PB1

1.2K 38 8
                                    

ara ayunda yang biasa di panggil ara gadis biasa, cantik dan pekerjaa keras. Dia hidup sendiri di sebuah apartemen biasa. Orang tua? Entah lah semenjak mereka bercerai tidak ada lagi kabar tentang mereka ara kecil dulu di titipkan di tempat bibinya.

Sekarang ara sudah besar dia bekerja di salah satu cafe Victoria. ara bekerja di sana baru beberapa bulan. Kekasihnya melarangnya untuk bekerja tapi yang biasa di panggil ara itu sangat keras kepala.

"Hoamm jam berapa ini?" Ucap ara. Hari ini ara tidak bekerja. ara diberi waktu libur karena bos nya ada urusan.

a

ra pun bersiap hanya menggunakan pakaian santai. Hari ini rencananya dia akan bersantai menikmati waktu liburannya. Tapi sepertinya itu hanya akan menjadi rencana belaka tepat saat itu ponsel ara berdering dan tertera nama Leon  siapa lagi jika bukan kekasih nya itu.

"Halo ada apa" ucap ara.
"Hmm baiklah aku akan ke sana sebentar lagi" lanjut ara.
"Bay sayang" putus ara.

Hari ini kekasihnya menyuruhnya untuk datang ke kantor nya.

"Menyebalkan sekali” gerutu ara.
a

ra pun bersiap akan berangkat dia sekarang tengah menunggu orang suruhan kekasihnya itu. Tak  berselang lama orang yang di tunggu ara pun sampai.

Di perjalanan ara hanya diam termenung jika kalian bertanya bagaimana aku bisa menjadi seorang kekasih Leon Alexander orang terkaya sedunia bayangkan tak sepadan dengan dirinya yàng hanya pekerja cafe sangat jauh bukan.

Awal pertemuan kami sangat singkat. Aku yang waktu itu sedang terburu-buru tanpa sengaja aku menabraknya dan begitulah semenjak kejadian itu dia selalu mengikuti ku dan memaksaku menjadi kekasihnya hingga sekarang aku pun masih bersamanya,

Tak terasa ternyata aku telah sampai di kantornya aku pun tanpa ragu langsung memasuki kantor itu. Banyak sebagian karyawan mengenali ku sebagai kekasih bos mereka ada yang belum mengetahui.

Seperti biasa saat aku masuk ada saja orang yang menyapaku memujiku ada juga yang tidak suka aku disini. Aku pun menuju ruangan Leon.

Tok tok tok.

"Masuk"jawabnya.

Aku pun masuk saat mendengar suara Leon. Leon pun melihat ku.

"Sayang kenapa harus mengetuk langsung saja masuk" jelas Leon. Dengan menghampiriku dan menggendong ku dan membawa ku ke sofa  untuk duduk di pangkuannya

"Aku masih memiliki rasa sopan santun eon"jawab ara.

"CK baiklah"final Leon.

”kenapa kau menyuruhku ke sini eon?" Tanya ara.

"Apa salah aku merindukan kekasihku"Jawab Leon.

"Tidak hanya saja.. ahh sudah lah"jelas ara

"Sekarang kau diam di sini aku akan melanjutkan pekerjaan ku"jelas Leon.

ara hanya menganggukkan kepalanya waktu telah menunjukkan pukul 10 pagi sudah 2 jam dia berdiam di sofa. Sangat ingin berjalan-jalan tapi Leon tak mengizinkannya.

"Eon ara bosan"rengek ara.
Dengan berjalan ke arah Leon dan duduk di pangkuannya.

"Kenapa hmm?"Tanya Leon dengan mengelus rambut ara sayang.

"Aku bosan aku ingin keluar jalan-jalan boleh ya"bujuk ara dengan mengeluarkan pupy eyes nya.

"Tidak!"jelas Leon tegas.

"Tapi kan aku hanya sebentar" pinta ara

"Sayang apa kau tau hukuman untuk orang pembangkang?"jelas Leon.

Evelyn yang mendengar itu pun memegang dan seketika dia memberontak dalam pangkuan Leon.

