Chapter 4

23 7 2
                                    

Keyla?

Oh tidak, ada satu tangan lagi terulur pada Kayla, Badan nya tinggi, Kayla harus mendongak sedikit lebih tinggi untuk melihat wajah orang itu.

Bintang?

Tatapan marah, cemburu, iri, semua nya tercampur menjadi satu, terlihat dari tatapan para siswa yang ada di kantin.

Kayla memilih untuk bangun sendiri, tanpa menggapai salah satu tangan yang terulur di depan nya, tangan kanan nya terasa terkilir.

Ia kembali pergi ke Ibu Kantin untuk memesan lagi nasi goreng dan jus alpukat pesanan Alvaro.

Tanpa memperdulikan tatapan mereka yang mengintai setiap gerak-gerik Kayla, ia berjalan santai menuju kelas, Bintang mengikuti Kayla dari belakang.

Entah mengapa ketika di dekat Kayla, Bintang selalu ingin mempunyai hasrat untuk menjaga nya.

Langkah Kayla berhenti sebentar, badan nya berbalik menatap lekat lelaki yang sedari tadi mengikuti nya di belakang.

"Bintang, tolong bilangin ke Kak Tiara, maaf banget pulang sekolah aku harus langsung ke rumah, lain kali aja ya" ucap nya Kayla kembali berjalan menuju kelas, makanan ini sudah di tunggu oleh Alvaro.

"Baju lo kena tumpahan jus" ucap Bintang sembari menunjuk bagian baju Kayla yang terkena tumpahan jus alpukat.

Langkah Kayla kembali berhenti, badan nya kembali berbalik
"Ahh iya, nanti aku bersihin, makasih ya" kali ini Kayla benar-benar pergi menuju kelas.

*****
"Lama banget sih lo" sepuluh menit lama nya Alvaro menunggu, ia berdiri di depan pintu kelas sembari melipat tangan nya di depan dada.

Kepala Kayla sedikit mendongak untuk melihat lawan bicara nya itu.
"Maaf, nih" Kayla memberikan nampan hitam yang terdapat satu kotak nasi goreng dan satu jus alpukat di atas nya.

"Owh ya,ini kembalian nya" Kayla merogoh saku celana olahraga nya dan memberikan uang kembalian milik Alvaro.

"I-itu baju lo-" belum sempat Alvaro menyelesaikan ucapan nya, Kayla lebih dahulu pergi dari hadapan Alvaro.

"Ihh susah banget ilang nya" gerutu Kayla, Kayla terus mengelap baju nya yang terkena tumpahan jus tadi, tapi noda hijau nya agak susah hilang.

Setelah dirasa cukup bersih, Kayla keluar dari toilet, koridor sudah terlihat sepi, Kayla mengecek jam tangan nya, jam sudah menunjukkan pukul 11.30 itu artinya jam istirahat sudah habis.

Kayla berlari sekuat tenaga nya untuk segera ke kelas, meski jantung nya tak bisa di ajak kerja sama tapi Kayla rasa Guru killer yang sedang mengajar pasti lebih susah untuk di ajak kerja sama.

Sesekali Kayla berhenti untuk sekedar menetralkan nafas nya.

"KEYLA PUTRI NINGRAT!!" suara melengking dengan agak serak menggema di sepanjang koridor, Bu Wina, guru killer bertubuh gempal dengan rotan di tangan nya mendekati Kayla yang diam di tengah koridor.

"Keyla!" bentak nya lagi

"Maaf Bu, saya Kayla bukan Keyla" ucap Kayla membenarkan ucapan guru killer tadi.

Bu Wina memicingkan mata nya sembari membenarkan tatanan kacamata nya
"Sama saja, kenapa kamu belum masuk ke kelas!? Kamu kenapa ngga ganti baju!?" tanya Bu Winda

"Maaf Bu tadi saya-" belum juga Kayla menjawab dengan lengkap pertanyaan yang Bu Winda berikan, Bu Winda sudah lebih dulu buka suara.

"Sudah-sudah, sekarang kamu bersihin perpustakaan, jangan sampai ada debu sedikit pun di sana, cepat!" titah Bu Winda, Kayla menghela napas pelan, lalu berjalan menuju perpustakaan yang berada dibagian samping sekolah, di sana jarang siswa yang lewat.

Pintu perpustakaan belum di kunci, tak ada seorang pun disana, pengurus perpustakaan pun pasti sudah pulang karena waktu sip nya sudah habis.

*******
Bintang melirik meja Kayla,pelajaran sudah dimulai 20 menit lama nya, Kayla belum juga kembali.

Alvaro menciduk Bintang yang tengah melirik-lirik meja Kayla, ia juga jadi kepikiran mengapa gadis itu belum kembali ke kelas? Apa ada masalah lagi?

Alvaro berniat menjahili teman satu geng nya itu,Bintang adalah satu-satunya teman Alvaro yang jika kita berada di dekat nya seketika atmosfer disana terasa dingin.

Alvaro memindahkan tas dan buku nya, lalu duduk di kursi Kayla, sengaja tas Kayla ia taruh di kursi kosong sebelah nya.

FYI, Kayla hanya duduk seorang diri, tak ada satu pun siswa yang mau duduk bersebelahan dengan nya, alasan nya adalah mereka takut dengan ancaman Keyla.

Alvaro menjulurkan lidah nya ke arah Bintang yang tengah menatap nya aneh.

*******
Kayla mengucek mata nya, ia melihat ke arah jam tangan yang masih setia bertengger di tangan kanan nya.

Kayla tersentak kaget, bagaimana bisa ia ketiduran di perpustakaan, jam juga sudah menunjukkan pukul 17.30 itu arti nya kelas sudah bubar satu jam yang lalu.

Kayla berlari menuju pintu masuk perpustakaan, dikunci?!

"Di luar ada orang? Tolong bukain, Kayla ke kunci di sini" Kayla terus menggedor kencang pintu perpustakaan, tak ada jawaban.

"Tolong.. Tolong bukain,Kayla ke kunci"

"Pak satpam? Bukain dong Kayla ke kunci disini"

Kayla mulai lelah, perut nya lapar, kerongkongan nya kering, apa sekolah sudah tutup sekarang?

Kayla mencoba naik ke atas meja untuk mengintip ventilasi yang langsung mengarah keluar perpustakaan.

Tak ada seorang pun di sana, sekolah sudah sepi, Kayla menghela napas pelan, apa lagi ini Tuhan?

Kayla mencoba merogoh saku nya, untung saja ponsel nya tidak tertinggal, Kayla langsung membuka aplikasi WhatsApp dan langsung menekan kontak yang ia yakini itu adalah kontak Langit.

Kayla
Bang Langit.. Tolongin Kayla, Kayla ke kunci, Kayla takut Bang tolongin Kayla, Bang Langit

Kayla belum sempat mengobrol dengan lawan bicara nya di seberang sana, handphone sudah mati baterai nya lowbat.

Kayla tak tau mengapa jam tangan nya berbunyi, jantung nya juga berdegup kencang, nafas nya kembali terengah.

"Tolong Kayla" tubuh nya terasa lemas, ia duduk di depan pintu, berharap ada orang baik yang menolong nya.

"Bang Langit, Ayah,  tolongin Kayla, Kayla takut" isak nya, air mata yang sedari tadi ia tahan akhir nya luruh juga.

Kepala Kayla terasa berat, penglihatan nya mulai buram, semua nya terlihat gelap,Kayla melihat sekelebat bayangan dalam kegelapan..

"Mama.. "

TBC

Satu demi satu masalah kembali muncul, kapan semua nya akan berakhir?

Baru chapter 4 hihi
Thanks buat yang udah baca✨

Banyakin vote komen nya ya..
Mau follback? Tinggal dm

Detak dan Detik [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang