DON'T LEAVE ME (jangan Tinggalkan Aku)

Don't Leave Me

"sayang kamu kenapa kok lemas begitu?kamu sakit?kita kerumah sakit yah" cemas Ferro. "Aku baik-baik aja mas, mungkin hanya kecapean" menyakinkan bahwa dirinya hanya butuh istirahat. "Kamu yakin baik-baik aja ndok?" Istrinya pun tersenyum ke suaminya "iya mas" suaminya itu pun mulai bekerja pada layar komputer nya itu.
"Oeek oeek oeek oeek" Sarah merasa mual. "Sayang, sebentar mas ambilkan minyak angin" ketika sudah mengambil minyak angin,ia langsung menuju ke istrinya yang sedang muntah-muntah. "Kamu masuk angin sayang,kamu tidur yah,aku olesin minyak anginnya ke perut kamu" khawatir terhadap kondisi istrinya itu.
Flashback on
Mereka pernah mengalami kejadian seperti ini,Sarah lemas,tidak nafsu makan dan muntah-muntah. Ferro menyuruh istrinya untuk tidur,tapi ia tidak tidur,ia memilih memainkan handphone nya. Ia mulai menjelajah ke situs-situs dalam handphone nya itu,dan ya Sarah mencoba mencari tahu penyakit apa ini. Mencoba mengetik sesuatu. Ia terkejut saat melihat tanda-tanda orang hamil,dan sama seperti yang ia rasakan sekarang. "Mas sini deh mas,liat ini ni" suara Sarah memanggil suaminya. "Kenapa sayang?" Bertanya Ferro. "Kamu lihat ini mas,ini seperti yang aku rasa sekarang" memandang suaminya. "Kamu serius?" Berkaca-kaca matanya.Penantian selama 3 tahun tidak sia-sia. Ia pun langsung mengajak istrinya ke apotik terdekat untuk membeli pengecek hamil atau tidaknya.

Keesokan harinya,ia mengecek test pack tersebut,tapi hasilnya di luar dugaan ia melihat hanya ada 1 garis disana. Ia pun menangis dan harapannya untuk mempunyai anak itu pun kandas.seketika badannya lemas dan pandangannya memburam. "Astaghfirullah sayang,sayang kenapa,kenapa begini" suaminya menangis dan langsung menggendong istrinya dan menidurkannya di ranjang. Saat ia melihat tangan istrinya seperti memegang sesuatu,ia pun mulai mengambilnya. Dan ia melihat ke arah tesk pack tersebut,hanya ada satu garis yang artinya ia gagal mempunyai seorang anak. "Oh jadi ini penyebab kamu pingsan" tersenyun kecut ke istrinya,sambil mengobati istrinya itu. "Sayang bangun" Ferro tersenyum. Mata Sarah perlahan membuka. "Pelan-pelan sayang" melihat istrinya. Ia tarik napas "mas aku mau nunjukin kamu sesuatu" Sarah mencoba mengeluarkan nya tetapi benda tersebut tidak ada di  di tangannya. "Mas ka-kamu ta-u benda yang ditangan aku?" Bertanya kepada Ferro. "Oh benda itu,sudah aku buang sayang" memandangi istrinya, mengelus puncak kepalanya dan mencium kening istrinya. "Mas maafin aku,aku gagal lagi" Sarah menangis,Ferro pun langsung menarik Sarah ke dalam pelukannya, membiarkan istrinya menangis di pundaknya. Setelah mulai mereda Ferro pun perlahan melepas pelukannya, sambil berbisik "kamu tuh jelek,ntar kalau kamu nangis terus malah makin jelek" ejek ferro. Sarah pun mendengus kesal mendengar bisikan suaminya itu. Sarah pun berdiri,alih-alih tau apa yang akan di lakukan oleh Sarah,ia pun langsung berdiri dan lari "kurangajar kamu mas,aku kejar kamu" Sarah mencoba mengejar suaminya itu,dan melupakan kejadian yang tadi.

Dan hap akhirnya Sarah dapat menangkap suaminya itu,itu pun Ferro merasa iba karena istrinya yang sudah mulai lelah mengejarnya daripada nanti dia marah-marah ke aku,mending aku menyerahkan diri saja.batin ferro. Cup cup cup cup "itu hukuman buat kamu karena kamu udah bilang aku jelek." Suaminya kaget,karena menurut dia,istrinya itu akan menuju dirinya. Dan yah Ferro malah ingin menambah hukumannya itu,dan membiarkan dirinya di hukum yang lama. "Ini dong sayang" Ferro menunjukkan hidungnya agar mendapat ciuman dari sang istri. Berbeda memang,suaminya itu paling senang dicium dibagikan hidung tidak seperti laki-laki yang lain. "Kamu tuh yah mas aneh deh,gak usah macem-macem" celoteh Sarah,suaminya itu pun cemberut,Sarah memegang wajah suaminya itu dan mulai memainkan menempelkan hidungnya ke hidung suaminya itu. Susah yah,Sarah itu hidungnya pesek dan Ferro hidungnya mancung. Kebayang sudah bagaikan seekor semut menghampiri seekor gajah.
Flashback off