jennef jadi jennie • jensoo

Cewek manis

[ Jennef jadi Jennie ]

©samuelsaid_

-
♦ Keseluruhan cerita masih dalam proses ♦
-

Waw ternyata ada yang mbaca cerita absurd ini ya wkwk.
Makasih khap :)

(❁'◡'❁)

"Silahkan perkenalkan nama kamu dik"

Cewek itu senyum fokus ngelihatin Jisoo yang mengumpat dalam hati. Gila.
Gila sudah.

"Nama saya Kim Jennie. Panggil saya Jennie.
Saudara kembar Kim Jennef yang sudah pindah ke Prancis"

"Pantes mirip Jennef!"
"Wah kalau ini Jennef versi perempuannnn"
"Body nya bagus euyy"

Jisoo mendengus kesal mendengar bisik-bisik temannya. Tak habis pikir yang dilakukan Jennef itu terkesan sangat berani dan beresiko.

"Gilaaa, kok gue baru tau si Jennef punya kembaran? Cantik ya Ji" Puji Seulgi mesem-mesem.

"Bodoamat" Jawab Jisoo acuh.

"Helehhh ati-ati ntar kepincut lo. Kalau ini versi Jennef cewek kan doyan lo" Seulgi menaikkan alisnya menggoda Jisoo.

"Sialan gue udah bilang gue straight!" 

"HEH KALAU MAU MULAI GELUD DI LUAR! Kamu Jisoo juga gak usah ribut! Lagian kamu emang belok kan" Teriak Pak Guru emosi.

Semua yang di kelas nahan ketawa karena rumor Jisoo menyebar sangat luas dan semua orang tau itu.

"Kamu duduk dekat Jisoo aja. Dia temen deketnya Jennef"

Mendapat perintah seperti itu tentu membuat Jennie senyum sumringah. 

"Lah saya dikemanakan pak?" Wajah Seulgi memelas.

"Alahh kamu sama Wendy sonoh. Jennef kan dulu duduk di sana" Ujar pak guru.

---

"Haloo teman baruuu" Ucap Jennie sengaja dibuat-buat.

Jisoo keringat dingin sewaktu Jennie duduk sangat dekat dengannya. Alisnya berkerut. Wajah amarah Jisoo sudah ditampakkan, tapi tidak membuat si Jennie ketakutan.

Sudah biasa melihatnya sejak dulu.


"Gak mempan kali Ji. Kan gue udah sering lihat" Jennie terkekeh berusaha menggenggam tangan Jisoo dibawah meja.
"Tapi jangan kasar-kasar juga. Entar gue nangis" Ucap Jennie cemberut teringat kemarin.


"Sialan lo Jennef!" Lirih Jisoo celingak-celinguk ke seluruh kelas. Entah kenapa malah Jisoo yang paling takut kalau identitas temennya itu terbongkar.

Nyatanya sejak sampai ke sekolah, dada Jisoo berdegup sangat kencang takut-takut ada yang mengenali Jennie. 

Setelah itu, musik tegang selalu tersetel di batin Jisoo.


"Jennie, sayang~" Ucap Jennie membenarkan panggilan Jisoo dan mencolek dagu cewek temprament itu.

"LO!--"


"JISOO! Baru juga Jennie duduk disamping kamu, udah kamu godain terus! Keluar sana kalau gak bisa diem!" Luapan emosi Jisoo terjeda pak Guru yang melempar spidol ke arahnya.

Yaudah Jisoo nurut. Jisoo diem.



"WOY MALAH DIEM!" Marah pak Guru lagi.

Sebisa mungkin Jisoo nahan buat gak mukul pak Guru. Kalau gak inget yang di depan itu pak Guru, sudah pasti Jisoo bakal nyeret dia langsung keluar dan tanding gunting batu kertas.