NTR Crush

5

Sobat, aku benar-benar terhubung. Aku tidak percaya aku pacaran dengan gadis itu malam ini. "

“Gadis yang namanya kamu tidak tahu?” Saya menanggapi dengan cemberut.

“Sebenarnya, saya menemukan namanya. Dia sebenarnya murid pindahan baru di kelas B. Namanya Tori. ”

Saya batuk. Tori? Apakah itu nama yang dia tuju? Yah, kurasa aku mengerti mengapa dia tidak mau berjalan-jalan dengan nama seperti Netori, tapi aku punya perasaan yang rumit saat aku duduk di sebelah Derek. Dia tidak tutup mulut tentang dia sepanjang hari. Satu-satunya hal yang membuatku senang adalah melihat ekspresi tegang di wajah Akiko ketika dia mencoba untuk mengabaikan sikap terbuka Derek yang membual kepada orang-orang itu. Jelas, Derek berkencan dengan Netori bukanlah sesuatu yang membuat Akiko senang, tapi dia tidak bisa memanggilnya di depan umum, terutama denganku di sana.

Derek juga benar-benar brengsek, secara terbuka menyombongkan diri kepada orang lain. Dia bahkan menyebutkan beberapa hal yang ingin dia lakukan padanya. Nah, ironisnya, saya tidak merasa lebih baik dari pacar saya yang selingkuh. Mendengarkan sahabatku berbicara tentang bagaimana dia berencana untuk memasukkan penisnya ke dalam gadis yang baru saja aku bercinta malam sebelumnya tidak menyenangkan di telinga. Meski begitu, aku memang mengagumi bola yang dia katakan tentang kehebatan seksualnya dalam jarak mendengarkan gadisku, sial ...

Saya pertama kali berharap dia melemparkan sesuatu ke wajahnya atau mengutuknya di tempat karena dia bajingan. Namun, dia menggigit lidahnya dan tidak mengatakan apapun. Semakin saya memikirkannya, semakin saya menyadari bahwa rumor itu mungkin benar. Wanita menyukai bajingan. Inilah saya, memberikan semua kasih sayang saya kepada wanita ini, dan saya bahkan belum menyentuh payudaranya. Sekarang, Derek datang dan memperlakukannya seperti sampah, jadi dia pergi dan menidurinya.

Nyatanya, semakin saya memikirkannya, semakin saya menyadari bahwa memang itulah masalahnya. Sehari sebelumnya, dia tidak bisa menghisap penis Derek dengan cukup cepat setelah mengetahui dia punya pacar. Kecemburuan tidak membuat pelacur seperti Akiko marah pada Derek, itu membuatnya putus asa untuk mendapatkan perhatiannya. Derek, sementara itu, saya hampir harus mengagumi. Dengan tetap menyendiri, dia membuat pacar saya semakin haus. Sungguh luar biasa sekarang karena saya melihatnya dari perspektif luar. Pelacur pacar saya meniduri sahabat saya untuk menjaganya. Rupanya, dia meremehkanku. Jika aku mulai memperlakukannya dengan buruk, apakah dia akan mencoba meniduriku juga?

Apakah saya akan mendapat poin untuk bercinta dengan pacar saya? Aku harus bertanya pada Netori malam ini. Dia bilang dia akan datang saat aku menelepon, jadi aku berencana menelepon saat dia sedang kencan dengan Derek. Jika aku meneleponnya, lalu meneleponnya, dan kemudian meneleponnya lagi, aku mungkin bisa membuat kencan mereka sedih karena sesuatu yang mengerikan. Saya bahkan tergoda untuk menggunakan Akiko. Jika saya mengirimnya untuk mengganggu kencan, semua orang bisa sama sengsaranya dengan saya. Nah, saya tidak keberatan menggunakan Akiko lagi. Semua kasih sayang yang saya miliki padanya lenyap. Bahkan amarah tidak lagi tersisa. Dia hanyalah alat, alat yang akan saya gunakan.

Lagipula, semakin aku memikirkannya, semakin aku menyadari bahwa Akiko itu hanya wanita jalang. Memperlakukannya seperti karakter tiga dimensi dengan kepribadian memberinya terlalu banyak pujian. Dia mengejar Derek karena dia seksi. Dia berkencan dengan saya karena itu nyaman. Dia menidurinya karena dia ingin mencegahnya berhubungan dengan wanita lain.

Prediksi itu, ternyata, 100% benar, karena pada waktu makan siang, dia memberi isyarat kepadanya bahwa dia tidak berpikir saya melihat, dan kemudian pasangan itu pergi ke atap lagi. Aku sudah tahu pasangan itu akan pergi ke sana untuk bercinta. Nah, lebih banyak poin untuk saya. Aku segera pergi, menyelinap di belakang mereka. Bukannya aku ingin melihat gadisku selingkuh. Bahkan poin ekstra yang saya peroleh untuk "menonton" tidak sebanding dengan penghinaan. Namun, Akiko dan saya putus semuanya kecuali nama. Selama saya mengatakan pada diri saya sendiri, saya bisa menjaga hal-hal subjektif.