"Gi-gimana ceritanya? Ko lu masih hidup Zan?" Tanya Ayon kaget.
"Bukan Gizan ini. Ini arwahnya pasti." Ucap Vania.
"Lu mode spectator apa Zan?" Peppey menimpali.
"Sembarangan, gw nyata tolong ya. Gw masih hidup." Jawab Gizan. Semua yang disanapun mengehela nafas lega.
Sukur itu bukan arwah penasaran.
"Huft. Tapi gimana caranya? Jelas jelas kalau lo dironde sebelumnya mati. Noh disana! Kalau lu lupa." Seru Matem menunjuk tempat dimana Gizan mati.
"Astaga guys please. Aku emang dihukum mati kemarin, tapi sukurnya aku cuma hampir mati kemarin itu. Dan akhirnya Daazan pun nyembuhin aku waktu kalian semua mulai mencar." Jelas Gizan sambil menujuk ke arah Daazan yang diam membisu.
Gizanpun kemudian mendekati Daazan dan merangkul pundak kecil itu.
"Our Witch!" Seru Gizan bangga.
Ya, karena Daazan lah dia bisa selamat dari kematian dan menerima pesan Ara dan Michan yang ternyata dititipkan ke Daazan melalui kertas.
Hidup itu berharga Gi, maka dari itu hiduplah.
Hidup untuk Daazan, hidup untuk Aku dan Michan, hidup sebagai pertanda untuk kemenangan kita.
Janji ya buat tetap hidup demi kita?
-ara
"Thanks Brother."
.
.
."Kamu gapapa kan Dib?" Tanya Mefelz sambil menepuk kecil pundak yang terlihat turun itu.
"Hm? Gapapa santuy. Mental gw udah siap buat semua ini." Ucap Ledib dengan senyum tipisnya.
"Mau gimana pun, Adit itu temen yang berharga bagi aku juga. Jadi kita harus sama sama ikhlas okey?" Ujar Nelson yang dibalas anggukan Ledib.
Ditempat aula sekolah lah mereka- Ledib, Nelson, NightD, Mefelz, dan Moend- bersembunyi bersama.
Mereka mengajak Ledib agar bersembunyi didalam satu ruangan, dikarenakan Mefelz memiliki firasat buruk akan seseorang yang mungkin akan membalaskan dendamnya.
Mumpung peluru MoenD masih utuh dan aman. Jaga jaga jika mungkin ada Werewolf yang akan menyerang mereka.
Nelson sendiri sudah bersiap untuk melindungi salah satu dari mereka ber-lima.
"Werewolfnya ada berapa sih Night?" Tanya MoenD penasaran.
Pasalnya, sudah terlalu banyak korban dari game ini. MoenD ingin segera game ini selesai dengan memberantas semua Werewolfnya.
"Kalau seingetku sih aku bawa tiga kartu yang karakternya Werewolf. Dan mungkin ada beberapa Werewolf tambahan dari karakter lain." Jawab NightD seingatnya.
"Tiga ya, berarti kemungkinan besar sisa dua." Ujar MoenD.
"Gw rasa totalnya Werewolfnya bukan tiga." Ucap Ledib.
Waktupun terasa berjalan begitu cepat. Hingga tak terasa sang moderator kembali bersuara, bertanya pada Werewolf untuk menentukan mangsanya kali ini.
Mefelz yang kebagian peran pentingpun mulai memejamkan matanya saat karakternya dipanggil.
"Kamu nerawang karakter siapa Felz?" Tanya MoenD.
"Alvin."
"What? Mefelz seer?" Tanya Ledib kaget. Mefelz pun mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
are u werewolf? - ytmc ind
ActionMenceritakan dua puluh tiga anak sekolahan dengan sebuah game kartu yang berujung membuat sebuah perpecahan hingga pembunuhan. cerita hanyalah buatan semata bukan kisah nyata. main cast: beberapa dari anak sans smp s4.