Shania mengeluarkan kata-kata emasnya, Kelfin hanya mematung tak percaya.

"Maaf, Kelfy, rasa sayang aku ke kamu sudah hilang tak berbekas. Anggap saja, kita nggak pernah kenal," kata Shania lembut dengan senyuman manis dan eyesmile manis miliknya.

Shania keluar dari kelas dan pergi menuju tempat sampah, membuang semua perasaan dan kenangannya bersama Kelfin.

-----------------------------------------------------------------

.a/n
Maaf ya lama hehe :) sudah apdet!

29.03.2015

Pajama DriveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang