Part 3

3 2 1
                                    






Pasti cuma kebetulan








<————————>

Hompi tampak berfikir dengan pose mengetuk ngetukan jarinya Moonic menunggu jawaban dari adik.

"Enggak" Moonic hanya tersenyum kaku lalu mengusap puncak kepala Hompi dan turun dari mobil lekas membukakan pintu untuk Hompi turun. Menggandeng Bocah tampan itu menuju bangku di dekat Air mancur taman.

"Lain kali Hompi harus hati-hati ya, jaman sekarang banyak orang jahat" Ucap Moonic sambil membenarkan duduk Hompi.

"Iya kak Momon, Ompi ti ati kok" Hompi tersenyum hingga menunjukan lesung pipi mungil miliknya.

Moonic tersenyum ramah, dia bisa merasakan sedikit ketenangan bila bersama Hompi. Setidaknya dia melupakan apa yang terjadi beberapa jam lalu, tentang Nando yang inging membunuhnya.

Hari semakin sore,beberapa menit lagi Adzan Maghrib akan berkumandang, Moonic mencari keberadaan Hompi yang sudah lenyap dari pengelihatannya. Moonic berjalan mengelilingi taman dan akhirnya nampaklah Hompi bersama gadis kecil yang sedang menangis sesenggukan.

"Hompi, kamu sama siapa?" Moonic menjajarkan tinggi badannya dengan Hompi dan mengusap surai bocah laki-laki itu lembut.

"Dia namanya salsa kak, katanya dia di tinggal abangnya pelgi bental tapi belum balik-balik" Atensi Moonic langsung terarah pada gadis yang sedang menangis meringkuk memeluk lipatan lututnya.

"Salsa, tadi abang kamu ke arah mana?" Tanya Moonic lembut sambil menepuk pundak gadis kecil itu.

Salsa mengangkat kepalanya menatap Moonic dan tanganya menunjuk ke arah kanan tepat pintu keluar taman. "Kesana hiks hiks" ucapnya sesenggukan

"Ya udah ayo ikut kakak sama Hompi,kita tunggu abangnya Salsa sambil duduk ya?" Salsa mengangguk dan beranjak berdiri berjalan beriringan sambil sesekali menggandeng tangan Hompi dan Moonic.

Sudah 15 menit lamanya menunggu kedatangan Abang dari Salsa,Moonic melihat Salsa dan Hompi yang sudah mulai mengantuk.

"Abang Salsa kok belum dateng ya?" Salsa bergumam sambil sesekali mengucek matanya yang merah menahan kantuk.

"Salsa tau alamat rumah Salsa gak?" Moonic bertanya setelah meneguk minuman dari botolnya.

"Jalan ***** nomol *****. Itu kak" ucap Salsa mengingat

"Ya udah ayok Kak Moonic antar, Ompi ayok dek kita antar Salsa dulu" Moonic membereskan sampah bekas bungkus makanya dan membuangnya ketempat sampah dekat ia duduk.

Moonic,Hompi,dan juga Salsa berjalan beriringan menuju mobil Moonic yang terparkir. Setelah semua siap Moonic melajukan mobilnya menuju alamat yang tadi di sebutkan Salsa.

Saat di perjalanan,Moonic merasa ada yang mengikutinya di belakang. Mobil sport dengan warna hitam itu terus berusaha menyalip mobil yang di tumpangi Moonic dan dua bocah kecil.

CHITTTTT!!!

"Bangsad!" Umpat Moonic lirih memegangi pelipisnya yang terpentok stir mobil.

"Aduhhh sakit" ucap Hompi dan Salsa dari jok belakang.

"Maaf ya Ompi,Salsa, kak Momon gak sengaja"

Moonic menggunakan sepenuhnya atensi pengelihatannya kepada tubuh pria yang baru saja keluar dari dalam mobil yang tanpa dosa berhenti tepat di depan mobil Moonic. Mobil sport hitam.

Moonic keluar dari dalam mobilnya dan menghampiri pria yang sudah berdiri di dekat mobil sportnya itu dengan tangan teripat di depan dada.

"Maksut lo apaan?!" Moonic langsung ngegas menunjuk muka pria yang berdiri dengan wajah tampannya itu.

MOONLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang