Di tengah lalu lalang pengunjung rumah sakit,ku berlari mencari dimana ruang rawat Rio.
Ada beberapa orang yg marah padaku karena tak kesopananku yg datang berlari tanpa permisi menerobos melewati mereka begitu saja.
CEMPAKA NO.102
segera aku membuka pintu kamar itu,terlihat seseorang tengah berbaring terlihat disela-sela dokter dan suster yg sibuk serta kedua orangtua dengan muka suram dan sedih.
"Nak Kiaraa...", tante Farah memelukku sambil menangis.Tante Farah adalah ibunya Rio,ibu yg begitu baik untukku selama aku dan Rio memiliki hubungan.
"Kami kira,kamu tidak datangg..",kata Om Burhan yg tak kalah sedihnya melihat anak laki-lakinya dengan keadaan yg memprihatikan.
"Kiara...?,ko elo bisa disini....?",tanya Rio berdesis dengan mulut yg ditutupi alat bantu nafas setelah ia sadar akan kehadiranku,hanya secuil tenaga yg ada ditubuhnya.
Mataku berlinang air mata melihat cowo yg kusayangi ini sekarang berbaring lemah tak berdaya dengan wajah pucat pasi dan kepala yg sudah gundul,aku terisak.
"Oh...kamu sudah tau semuanya ya,maaf kan aku Ki...",kata Rio kemudian.
"Bukan !,ini semua salahku yg kurang perhatian dan memahami mu..",kataku dan memegang erat tangannya.
"Kamu memang pacarku yg baik..",katanya tersenyum
Ya,sepertinya dia juga tak mau kehilangan diriku,padahal waktu kejadian itu aku sudah memutuskan hubungan dengannya.Namun sekarang ia masih menganggapku wanita yg ia miliki satu satunya,seperti halnya aku yg masih belum berpaling darinya dan menganggap bahwa dia tak ada dan aku baik-baim saja tanpanya.
"Permisi Pak,Bu.Pasien akan segera dibawa ke ruang operasi.."
Suara seorang suster itu membuatku takut serta mengeratkan genggamanku, aku tak mau berpisah dengan Rio begitu juga Tante dan Om yg tegang dan khawatir.
Sementara Rio terus tersenyum sebagai tanda menenangkan aku dan kedua orang tuanya.
"Aku akan baik-baik saja..",katanya padaku.
☆☆☆
Penasaran kelanjut Rio bagaimana...??? ,lihat cerita selanjutnyaa :D
vote+comment nya yaa..!! ^^
thanks !
Selamat membaca riaa..!