Destiny 2.

1.2K 74 20
                                    

Happy Reading.
.
.
.
.
.
------

Warning 21++


Dinda kembali dimana tempat dia meninggalkan kia sndirian, namun setelah sampai disana gadis itu tak menemuakan sahabatnya.

" aduh gimana ini kia " dinda memijit pelipisnya frustasi, ditempat yang seperti ini sangat rawan pria hidung belang mencari mangsa terlebih sahabatnya itu sangat polos.

Hingga akhirnya dinda pun mencoba menghubungi zero, meskipun mungkin pada akhirnya zero marah padanya.

Pada sambungan kedua panggilan baru diangkat zero.

" Kak, kia kak ".

" Kia kenapa?? " suara dingin itu membuat dinda menggigit bibir bawahnya semakin takut.

" Kia ilang kak " balasnya dengan nada getar, karna takut dan juga sedih sahabatnya hilang ntah kemana.

" Kok bisa? Tadi dia dirumah, terus kamu sekarang dimana? ".

" Diclub kak ".

Belum Dinda mendapat balasan dari sana,  sambungan diputus sepihak zero, gadis itupun kembali mencari Dinda diseluruh penjuru ruangan hingga saat didepan lorong dia bertemu zero yang baru datang.

" Kenapa dia bisa kesini din? " tanya zero dengan nafas memburu dengan wajah yang cukup menyeramkan membuat dinda menunduk takut.

" nggak tau kak,  tadi dia nelfon mau ikut aku keclub masalahnya dia meke pakaian yang cukup minim, apa ada masalah diru—".

Tanpa menunggu penjelasan dinda lebih lanjut zero masuk kedalam club dan mencari adiknya diantara kerumunan banyak orang yang sudah sepertinya mulai gila karna semakin malam ditambah pengaruh alkohol

Tak bisa berfikir jernih zero menuju kamar yang ada dilantai dua, entah mengapa mendengar penjelasan dinda otaknya menjadi buntu dan hanya satu yang ada dipikirannya, hingga dengan tak sabaran laki laki itu selalu mendobrak seluruh pintu yang ditemuinya tanpa perduli jika ada orang yang tengah melakukan olahraga malam,  dan tak perduli segala umpatan umpatan karna ulahnya.

------

Denggan susah payah rey membawa kia karna gadis itu sudah sepenuhnya dipengaruhi alkohol dan obat perangsang tak jarang bibir rey menjadi santapan nikmat gadis itu,  bukanya tak senang rey hanya kewalahan dengan aksi gadis polos dan kalem yang biasa ditemuinya itu menjadi liar.

Untung saja dia tak menerkan gadis itu ditengah jalan jika saja dia tak mengendalikan diri.

Baru saja rey meletakkan kia diranjang gadis itu kembali menerjangnya dan memanggut bibirnya dengan cukup liar namun tak beraturan,  tentu saja karna ini mungkin kali pertama kalinya dia berciuman.

" kak zero "

Deg.

Jantung rey berdetak kencang, terkejut kenapa gadis itu menyebut nama kakaknya, namun laki laki itu tak terlalu ambil pusing mungkin saja dia dirumah sedang ada masalah dengan kakaknya sendiri pikirnya,  hingga dia kembali mengimbangi ciuman yang kia berikang hingga ketika mendengar suara kia seolah udara disekitarnya hilang.

" Aku mencintaimu kak "

Kia mencintai zero?  Kakaknya sendiri?  Dengan paksa dia menarik diri,  hatinya cukup kacau mendengar ungkapan kia barusan.

Pantas saja dia tak bisa menerima cintanya ternyata gadis itu mencintai orang lain.

gairahnya lenyap seketika,  hatinya berdenyut sakit mengetahui kenyataan itu.

Short storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang