"Tidak semua cerita dengan alur indah akan memiliki hasil
Akhir yang sempurna"<__________>
Pagi ini Moonic sudah berada di dalam ruang Bimbingan konseling untuk meninjau aktifitas nya selama di sekolah belakangan ini, tindakan ini hanya bersifat sementara yang di khususkan untuk pada murid paksa kehilangan orang berharganya. Canggih bukan? Tapi memang aktifitas seperti ini di perlukan agar murid tidak terguncang saat mengikut mata pelajaran tertentu.
"Bagaimana kondisi kamu Moonica?" Bu Lifah dengan teliti menanyaiku.
"Baik baik saja bu" aku menjawab seadanya
"Kamu tidak pernah merasa terganggu dengan suasana barumu kan?"-Bu Lifah
"Tidak"-Moonic
Bu Lifah menghela nafas lalu mengangguk dan tersenyum. "Ya sudah,kalo begitu kita akhiri hari ini. Kalo ada apa apa kamu bisa temui saya"
Moonic hanya mengangguk lalu bangkit meninggalnya Bu Lifah di dalam ruangan.
Kelas Moonic tidak berada jauh dari ruangan Bimbingan itu,hanya berjarak 4 lorong.
Moonic melangkahkan kakinya tenang sambil berjalan dengan mata sedikit terpejam. Cuaca yang tidak begitu panas dan seliran angin menimpa wajah lembutnya, sampai akhirnya...
Brukk
"ADOH!!"
Moonic memegang pelipisnya yang tertabrak seseorang.
"JORDAN!!! SINI KAMU!!" Suara bu Efi memenuhi koridor sekolah, Moonic kembali menetralkan pandangannya sampai sampai netra hitamnya tersadar bahwa sosok yang menabraknya adalah Jordan. Dan kini tubuh remaja laki-laki itu menindihi tubuh ramping Moonica.
"Aduh aduh sakit buk sakit" Jordan mengaduh sakit saat Bu Efi menjewer telinganya hingga ia bangkit dari atas tubuh Moonic.
"Siapa yang suruh kamu jajan di kantin waktu jam pelajaran?!" Tinggi badan Bu Efi yang sangat tidak sebanding dengan Jordan itu harus sedikit berjinjit agar beliau senantiasa mudah menjewer telinga anak didiknya itu.
"Emil buk, dia yang ngajak Aw-"
"Kamu pake nyalahin Emil ya Jordan!" Bu Efi semakin mengencangkan jewerannya.
Moonic hanya diam tak berkutik menyaksikan drama antar Guru dan murid yang memang sedikit menarik.
"Kamu Moonic, kenapa disini?" Bu Efi berganti menatap intens Moonic dari balik kaca matanya coklatnya.
"T-tadi saya dari ruang BK buk" Moonic sedikit gelagapan menanggapi Guru killernya.
"Ya sudah, kelas kamu lagi jam kosong kan? Sekarang kamu urus Jordan! Dan kamu Jordan,kamu ibu hukum sapu taman halaman sekolah. SEKARANG!!!!" Selesai bu Efi memberi perintah Jordan dan Moonic berlari menuju taman yang di sebut bu Efi tadi.
"Hoshhh...hosshhh...ko gue mau-mau aja sih di suruh si cebol" gerutu Jordan mengusap dadanya lalu melirik Moonic yang tertunduk mengatur nafasnya. "Eh neng Moonic, kenapa ada di sini neng?" Jordan menyentuh bahu kiri Moonic yang langsung di hempas kasar oleh Moonic.

KAMU SEDANG MEMBACA
MOONLIGHT
Genç KurguHidup dalam kesengsaraan. Lembah hitam mewarnai setiap kesehariannya.Kehidupan keras lingkungannya membuat dia hancur. Sampai akhinya malaikat tanpa sayap itu datang memberi setangkai mawar dibawah terangnya cahaya bulan. Harinya berubah. Dia bang...