Leon yang tau itu pun mulai mengencangkan pelukannya. Dengan susah payah akhirnya ara terlepas dari pelukan Leon. Leon pun menggeràm.

"Aku hanya jalan-jalan Leon tidak lebih apa kau paham"jelas ara dengan kesal.

"Tidak ada yang boleh keluar dari ruangan ini"jelas Leon dengan meñatàp aratajam.

"Egois aku membencimu"jelas ara
dia berniat ingin pulang belum saja memegang handel pintu Leon tiba² membawanya ke ruangan pribadinya.

"Kau gila lepaskan aku Leon!!!* Kesal ara

"Oh honey mulut mu sayang apa perlu ku berikan ajaran"jelas leon dingin.

Mereka pun sampai Leon segera membaringkan ara.

"Tidur lah"final Leon

"Aku tidak mau Leon"bantah ara.

Leon yang melihat itu pun geram.

"Kau sudah berani melawanku iya?" Leon pun tersulut emosi.

"Kau egois leon kau jahat kau hanya mementingkan dirimu kau mengikatku sangat erat kau gila Leon KAU GILA" ara tidak bisa menahan emosinya.

Leon yang mendengar itu pun kaget dan mulai menunjukkan smirk nya. ara yang melihat itu pun takut dia salah dia telah membangunkan singa yang tidur.

"Kau kenapa kau sekarang menjadi wanita pembangkang"jelas Leon sambil berjalan ke arah ara. ara yang melihat itu pun berjalan mundur.

"Tunggu hukumannya di rumah sayang"jelas Leon. Dengan sekali hentakan ara sudah ada di gendongannya.

"Hiks maafkan aku Leon jangan seperti ini"mohon ara

"Stttt sisakan tangisan mu untuk di rumah sayang"jelas Leon dengan berjalan ke arah keluar kantor. Karyawan yang melihat kejadian itu hanya bisa diam.

"Tunggu kejutannya di rumah sayang"jelas Leon dengan sesekali mencium kening ara

mereka saat ini tengah menjadi pusat perhatian di mana ara yang di gendong leon dengan keadaan menangis. dan leon memasang muka datar ohh perpaduan yang mmmm sudahlah.

leon pun memasukkan ara dengan cukup kasar ara yang tau buru-buru menggedor kaca mobil dari dalam.

banyak yang melihat ara meminta tolong dengan mereka tapi mereka cukup sadar atau mungkin sadar sekali siapa yang mereka hadapi.

ara berteriak terua menerus leon yang melihat ara seperti kerasukan selalu berteriak pun membentak ara.

"DIAM"bentak leon.

ara yang kaget pun seketika diam dia terkejut dengan bentakan leon jantungnya berdegub kencang tanda bahaya.

"kenapa kau berteriak sayang?, apa kau tidak sayang dengan suaramu atau ohh kau tidak mau lagi memiliki suara hmm.? tanya leon seraya mengelus rambut ara sayang.

ara hanya mampu menggeleng saja tidak berani menjawab buliran air mata yang keluar tidak bisa berhenti.

"hikss aku..aku mohon leon aku hanya membentakmu tidak lebih da..dan itu masa..masalah kecil"ucap ara terputus-putus dan mengecilkan suaranya saat berkata kecil.

leon sedari kecil memiliki pendengaran yang tajam pun seketika menoleh ke arah ara dan mencengkram kuat lengan ara.

"hikss sakit lepas leon hikss sakit"raun ara kesakitan

"kau bilang ini masalah kecil? kau sudah berani membentakku berani melawan ku jika tidak di beri pelajaran kau tidak akan bisa berubah"ucap sinis leon

leon pun melajukan dengan kecepatan tinggi dia tidak memperdulikan makian orang sekitar yang dia tau hanya memberikan pelajaran untuk kekasihnya yang pembangkang ini.

boleh di ingatkan leon tidak suka di bantah apa lagi yang membantahnya adalah gadis kesayangannya ohh tentu tidak bisa.

ara hanya bisa menangis terus menerus leon tidak ada niatan untuk menenangkannya

Always MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang