Chapter 8 - END

8.3K 502 60
                                    

Haemi POV

Aku melihat sekelilingku, berwarna putih, hanya berwarna putih, entah aku berada dimana saat ini.

Chagi..”

“Baekkie?! Baekkie.. apakah ini benar kau?”

Ne.. ini aku”

“Baekkie, bogoshipo..”

Nado, chagii..”

“Baekkie, aku ingin ikut bersamamu”

Andwae! Kau tidak bisa pergi bersamaku”

“Baekkie.. aku takut..”

“Kembalilah, jalani hidupmu dengan baik. Aku yakin, Luhan bisa menjagamu dengan baik, dia namja yang baik”

Shirreoo.. aku ingin bersamamu”

“Pergilah, chagi. Saranghae

 CHU~

Seketika aku terbangun dari tidurku, aku membuka mataku, kepalaku sangat pusing dan pandanganku sedikit kabur. Aku mengamati sekelilingku, sebuah ruangan bernuansa putih, aku tidak tahu pasti aku berada dimana.

“Haemi?” aku menatap seseorang yang memanggil namaku

“Luhan? “ ia menghampiriku dan membantuku mendudukan diriku diranjang

“Luhan aku dimana?” sambungku

“Dirumah sakit, kau sudah seminggu ini tidak sadarkan diri, Haemi”

“Sehun? Sehun..”

“Haemi-ah..”

“Luhan..” aku menangis karena teringat apa yang terjadi pada Sehun saat terakhir kali

Gwaenchanna. Sudahlah tenangkan dirimu, kau baru saja sadar, Haemi”

“Luhan aku takut..”

“Kau tidak usah takut lagi, aku ada disini bersamamu” Luhan memelukku sangat erat, aku membalas pelukannya. Aku benar-benar takut dengan apa yang terjadi.

 “Lu..luhan.. gomawo. Jeongmal gomawo

Ne..  beristirahtlah, kondisimu belum pulih”

“Tapi.. Sehun?” ucapku. Aku khawatir dengan kondisi Luhan yang baru saja kehilangan adiknya

“Sehun baik-baik saja. “

Mwo?! Dia baik-baik saja? Dia masih hidup?” aku benar-benar terkejut dengan apa yang dikatakan Luhan.

“Hm.. Dia masih hidup. Tapi kondisinya masih sangat buruk, sekarang dia kritis, Haemi-ah” jelas Luhan

“Kritis?! Luhan.. aku ingin melihat Sehun. Jebal!”

Andwae! Kondisimu masih belum pulih. Nanti, ketika kondisimu membaik. Aku akan mengantarmu bertemu Sehun”

“Luhan.. jebal!”

“Tidak! Sampai kau sembuh! Arrachi?”

Arrasseo

“Beristirahatlah agar kau cepat pulih” ucap Luhan membenarkan posisi tidurku dan memakaikan selimut pada tubuhku.

“Luhan, gomawo

“Hm.. sudah beristirahatlah”

Aku menatap Luhan yang berjalan dan merebahkan tubuhnya di sofa. Dia memang namja yang baik dan benar-benar tulus, sampai-sampai dia menemaniku disini, mungkin dia merasa bersalah padaku karena ulah adiknya, Sehun.

The Shadow [EXO Luhan-Baekhyun-Sehun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang