June tersenyum kemudian. Lebih tepatnya, ia tidak bisa lagi menyanggah kalimat Bobby, yang sedikit banyak membuatnya tersanjung.
Hanya sedikit.
Masih tersenyum, kali ini ia tidak berusaha menyembunyikannya, "oke," kata June kemudian.
"Hm?" Bobby mengerutkan dahinya tanda ia belum mengerti maksud kalimat June barusan.
"Oke," kata June lagi kali ini sambil mengangguk.
"Oke? Apa?"
This brat...
"Ya, oke, i'll try..." June meneguk ludah nya pelan, dalam hati ia berdoa, semoga keputusannya ini tidak salah. "with you."
*
*
*
"Jun, besok shoot di Bali lagi, kata mbak Karin?" Lea menghampiri atasannya itu yang sudah membiarkan wajahnya berlipat-lipat sejak berjam-jam yang lalu.
Jam kantor mereka sudah menunjukkan waktu pulang akan segera tiba, namun June seperti merekatkan tubuhnya dengan lem super kuat sehingga membuatnya sama sekali tidak dapat bergerak se-senti pun dari situ.
Kepalanya menengadah sebentar, menggerakkannya ke kanan dan kiri, "iya, lusa berangkat."
"Oh, lusa? Kirain besok. Gue mau siapin tiket buat kita, soalnya. Kalik dapet yang murah," Lea lalu mulai berselancar di salah satu aplikasi travel yang sering memberikan potongan harga dengan syarat dan ketentuan berlaku.
"Tadinya mau besok, tapi, kan kudu ketemu sama agensi Bobby dulu," kata June masih belum bosan dengan gerakan tangannya yang sibuk menggerakkan kursor menggunakan mouse, "tinggal pertemuan sekali lagi, kan?"
"Yes. Video nya udah jadi?"
June menganggukkan kepalanya pelan.
"Liat dooonnnggg..." rengek gadis itu. Ia sungguh penasaran dengan hasilnya. Mungkin saja ia bisa pamer kepada sepupunya itu, seperti, aku-udah-liat-dong-video-komersil-kamu-tadi-diizinin-June-hehe.
"Besok aja. Liat bareng-bareng disana," jawab June, sambil ia membereskan beberapa barang bawaannya. Kemungkinan besar ia tidak akan ke kantor besok, jadi ada baiknya ia membawa keperluannya selama shoot di Bali nanti.
Sekitar 2 jam kemudian, June berjalan pelan ke arah basement, menuju Toyota Harrier 2021 milik Andira yang sering ia bawa kemana-mana semenjak adik bayi-nya itu jarang sekali meninggalkan club milik keluarga mereka. Menyumpalkan segala macam yang ia bawa ke dalam bagasi yang kemudian terlihat sudah hampir penuh.
Kemudian saku celananya terasa bergetar, ada panggilan dari seseorang yang mulai tadi malam resmi menjadi kekasihnya. Yang sejujurnya, masih sedikit aneh untuk dirinya mengakui itu. Maka ia lebih memilih diam saja. Tidak merasa memiliki kewajiban bercerita kepada Lea yang notabene keluarga dekat Bobby. Karena bisa dipastikan bahwa Bobby yang akan menceritakan tentang segalanya yang terjadi di antara mereka. Ia akan menyerahkannya saja kepada laki-laki itu bagaimana baiknya.
"Ya?"
'Dimana?' tanya suara bariton yang khas di seberang sambungannya.
"Masih di kantor, bentar lagi pulang. Kenapa?"
'Gue otewe ke rumah lo, bawa beberapa bahan masak, kulkas lo kosong banget gue liat,' jawab suara itu lagi.
"Gue enggak bisa masak, kan, Bob," intonasi suara June sudah bersiap-siap protes, yang langsung lagi-lagi dipotong oleh Bobby.
KAMU SEDANG MEMBACA
R e n d e z v o u s - Koo Junhoe & Kim Jiwon [Completed]
FanfictionMasa lalu adalah momok. Ada banyak alasan orang-orang menutupi bagian hidup yang sarat akan pelajaran itu. Entah malu, atau mungkin sangat menyakitkan. Untuk Bobby Satya, ia memilih menjadikan masa lalunya sebagai alasannya untuk bertahan di dalam h...