💐

157 25 0
                                    


Naren sedang duduk di lantai bawah, dirinya tengah menunggu seseorang atau bisa dibilang target barunya.

Luna datang dari luar sana sambil memakan es krim dan membawa beberapa jajanan yg ia beli dari ibu-ibu didepan toko tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luna datang dari luar sana sambil memakan es krim dan membawa beberapa jajanan yg ia beli dari ibu-ibu didepan toko tadi.

Pandangannya tak sengaja bertemu dengan Naren, namun kali ini Luna sedang tidak berselera mengusik Naren

" Heh berhenti lo "

" Apaan sih! aku punya nama kali "

" Ye GR, gue ngomong sama tono tuh.. Sini Ton "

Luna kembali berjalan dengan rasa sebal, sepertinya salah menganggap Naren manusia.. Dia lebih pantas jadi spesies masalah dihidup Luna.

Luna membalikkan badan karena meresa ada yg mengikuti, begitu dia membalikkan badan sialnya dia malah ditabrak Naren.

" Aduh sakit tau " Ucapnya sambil mengusap keningnya karena terbentur dagu Naren

" Makannya kalo jalan yg bener "

Luna mengerutkan dahinya, " Padahal sendirinya yg nabrak " Ucapnya jengah kemudian kembali melangkah

" Lo ngga mau minta maaf gitu? "

Namun Luna enggan menanggapi ucapan Naren, langkah kakinya mulai berjalan menyepat

Tak sampai disitu Naren ikut mengejar langkah Luna, " Dari mana lo? Abis ospek langsung cabut? "

Cerewet bgt sat!

" Makan sama mas Gara. Kenapa? Mau ikut? Ngga bole! "

" Ngapain lo berduaan sama Gara? Dijajanin apa sama dia? Angkringan pinggir Cafe? "

Luna berhenti begitu sadar dirinya sudah sampai didepan kamarnya, " Kak, ini kan wilayah cewe.. Ngapain juga tanya-tanya, itu kan urusan aku sama mas Gara "

" Ini kan kos punya gue, lo panggil dia mas tapi panggil gue Kak? "

Naren sadar setelah perintahnya waktu itu Luna benar-benar tidak memanggilnya dengan sebutan MAS lagi, namun dia baru sadar ketika Luna memanggil Gara dengan embel-embel mas nadanya sedikit lebih manis, dan itu membuat Naren sebal.

" Kan kamu yg minta kemarin, salah terus aku ih "

" Panggil gue mas juga! "

" Ngga mau "

"Ini perintah!"

" Kamu kan bukan komandan, ngapain aku turutin "

Entah kenapa Naren semakin gerem dengan Luna, " Mulai sekarang gue komandan lo, turutin ucapan gue "

" Ih kok gitu? "

" Atau lo mau gue usir dari kosan?! "

Dalam hati Luna ingin mengumpat didepan Naren, tapi bagaimana juga dia adalah anak pemilik kosan ini. " Kan aku udah bayar "

AKU KAMU "Shin Ryujin" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang