Beomgyu adalah seorang kutu buku di sekolah, dia anak ansos yang sering di rundung oleh teman serta senior nya. Bukan hanya itu, Beomgyu juga adalah anak yang lahir dari sebuah kesalahan. Hal itu membuat Beomgyu sering di perlakukan tidak adil di ru...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beomgyu kini berada di kosan Soobin. Setelah menceritakan semuanya kepada Soobin barulah Beomgyu sedikit lega.
"Emang harusnya dari awal lo itu ngebales dia Gyu. Lo di lecehin, masa lo diam aja? Lo juga kenapa ga cerita sama gue? Lo anggep gue apa sih Gyu?"
Beomgyu gelagapan, bukan maksudnya menyembunyikan ini semua dari Soobin, dia hanya tak mau menambah beban sahabatnya.
"Bukan gitu Bin, aku ga cerita sama kamu karena aku takut nambah beban kamu."
Soobin memijit pelipisnya, Beomgyu selalu saja memikirkan perasaan orang yang dia sayang, Soobin hanya mau menjadi orang yang berguna buat Beomgyu. Karena Beomgyu udah dia anggep sebagai adik kandungnya sendiri walaupun umur mereka sama.
"Gyu, dengan lo ga cerita masalah ini sama gue itu udah nambah beban. Gue merasa lo ga percaya sepenuhnya sama gue."
Mata Beomgyu berkaca-kaca, bukan keinginannya untuk menutup mulut dari Soobin tentang semua kelakuan bejat Jake. Dia hanya terlalu menyayangi Soobin hingga tak mau membuat sahabatnya ini ikut ke dalam masalahnya.
Soobin mendengus kala melihat setitik air sudah jatuh dari sudut mata Beomgyu.
"Sini, peluk!" Beomgyu berhambur ke dalam pelukan Soobin. Dia menangis di dalam dekapan sahabatnya.
"Lain kali, kalau ada masalah itu cerita sama gue. Gue bakal usahain ngebantu lo Gyu." Soobin mengelus rambut Beomgyu. Beomgyu mengangguk di dalam pelukan Soobin. Dia jadi merasa bersalah telah menutup-nutupi masalahnya.
"Dih cengeng banget, di pukulin musuh malah ngakak, nah ini mewek padahal ga di apa-apain juga." Ucap Soobin berusaha menaikkan mood Beomgyu kembali.
Pukulan kecil di hadiahi Beomgyu kepada Soobin. "Ini beda tau!! Gyu merasa bersalah sama kamu."
Soobin terkekeh. "Iya, iya, beda. Jadi, gimana dengan Jake? Dia udah jerah atau belum? Kalau belum juga, lo harus kasih tahu gue biar gue potong burung tuh orang."
"Kayaknya sih udah, tapi ga tau deh. Aku udah ngasih peringatan sih biar dia ga berani macam-macam."
Soobin hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Gyu, mau nginep di sini?"
Beomgyu mengangguk mantap, lagian orang tuanya pasti sibuk mengurus Jake di rumah sakit.
