08. Lelah

1K 207 17
                                    


timekasi untuk vote & komennya, semoga terhibur ya kak 😉




"Jewe? Ngapain?" gumam Junkyu yang baru keluar dari kelas saat melihat Jeongwoo yang kini berdiri membelakanginya bersandar pada tiang.

"We" ucap Junkyu sambil menepuk bahu Jeongwoo.

Jeongwoo terkejut lalu tak lama memberikan senyum manisnya pada Junkyu.

"Eh udah keluar, ayok pulang kak" ajaknya sambil menggenggam jari-jemari Junkyu.

"Loh loh loh, siapa bilang gue mau pulang bareng lo?"

"Kata gue lah, udah ayok pulang ntar ujan" paksanya sambil membawa Junkyu jangan lupakan tangan mereka yang saling menggenggam.

"Adek gue gimana coba?" tanya Junkyu saat keduanya sudah sampai diparkiran.

"Bukannya dia bawa motor sendiri?" Jeongwoo balik bertanya.

"Oh iya" jawabnya kemudian naik motor Jeongwoo.

"Bang jalan bang, kajja kajja kajja" ucapnya sambil menepuk-nepuk kedua bahu Jeongwoo.

Jeongwoo hanya tertawa kemudian mulai menggas motornya, meninggalkan parkiran sekolah.










"Dam Dam, Yedam"

"Aryedam Danadyaksa" panggil Hyunsuk lagi, kali ini ia berhenti tepat didepan Yedam.

Yedam yang sedang mendengarkan lagu langsung terkejut dan memberikan tatapan bertanya pada Hyunsuk.

"Kenapa kak?" tanya Yedam sambil melepas earphone dari telinganya.

"Mau pulang bareng gak?" tanya Hyunsuk sambil menggaruk tengkunya.

Yedam berpikir sebentar, "Yedam pulang bareng Doyoung kak" ucapnya saat Doyoung sudah berdiri disebelahnya.

"Ahh gitu, kalo besok mau gak Yedam berangkat bareng aku?" Hyunsuk bertanya sambil menggigit pipi bagian dalamnya, ia takut Yedam menolaknya.

Yedam berpikir sebentar kemudian mengangguk. Hyunsuk langsung tersenyum lebar.

"Yaudah kalo gitu sampai berjumpa besok Yedam" ucapnya sambil mengusuk rambut Yedam dan pergi dengan langkah yang ceria.

Doyoung dan Yedam saling bertatapan kemudian menggedikan bahu, tanda tidak paham dengan sikap Hyunsuk barusan.

















"Kayaknya kak Hyunsuk beneran suka kak Junkyu deh Dam" ujar Doyoung, saat ini keduanya sedang berada di kedai ice cream.

"Ehh iyakah Doy? Lo tau darimana?" tanya Yedam kemudian memasukkan ice cream ke mulutnya.

"Tadi dikantin gue sama Haruto sama Jeongwoo buat analisis gitu tentang sikapnya kak Hyunsuk yang tiba-tiba jadi gini" jelas Doyoung yang buat Yedam menganggukan kepalanya.

"Tapi ya Doy, mereka kan sekelas kenapa gak langsung aja? Kenapa harus lewat gue coba" tanya Yedam merasa janggal.

"Gini Dam, ada beberapa orang yang gak berani nyatain perasaannya even itu temennya sendiri" contohnya gue Dam -lanjut Doyoung dalam hati.

"Padahal kak Hyunsuk oke tuh, keren, kurang apa coba? Kok bisa gak berani nembak bang Junkyu" Yedam kembali menyuarakan pikirannya.

"Kalo gue kurang apa Dam?" tanya Doyoung menatap Yedam.

"Emm apa ya, lo mau bandingin diri lo sama siapa nih? kak Hyunsuk? Jelas menang kak Hyunsuk kemana-mana lah Doy" jawab Yedam santai tanpa memperhatikan Doyoung.

Doyoung hanya menghela nafas, lelah dengan Yedam.

"Antara Jeongwoo, Haruto, Hyunsuk lo dukung kak Junkyu sama siapa?" Doyoung kembali melanjutkan pembicaraan mengenai Junkyu dan para pengagumnya.

"Siapa aja lah yang penting bang Junkyu bahagia, asalkan jangan sama lo."

"Lah kok gitu sih?"

"Kan lo buat gue." Kata Yedam santai kemudian berlalu pergi dengan santai.

Doyoung segera mengikuti dan menahan tangan Yedam yang lagi pasang helm.

"Maksud lo apa bilang begitu?" Muka Doyoung udah serius banget, perkataan Yedam sukses memporak-porandakan hatinya.

Yedam ketawa kenceng. "Bercanda Doy, astaga. Yakali gue sama lo, kita kan temenan mana mungkin lebih."

Yedam kembali memasang helmnya lalu memasangkan helm ke kepala Doyoung. "Ternyata gombalin orang seru juga ya Doy, pantes lo sama Jewe suka. Apa gue jadi fakboi aja ya Doy?"

"Daripada jadi fakboi mending jadi my boy aja dam." sahut Doyoung menatap Yedam yang kini sudah duduk diatas motornya.

"TAI kamu Doy." jawab Yedam.

"Ihh kok kasar?" Doyoung ngamuk.

"TAI, taingin ku melepaskanmu"

"Dam serius?" tanya Doyoung sambil duduk dan memeluk Yedam dari belakang.

"Apaan?" jawab Yedam kemudian menstater motornya dan pergi dari kedai ice cream itu, sedangkan Doyoung mengerucutkan bibirnya sambil menyandarkan kepalanya ke bahu Yedam.

Yedam kapan pekanya sih, capek banget gue. ucapnya dalam hati.

BUKAN RAYUAN GOMBAL || DODAM FT JEONGKYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang