5.O

1.4K 206 13
                                    

˘͈ᵕ˘͈ Three Of Us ˘͈ᵕ˘͈
•Happy Reading•

Sunghoon kocar-kacir, bangun telat lagi padahal alarmnya setiap lima menit berbunyi. Ia memakan telur rebus asal, sambil menuangkan susu segar ke mug berwarna merah jambu. Tumpah setengah gegara dikejar waktu, biarin nanti kan yang bersihin Jake bukan dirinya.

Ia melihat Jake yang masih bergelung dalam selimut, tirai gorden juga masih tertutup rapat, pacarnya itu bangun nanti sejam sebelum kelas dimulai. Moli pun sama halnya, udah dikasih sarapan bukannya menemani Sunghoon yang kesepian eh malah balik tidur.

Sunghoon meninggalkan asrama dengan berlari, olahraga pagi tanpa pemanasan, nanti malam pasti pasang koyo karena encok.

" Hoon.." Teriak seseorang dari belakang, Sunghoon menoleh kilat lalu setelahnya berlari semakin kencang.

Jay menyusul dengan kecepatan yang tidak main-main namun sayangnya jarak sudah kepalang jauh, berakhir Sunghoon mengejek Jay saat sama-sama masuk kelas.

" Gila lo ya.."

Sunghoon terkikik, " Biar kaki lo nggak letoy lagi"

" Sarap—Eh ntar ngerjain tugas Dosen Ma di unit lo kata yang lain." Sunghoon mengernyit, kenapa coba banyak yang terobsesi masuk ke dalam unit asramanya.

" Lo kan nggak punya roomate, jadi mending di kamar lo aja."

" Di kamar lo banyak makanan, terus kita ntar nggak perlu bersihin kan ada Jake" Jay mengeluarkan buku dari dalam tshirtnya, malas bawa tas orang cuma sebiji doang.

" Lo kira pacar gue babu ?" Sunghoon mengambil ponsel dari saku, lalu segera check-in kehadiran.

" Ya bisa dibilang" Sunghoon berdecak, tak mau menanggapi percakapan lagi karena percuma. Apalagi Dosen Jang sudah memasuki kelas, dan raut mukanya tidak bersahabat siap-siap siaga 2.

" Ntar gue bawain cotton buds setruck" Jay berbisik, toh mahasiswa lain juga masih gaduh, belum tau aja habis ini bakal ditendang satu-satu. Sunghoon memicing, tak mengerti maksud Jay. Meminta penjelasan namun malah dibalas picingan balik.

Sunghoon jengah, " Ngapain lo bawain gue cotton buds ?"

" Kamar lo kedap suara kan ?" Jay menunduk kepalanya sejajar dengan meja, main game karena malas dengar ocehan dosen.

" Terus ?"

" Ya nggak papa" Oke, Jay emang harus dihadapi dengan hati yang lapang. Sifatnya random, tak terduga.

Tapi tetap saja nggak ada istilah Sunghoon memasukkan teman-temannya ke unit asramanya, lesehan aja nanti di lobby asrama nggak perlu setor muka juga. Temannya pasti setuju disogok makan dikit, pasti langsung luluh tuh bocah pada.



•••



Jake menggendong Moli sambil melihat Sunghoon yang heboh sendiri mencari perlengkapan untuk piknik.

" Kamu nyari apa ?" Tanya Jake. Sunghoon tak menyauti masih fokus, semua barang dikeluarkan dari laci. Suasana kamar kembali semrawut padahal tadi pagi baru digosok sampai licin oleh Jake.

Moli diturunkan di sebelah barang-barang dekat Sunghoon, lalu Jake juga ikut jongkok. Memberi Moli treats buat gigi, tapi hanya diendus digigit tidak. Jake pantang menyerah, walaupun masih diacuhkan.

" Hoon, kapan ke dokter hewan ?" Tanya Jake sembari menyodorkan bola kasti pada puppy nya.

" Ngapain ?" Sunghoon menoleh, melihat kekasihnya lalu melotot tajam.

" Moli harus divaksin" Sunghoon tak mengindahkan ucapan Jake, malah bergerak mendekat. " Lehermu kenapa ?"

Jake menyentuh bagian lehernya yang dibalut dengan plester luka bermotif dora. " Oh ini, kan ada cupangnya" Ujar Jake santai.

Sunghoon memijit pelipis, kemarin malam berarti ciumannya berbekas. Tadi pagi ia tidak lihat karena sedang buru-buru, dan tak mendekati Jake sama sekali. " Emang kamu nggak dilihatin sama orang apa tadi ?"

" Ya dilihatin." Jake iseng mencoba treats milik Moli yang tidak dimakan, " Astaga Sayang.." Sunghoon segera merebut treats itu.

" nggak malu ?"

" Malu lah, daripada aku nggak kuliah jadi biarin aja" Jake beranjak, mengambil yoghurt drink dari dalam freezer tak lupa mengambil sedotan sekalian.

Sunghoon menghembuskan nafas kasar, pacarnya emang santuy sekali. Prinsip hidup Jake emang let it flow, tapi kadang-kadang kebangetan. Coba kalau orang lain pasti sudah heboh mencak-mencak.

Jake menyedot yoghurt yang setengah beku, " Mau nggak ?" Tawar Jake pada Sunghoon. Lelaki Park itu menggeleng.

" Besok pakai syal aja coba atau nggak gitu tshirtnya dilapisi kemeja, biar leher kamu nggak kelihatan" Sunghoon mengusap pelan pipi Jake, yang masih sibuk dengan yoghurt.

" Besok udah ilang " Jake memaksa Sunghoon untuk mencoba yoghurt, dan berhasil, langsung habis satu botol setelah itu diremukkan, botolnya.

Jake tersenyum manis, Sunghoon melepaskan plester luka itu lalu mengecup hickey hasil karya nya dengan lembut.

" Maaf.." Cicit Sunghoon.

" Percuma, nanti juga bakal diulangi" Jake terkekeh lantas menghampiri Moli yang tertidur di dekat barang-barang yang amburadul.

Sunghoon mengikuti lalu segera memeluk kekasihnya dari belakang, mencium leher Jake dengan bibir bekas yoghurt.

" Kan jarang-jarang baby"

" Lah barusan kamu ngapain ?" Tanya Jake sembari melirik ke belakang.

" Ngapain ?" Sunghoon pura-pura tolol.

" Ngapain ?" Ujar Jake mengejek.

" Ngapain ?" Tukas Sunghoon tanpa dosa.

" Mulai deh, males" Jake memutar bola matanya malas lalu terkekeh.

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happiness | SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang