2. Monster?

4.3K 563 654
                                    

Aku juga ingin sama seperti kalian, mengungkapkan perasaan sesuka hati, mengekspresikan emosi dengan kata-kata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku juga ingin sama seperti kalian, mengungkapkan perasaan sesuka hati, mengekspresikan emosi dengan kata-kata. Tapi..aku tidak bisa.
-✨

Happy Reading!

Inumaki berdiri lama di depan pintu kamar Okkotsu. Sampai panda menepuk pelan bahu nya. "Kau lupa lagi?"

Inumaki menoleh,ia memiringkan kepalanya tanda bahwa ia bertanya-tanya. Panda menghela nafas. "Yuuta belum kembali."

Walaupun hanya sebentar,Panda melihat pupil Violet Inumaki melebar pertanda bahwa ia benar-benar lupa jika Okkotsu sedang berada di luar negri dan belum kembali.

Berusaha memberi semangat,Panda menepuk-nepuk punggung Inumaki, berharap sang empu kembali bersemangat.

"WOAHH INUMAKI SENPAI SUDAH SEMBUH." Yuuji menatap berbinar kakak kelas nya itu.

Inumaki tersenyum hingga mata nya menyipit. Hari ini mereka melakukan kegiatan praktek bersama anak kelas satu.

"Yaaa minna san ohayouu!" Sapa orang bodoh dengan penutup mata dari kejauhan.

"Sekarang aku tidak ingin mengajar karena aku sudah menemukan toko manisan terenak di Hokkaido jadi kalian belajar mandiri saja." Pamit nya, padahal laki-laki bersurai putih itu baru saja sampai.

"Yayaa terserah mu saja penutup mata bodoh, lagipula aku juga tidak ingin di ajari guru bodoh seperti mu." Bola mata di balik kacamata Maki berputar malas.

"Oh Maki aku baru ingat,karna kau direkomendasikan menjadi penyihir jujutsu kelas 2 hari ini kau ada test di Kota Tua Yokohama dan tentu saja bersamaaaaaa...." Jeda nya. Ia menunjuk salah satu murid nya yang bertubuh pendek.

"Togee-Kun!"

'Aku sama sekali tidak senang' Ucap Toge dalam hati. Jujur saja,hari ini ia ingin 'one time' dengan Yuuta,karna tadi pagi Yuuta mengirimkan pesan bahwa ingin melangsungkan video call seharian penuh untuk mengobati rasa rindu.

Tidak bisa menolak, Toge hanya menghela nafas. Meskipun terpaksa ia tetap mengikuti.

"Nee inumaki,apa gunanya test bodoh dari guru bodoh ini?" Maki memainkan tongkat di tangan nya.

"Mentaiko.." Maki tertawa. Ternya Inumaki punya rasa muak juga dengan Gojo yang terus menerus menyuruhnya.

Kini, mereka sudah sampai di bangunan tua yang di duga bekas gudang elektronik. Maki mendorong pintu besi berkarat di depannya. Sehingga menimbulkan suara berderit.

"Konnichiwa? Apa ada orang disini? Atau roh terkutuk?" Perempuan bersurai hijau kehitaman itu masuk, lalu di ikuti pria pendek di belakangnya.

𝙰 𝙲𝚞𝚛𝚜𝚎 | 𝙸𝚗𝚞𝚖𝚊𝚔𝚒 𝚃𝚘𝚐𝚎 𝚇 𝙾𝚔𝚔𝚘𝚝𝚜𝚞 𝚈𝚞𝚞𝚝𝚊.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang