03. Gizan

952 116 16
                                    

Semuanya kembali berpencar dan pergi  ketempat persembunyian amannya masing masing.

Salah satu tempat yang kini dianggap aman adalah pojokan perpustakaan yang  ditempati oleh Gizan, Ara, juga Michan.

Mereka sengaja memilih tempat dengan banyak rak buku yang menjulang tinggi itu sebagai tempat persembuyian mereka. Selain terasa aman, Ara dan Michan sebagai siswi siswi yang baik senang berbaur dengan bau buku diperpustakaan.

Sementara itu Gizan hanya suka spotnya saja. Sejuk katanya. Buku tidak memiliki bau yang bagus bagi hidungnya.

Sementara Daazan sendiri sangat benci perpustakaan, itulah kenapa ia memilih mengasingkan diri dan mencari tempatnya sendiri.

Entah kemana.

Gizan tidak terlalu peduli karena Daazan itu lelaki. Dan yang ia ketahui dari hasil pengamatannya, Daazan memiliki role yang mandiri.

Yeah, Gizan adalah Detektive.

"Angin sorenya lumayan dingin." Suara Ara tiba tiba.

Gizan reflek menoleh ke arah makhluk kesayangannya itu. Dilihatnya Ara yang sedikit mengigil sambil mengusapi lengannya.

Sementara itu Michan masih anteng duduk dipinggiran jendela dengan buku bacaan pangkuannya.

Dengan kepekaan tingkat tingginya pun Gizan memutuskan untuk menawarkan mengambilkan jaketnya yang berada dikelas.

"Aku mau keatas sebentar buat ambil jaket, kalian tunggu sini ya." Ucap Gizan pada kedua gadis itu.

"Eh buat apa? Waktunya dikit lagi loh Gi." Cegah Ara.

"Buat kamu Ra. Sebentar aja kok, aku bakal lari."

"Heh jangan bercanda Gi. Ara pakai jasku aja nih." Tawar Michan  yang nyaris melepaskan Jas sekolahnya.

"No no, aku gamau kalian berdua sakit. Sebentar aja ko."

Dengan terpaksa, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk memberi Gizan izin. Gizan terlampau susah dihentikan kalau itu soal Ara.

Tak lama setelah Gizan pergi. Suara berat Moderator mengintrupsi kegiatan mereka.

Mengucapkan hal yang sama seperti ronde sebelumnya dan aum-an serigala pun mulai terdengar nyaring.

Ara dan Michan yang kini tinggal berdua pun tersentak mendengarnya, "Ra.." Suara Michan lirih.

Ara langsung terlihat panik ditempat. Khawatir berat akan keadaan Gizan, bagaimana jika nanti ia diserang Werewolf dikoridor?

"Gi- gimana ini? Gi- gizan." Seru Ara panik.

Michan dengan cepatnya langsung mendekap Ara dan menenangkannya. "Gizan itu kuat, aku yakin dia baik baik aja Ra." Ujar Michan menyakinkan Ara.

Mereka berdua pun hanya bisa pasrah dan mengharapkan agar Gizan selamat.

Namun siapa sangka bahwa Werewolf yang  dikhawatirkan jika bertemu Gizan malah datang menemui mereka.

"L-Loh.. Akh!"

.
.

Gizan berlarian kecil di koridor setelah mendengar intrupsi dari Moderator Bang Sat.

Mencoba meredam suara langkahnya sekecil mungkin demi keamanannya.

Panik? Tentu saja. Ia sudah berjanji pada Ara-nya untuk kembali dengan keadaan baik baik saja.

Akhirnya pun Gizan sampai dikelasnya dengan selamat. Disana ia melihat Kevin yang terlihat sedang berpikir keras dimeja  guru. Dan juga Daazan yang berada dipojokan kelas.

are u werewolf? - ytmc indTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang