01

274 39 2
                                    

"Jika suatu saat nanti kita kembali bertemu, berjanjilah bahwa saat itu tiba kau sudah memiliki kekuatan" Minato berucap lembut, tangan besarnya mengelus Surai kuning terang sama seperti miliknya.

Naruto mengangguk "Tentu saja ayah, bisakah pada saat itu tiba, ibu juga berada di sana?" Ucapnya polos, bisakah ia mengatakannya sebagai hadiah?

"Tentu, pergilah" keduanya saling melambai, Naruto yang berlari memasuki gerbang dari Akademi Kami No Kuni di pusat kota

Bibir kecilnya tak henti-hentinya mengucapkan kata mengagumkan sepanjang jalan, mata bulat biru sebiru langit berbinar terang.

Dia menunduk menatap lencana di tangannya, "Asrama 10" gumamnya membaca tulisan diatasnya.

"Akademi ini terlalu besar, dimana Asrama 10" Naruto terus berjalan menyusuri berbagai lorong yang di jumpainya, ketika suara seseorang dari belakang menginstruksi, "apa kau siswa baru?" Ketika dia berbalik, dia mendapati seorang pria dewasa berusia sekitar 25 tahun keatas, orang itu berambut perak abu-abu, yang membuat Naruto mengecapnya aneh adalah Masker hitam yang menutupi setengah wajahnya.

"Iya..." Orang itu segera menjawab dengan mata yang berbentuk bulan "Kau bisa memanggilku, Guru"

Naruto mengangguk, ia mengulang "Iya guru, aku siswa baru, apa guru tau dimana Asrama 10?" Guru itu mengangguk, mulai berjalan dengan Naruto yang mengikuti di belakangnya "Namaku adalah Hatake Kakashi, bisakah kau perlihatkan Spirit Pelindungmu?" Kakashi menoleh melihat bagaimana Naruto mulai mangangkat tangan kanannya sulur tanaman mulai keluar mengeluarkan hawa dingin di sekitarnya "Ibuku bilang, Spirit pelindungku ini, adalah Sulur dingin"

"Itu benar, jadi bocah kecil, siapa namamu?" Tanya Kakashi berhenti di sebuah pintu besar

"Eng.." Naruto menatapnya "Kenapa guru ini serpeti ingin memakanku?" Pikir Naruto ia kemudia menjawab "Namaku Namikaze Naruto guru, apa sudah sampai?"

Kakashi mengangguk menunjuk dengan jari telunjuknya pada pintu di sampingnya "Ini adalah Asrama 10, nikmati harimu Naruto" setelah berucap, Kakashi pergi tangan kanannya merogoh saku celananya, mengeluarkan buku kecil bersampul oranye

Merasa bahwa guru aneh dan mesum itu telah pergi Naruto menatap pintu besar di depannya, mendorong pintu itu perlahan dengan tangan mungilnya, Naruto masuk beberapa langkah memperhatikan sekeliling, siswa siswa lain tengah menatapnya, salah satu dari mereka berujar dengan nada mengeluh "Gadis lagi? Apakah asrama 10 ini asrama campuran?" Mereka lalu menghampirinya, berdiri mengelilinginya.

Dahi Naruto mengerut samar, menatap mereka yang tengah menatapnya, memangnya dia kenapa, ia lalu melihat pada dirinya sendiri, tidak ada yang aneh menurutnya, Rambutnya memenag panjang hingga bahu sama seperti ayahnya, dan pakaiannya, ia memakai Yukata sama seperti kebanyakan orang.

"Apa kau salah memasuki asrama? Sama seperti dia?" Salah seorang siswa bertanya, dia menunjuk pada seorang gadis berdurasi pink disana

"Tidak, memangnya kenapa, lalu kenapa ada seorang gadis disini, apa asrama ini campuran?" Naruto bertanya dengan bingung, serempak siswa laki laki disana menjawab terkejut "Gadis? Bukannya kau juga seorang gadis, lihatlah dirimu?"

Naruto menatap teman-teman asramanya dengan pandangan tak percaya, raut wajahnya seakan ingin menangis, "A-AKU INI LAKI-LAKI!" Naruto berteriak kesal

"Kau? bukan seorang gadis, dibandingkan dengannya, kau bahkan lebih mirip gadis" Yang lainnya mengangguk.

"Memangnya kenapa kalau aku seorang perempuan? Inikah asramaku juga" satu-satunya gadis disana menyahut.

"Dia benar, kita adalah teman, bagaimana dengan berkenalan? Bukankah itu lebih bagus?" Ucap Naruto satu persatu dari mereka menyebutkan nama dan Spirit pelundungnya, juga elemen yang di kuasai

"Namaku Haruno Sakura, Spirit pelindungku adalah Siput penyembuh, ahli medis, kekuatan jiwa 1/8, siswa Tahun pertama" Sakura mengangkat tangan, seekor hewan siput berwarna putih biru tanpa cangkang disana

"Namaku Nara Shikamaru, spirit pelindung Rusa, elemen bayangan, kekuatan jiwa 1/4, siswa tahun ke kedua, ketua asrama" bocah dengan tampang malas, bersurai hitam, di kuncir tinggi menyahut, menguap lebar sambil menggaruk rambutnya. Tak berniat mengeluarkan spirit ataupun elemennya sama sekali.

Karena semua telah memperkenalkan diri mereka, kini giliran Naruto "Halo, namaku Namikaze Naruto, Spirit pelindung Tanaman, kekuatan jiwa penuh, siswa tahun pertama, salam kenal" siswa siswa tadi kembali bersahutan berucap tidak percaya

"Woah, benarkah?"

"Bisakah kau memperlihatkanku?"

Naruto mengangkat tangan sulur setinggi jari tangan manusia muncul dari tangan Naruto, hawa dingin dari sulur memenuhi ruangan.

"Ini terasa dingin"

"Apa nama tanaman ini?" Sakura bertanya menunjuk pada sulur di tangan Naruto, Shikamaru menjawab "Tanaman itu bernama Sulur dingin, bisa kau tarik kembali, ini sangat dingin"

"Baiklah, mohon bantuannya lima tahun kedepan" Naruto membungkuk pada teman-teman asramanya, berjalan pada salah satu ranjang yang tersedia di ruangan itu.

*****

Satu-satunya pintu yang terdapat di ruangan sederhana milik Kakashi terbuka dari luar, Dia masuk masih dengan buku kecil bersampul orange di tangannya, berjalan kearah tempat tidur sederhana yang hanya mampu menampung dirinya saja. Tiba-tiba pintu kembali terbuka dari luar, seketika Kakashi menjadi waspada, buku yang ia baca telah ia lempar entah kemana, dia menatap orang di depannya memicing, setahu yang ia ingat, ruangan sederhana meiliknya ini terletak sangat jauh dari kerumunan orang-orang yang biasanya berlalu lalang, jadi tidak mungkin jika memang orang itu salah memasuki ruangan. Orang itu berperawakan rampin dengan bahu kekar, dia memakai jubah putih dengan tudung putih di kepalanya, orang itu menurunkan tudung dan mendongak membuat Kakashi yang sedari tadi waspada memasang wajah terkejut dan berteriak "GURU!"

orang itu, tersenyum lalu menyapa "Lama tidak bertemu Kakashi, 5 tahun kah? 7 tahun?" Orang itu terus menerka-nerka menggunakan jarinya untuk menghitung

Kakashi menjawab dengan menyahut hampir seperti berseru "10 tahun!"

"Hahaha benar sudah sangat lama, bagaimana kabarmu? Kau sudah terlihat lebih tinggi sekarang, dan hei! Lihatlah masker ini, tidak berubah sama sekali yah?" 

Kakashi menjawab dengan gugup masih tidak percaya bahwa yang di lihatnya sekarang adalah gurunya di masa lalu "Kemana anda menghilang? dan? Tunggu! Naruto? Namikaze?" Astaga Apakah efek waktu telah membuatnya lupa, anak itu, Naruto adalah anak gurunya, pantas saja mereka terlihat mirip dengan marga yang sama, kenapa ia baru menyadarinya.

"Benar, Naruto adalah anakku, tujuanku menemuimu adalah dia" Minato menghela nafas panjang

"Kenapa? Apa anda akan pergi lagi? Bukankah akan terlihat kejam jika anda meninggalkannya sekarang?"

"Untuk itulah aku menemuimu, aku menyerahkannya padamu, tolong jaga dia, bimbing dia agar tidak berjalan di jalan yang salah, aku mempercayakannya padamu"

"Tapi... Aku, baiklah" Kakashi berujar pasrah menatap sang Guru yang masih terlihat sama seperti dulu.

"Kau mengetahui segalanya, tentang aku dan istriku, kaupun bisa menebak tentang Naruto bukan? Untuk itulah dia butuh bimbinganku agar tak tersesat" Tepukan dibahu Kakashi menandakan Minato sangat mempercayainya.

"Apakah Naruto juga memiliki?" Tanya Kakashi memperjelas pembahasan kali ini

"Ya, itu benar, baiklah sebaiknya aku pergi" Minato telah melangkah menuju pintu dan hendak membukanya " Kemana guru akan pergi?"

"Mendapatkan kembali hak yang menjadi milikku dan Naruto"

*****


Spirit MasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang