A Promise

23.2K 4.6K 1.2K
                                    

"Kalo suntuk enaknya ngapain ya?" Celetuk Saka saat sedang berbaring di tengah ruangan sambil menatap langit langit atap studio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalo suntuk enaknya ngapain ya?" Celetuk Saka saat sedang berbaring di tengah ruangan sambil menatap langit langit atap studio.

"Naik haji" jawab Jeno asal.

"Bila mampu" kali ini Eric yang menyahuti sambil mengunyah nasi padangnya.

"Mending lo nyapu aja, biar suntuk lo tetep produktif juga" Syafiq menimbrung.

Yoga hanya menggelengkan kepala lalu menutup laptopnya dan memasukan benda dengan logo apel digigit itu ke dalam tas. Bersiap untuk menuju ke kampus, karena memiliki kelas siang.

"Gue duluan ya, ada kelas." Pamit Yoga, dan dijawab dengan anggukan oleh yang lain. Tak lama Yoga melangkahkan kakinya ke luar studio.

Semua mata memandang ke arah punggung Yoga dengan tatapan nanar. Yoga sedikit berubah, seperti bukan Yoga yang sebelum sebelumnya. Pria itu menjadi lebih pendiam, dan terlalu menyibukkan diri dalam pekerjaan maupun tugas kuliahnya.

Apa saja project yang bisa menghasilkan pundi pundi uang diambilnya. Menjadi photographer untuk foto pre wedding, lalu mendokumentasikan pernikahan atau acara acara lain, Yoga juga sering menyertakan diri dalam lomba desain.

Apa saja, Yoga melakukan apa saja untuk persiapan empat bulan ke depan. Karena sekarang kandungan Karina sudah memasuki bulan kelima, sudah bukan waktunya Yoga untuk bersantai santai lagi. Kondisi Karina sekarang pun seperti sudah menjadi rahasia umum di kampus, entah siapa yang memulainya. Didukung pula oleh keberadaan Karina yang mendadak hilang.

Tapi, tidak ada yang benar benar mengetahui apa yang terjadi selain orang orang terdekat Yoga. Tidak ada pula yang pernah bertanya langsung kepadanya. Semua hanya memperhatikan Yoga pasat pasat ketika pria itu lewat.

Seperti saat ini, Yoga yang baru saja sampai di parkiran dibuat jengah oleh beberapa mata yang acap kali melirik ke arahnya. Yoga mendengus kasar, lalu membuka helmnya. Tapi, saat akan menuju ke kelas langkahnya tertahan.

"Lo nekat juga ya Ga, sangking takutnya cewek lo beneran tunangan sama gue sampe lo hamilin gitu. Tapi congrats lah Ga, boleh juga cara lo. Berhasil soalnya."

Yoga membalik badan dan menemukan Haikal berdiri di belakangnya sambil melipat tangan di dada, senyum meremehkan tercetak jelas di wajahnya. Tanpa berbicara apa apa lagi, Yoga melayangkan kepalan tangannya di pipi kiri Haikal.

"Anjing lo!" Umpat Yoga emosi.

"Nggak lebih anjing dari lo!" Haikal tidak tinggal diam, pria itu membalas pukulan Yoga yang membuat mereka berbaku hantam untuk kedua kalinya.

The Second You SleepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang