3. Bertemu Dengannya

792 76 0
                                    

“Candy ...?”

Cindy gelagapan ketika wanita keibuan didepannya memanggilnya untuk kedua kalinya.  Sesaat dia lupa, namanya sekarang adalah Candy.

“Iya, Mmmmammmaaa,” sahutnya gugup.  Sebelum ini ia tak pernah berbohong, ia merasa tak nyaman melakukannya.  Tapi ini demi kebaikan semua kan?  Bohongnya suci.  White lies.

Mama tersenyum sumringah, ia memeluk anaknya.  Meski awalnya ragu, karena sebelum ini Candy tak suka dipeluk.  Katanya seperti anak kecil.  Namun entah mengapa ia merasa Candy yang didepannya ini telah berubah.  Lebih lembut, lebih rapuh, dan lebih menyenangkan.  Membuatnya ingin merengkuhnya dalam pelukannya.  Ternyata Candy balas memeluknya dengan hangat.  Mungkin selama liburan, Candy banyak merenungi kesalahannya.  Ia telah berubah.

“Selamat datang anak Mama, Mama merindukanmu,” ucap Mama bahagia. 

Terima kasih Tuhan, doanya telah terkabul.  Biarlah Candy mengawali hidup baru yang lebih baik, dan semoga ia tabah menjalaninya.   Karena pasti banyak yang mencibirnya, dengan statusnya sebagai seorang janda muda. 

“Cin ... Candy juga merindukan Mmama,” sahut Cindy gemetar.  Bukannya apa, dia jadi tersentuh karena baru sekali ini merasakan pelukan seorang Mama.  Ibu kandungnya sendiri telah meninggal begitu melahirkan dirinya ... dan saudara kembarnya!

“Ayo kita pulang, Mama sudah memasakkan makanan kegemaranmu.  Kamu masih ingat kan?”

Apa?   Candy tak memberitahunya masalah ini!   Cindy jadi gugup.

“Ehmmmm ... ayam goreng?”

“Benar!  Yuk kita pulang.”

Benar?  Padahal itu adalah kegemaran Cindy.  Apa benar selera anak kembar itu hampir sama?   

Mama menggandeng Cindy yang berdiri bengong di bandara, di terminal kedatangan.  Ia menarik koper yang dibawa putrinya, namun Cindy mempertahankannya.  Ia tak ingin Mama yang sakit-sakitan membawa barangnya.

“Tak usah, Ma.  Candy bisa membawanya sendiri.”

“Tak apa, Nak.  Bawaanmu banyak, Mama akan bantu membawa koper ini.”

Cindy tak mengijinkannya, sang Mama ngotot ingin membawa koper itu.  Jadinya mereka saling tarik menarik.  Saking kuatnya menarik, tubuh Cindy terhuyung ke belakang dan punggungnya menabrak seseorang yang belakangnya.

“Mmmaaa ... af,”  Cindy berkata terbata, matanya membola melihat siapa yang ditabraknya. 

Seorang pria tampan dengan parut di wajahnya.  Namun parut itu tak membuat ketampanannya menghilang, justru menimbulkan kesan misterius yang amat memikat pada dirinya.

Mulut Cindy ternganga menatapnya, matanya menyorot kagum.  Belum pernah ia melihat manusia setampan dan semaskulin pria yang sedang menahan tubuhnya.  Astaga, dia memeluk pinggang Cindy!  Dengan wajah merona, Cindy segera menjauh.

“Ma-af,” ulangnya gugup dengan wajah menunduk malu.

Pria itu mengerutkan dahi heran. 

“Kau tak mengenalku?” tanyanya dengan suara berat nan maskulin.

Sontak Cindy mengangkat wajahnya, dia bingung.  Jelas sebagai Cindy dia tak mengenal pria ini, tapi apa Candy mengenalnya?

“Apa Kakak teman Kak Can ... ehm, teman Candy?” ucapnya belepotan.   Mata tajam dan kelam pria ini membuatnya sangat grogi, seakan ia tengah ditelanjangi!

Pria itu tersenyum sinis.  Melihatnya Cindy semakin gugup.

“Mmmaaaf, ssssaya tak mengingatmu.  Apa kita berteman?” tanyanya lugu.

Pria itu, Lukas, tak mau terkecoh.  Candy telah banyak menyakitinya dengan berbagai muslihat.  Sekarang perempuan ini memainkan perannya sebagai gadis lugu, Lukas akan melayaninya dengan baik.  Ia akan merusak topeng kepolosan yang dipasang Candy sebagai tamengnya!

Ia mendekati wajah Candy hingga pipi perempuan itu bersemu merah.

Penyamaran yang sangat sempurna, sinis Lukas.

“Tentu, Candy,  Kita adalah teman, lebih dari teman!  Dan kita sangatlah intim.  Kau paham maksudku kan?” desis Lukas.

Cindy tak paham, tapi ia merasa jengah karena pria itu memeluk pinggangnya semakin erat.  Dadanya berdebar kencang, wajahnya terasa panas.  Apalagi ketika merasakan tangan pria itu bergerak turun meremas pantatnya.  Cindy segera melepas pelukan pria itu dan menjauhinya. 

Ya Tuhan, apa pria ini mantan kekasih Kak Candy?  Bukannya Kak Candy baru saja bercerai dari pria bernama Rafa?  Saudara kembarnya menunjukkan foto sang mantan suami padanya.  Tapi tentang pria ini, ia masih tak jelas!

“Maaf, saya tak mengingatmu.  Akhir-akhir ini ingatan saya payah,” cetus Cindy setenang mungkin, sembari menetralkan debar di dadanya yang bergemuruh hebat. 

“Candy, siapa dia?” Mama mendekat dan bertanya penasaran.  Matanya mengawasi pemuda didepan Cindy.  Sepertinya ia pernah melihatnya, tapi entah dimana.  Mungkin ia salah ingat, parut di wajah pria itu begitu mencolok.  Ia tak mungkin lupa jika pernah melihatnya!

“Tak tahu, Mama.  Cin ... Candy tak mengingatnya, katanya dia teman Candy,” sahut Cindy memancing mamanya.  Siapa tahu Mama mengenal teman Kak Candy, atau mantan kekasihnya!

“Maaf, Nak.  Apa benar kamu teman Candy?  Sepertinya Tante tak pernah melihatmu,” ujar Mama Candy.

“Hanya teman lama.  Mungkin Candy tak mau mengingat saya lagi.  Permisi!” kata Lukas dingin.   Ia melangkah pergi dengan cepat.  Cindy memandangnya lekat dengan kening berkerut.

“Siapa dia?” gumam Cindy tak sadar. 

“Sudahlah, mungkin dia teman SD atau SMPmu.  Kadang kita bisa lupa teman masa kecil kita.  Kita pulang?” ajak Mama.

Cindy mengangguk.  Kali ini ia membiarkan Mama membawakan tasnya yang sangat ringan.  Mereka berdua melangkah dengan tangan bergandengan.

Mama merasa heran, tak biasanya putrinya menggamit lengannya manja.  Tapi jujur, dia suka Candy yang baru.  Candy yang manja dan lembut. 

Sepasang ibu dan anak itu tak sadar, ada sepasang manik abu-abu yang menatap mereka lekat.  Bibir pria itu tersenyum sinis.

Entah apa yang dilakoni perempuan licik bernama Candy itu, Lukas akan terus mengawasinya.  Hingga pada saat yang tepat ia akan menghancurkannya!

Candy akan menyesali hidupnya, menyesali kesalahannya yang dilakukan pada Lukas, setelah Lukas membalas kejahatannya dengan membuatnya menderita!

==== >(*~*)< ====

Bersambung.

Ada yang tahu cerita ini nyambung darimana?  Ya ini  boleh dibilang sekuel dari Balada Cewek Matre meski bisa dibaca berdiri sendiri

Semoga suka.

HEPI reading n vomment ya

39. SCAR (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang