Last - Inilah Dunianya dan Inilah Kisahnya

18.2K 940 43
                                    

Ares memarkirkan mobilnya di carport rumah. Rumah yang sudah ditinggalinya bersama keluarga kecilnya hampir selama 10 tahun.

Seharian di kantor membuat Ares begitu merindukan anak-anak dan istri bahenolnya. Istrinya yang masih cantik jelita diumurnya yang sudah 31 tahun.

Dua bulan lagi perempuan cantik itu akan berulang tahun. Ares sudah menyiapkan kejutan yang sangat besar untuk istrinya itu.

Istrinya sejak dulu belum berubah dan masih si Quila tersayang. Mungkin jika saja istri Ares berubah akan ditimpuki oleh Tim Quila Tersayang.

Tentu saja Ares tau jika Quila belum siap ditinggalkan menjanda oleh Ares. Cinta istrinya itu begitu besar kepadanya jadi tidak perlu diragukan.

Ares menutup mobilnya dan melihat bocah kecil berumur 4 tahun berdiri di balik jendela dengan gigi ompongnya.

Ares tertawa melihat anak keduanya sudah menunggu tak sabar di balik Jendela. Dengan cepat Ares membuka keran taman dan mencuci tangan di sana.

Masih dengan melihat anaknya yang tersenyum merekah melihat kehadiran Ares. Bahkan bocah itu mulai bertepuk tangan dan mengangkat tangannya.

Ares membuka pintu rumah dan bocah itu langsung berlari mendekati Ares. Dengan sigap Ares menggendong anaknya itu.

Dikecupnya pipi bulat Diego itu. Anak keduanya bernama Diego Alexandra Alfarell. Anak keduanya lagi-lagi laki-laki dan menjadi teman Davino yang hampir menginjak remaja.

"Dimana Mommy hm ?" tanya Ares masih dengan mengecupi pipi anaknya itu.

"Dapur" Jawaban Diego dengan suara khas anak kecil membuat Ares tersenyum.

Ares berjalan menuju dapur. Jam segini biasanya Quila sibuk menyiapkan masakan untuk Ares dan keluarga kecilnya. Padahal Ares sudah mengatakan jika lebih baik Quila tidak ikut andil dalam pekerjaan rumah

Tetapi Quila tetaplah Quila yang sering kali membantah ucapan Ares. Masih tetap sama dengan Quila kesayangannya sejak dulu.

Ares masuk ke dapur dan melihat Quila yang berdiri membelakanginya. Perempuan itu sedang memasak menghadap kompor.

Apron melekat dengan indah di tubuh Quila yang berisi. Ares tersenyum melihat pemandangan itu. Apalagi anak pertamanya saat ini sedang duduk di kursi makan dengan memainkan ponselnya.

Sesekali Davino melihat Mommynya yang sedang memasak. Putranya itu sangat perhatian dengan Quila dan menjaga Quila.

Hal itu membuat Ares begitu tenang meninggalkan keluarganya ketika bekerja. Ares sangat yakin jika Davino akan menjadi pria yang bertanggung jawab.

Ares menurunkan tubuh Diego di kursi makan dan mengusap kepala Davino yang hanya menoleh melihat Ares.

Setelah menyapa putranya Ares berjalan menghampiri Quila yang  masih sibuk dengan pekerjaannya dan tidak menyadari kedatangan Ares.

Ares memeluk tubuh Quila dan mencium pipi Quila dengan sayang. Quila terlihat kaget tetapi hanya menghela nafas pelan tanpa mengomeli Ares.

Quila sangat tau jika mengomeli Ares adalah pekerjaan yang sia-sia. Ares seakan tak terpengaruh dengan omelan Quila. Bahkan Ares malah semakin senang jika Quila mulai mengomel.

"Bagaimana keadaanmu, sayang ?" tanya Ares yang membuat Quila mengangguk-anggukkan kepalanya.

Ares mengecup pipi Quila lagi ketika Quila tidak menjawab pertanyaannya dan hanya menganggukkan kepalanya.

"Jawab ketika suami yang tampan ini bertanya, Sayang" peringat Ares yang membuat Quila memutar matanya.

Quila mengeluarkan sesuatu dari mulutnya dan terlihat benda kecil bening. Permen favorit Quila akhir-akhir ini.

Moon Sky ( Baca di Dreame )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang