4 months ago
"Kau benar-benar harus pergi Win?" Tanya Bright di sela-sela Win memasukkan baju ke dalam koper berukuran kecil. Win tersenyum lalu menatap Bright yang duduk tepat di samping kopernya. Win menatap Bright dengan tatapan lembut.
"Iya Mas, aku ada urusan sebentar di rumah, aku akan membantu ibu menyelesaikan masalah akibat ulah Fiat."
Terlihat Bright mengerucutkan mulutnya, menatap sedih ke arah Win, masih mencoba memohon agar Win tidak pergi sendirian. Salahkan dirinya yang saat itu sedang sibuk-sibuknya di kantor, dan juga sekretarisnya pun baru saja melakukan resign. "Mas mau ikut denganmu saja Win."
Win terbelalak, "Kalau Mas Bri ikut, kantor Mas akan mengalami masalah, jangan mengada-ada."
Bright berdecak kesal lalu berbaring dengan wajah kesalnya. "Aku akan kembali Mas, tidak pergi untuk selamanya." Ucap Win menenangkan kegelisahan Bright. Karena selama ini dimana ada Win pasti akan ada Bright juga, tapi kali ini Bright harus merelakan sang pujaan hati untuk pergi sendiri ke rumah orang tuanya.
"Janji?"
"Ya aku berjanji."
Lalu setelah selesai membereskan keperluan Win untuk pergi besok, Win pun menyusul Bright yang sudah berbaring di ranjang mereka. Baru saja Win merebahkan tubuhnya, seseorang dengan cepat langsung menarik tubuh Win ke dalam dekapan hangatnya, memeluk Win dengan posesif dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Win.
"Aku baru berbaring, dasar bayi."
Bright tersinggung mendengar Win memanggilnya 'bayi' dengan cepat Bright mendongakkan kepalanya, menatap Win dengan tatapan protes miliknya terhadap Win, Win yang balik menatap Bright pun tertawa karena tingkah Bright. "Kamu yang bayi, bukan Mas."
"Oh ya?"
Bright kembali menelusupkan wajahnya di ceruk leher Win, menghirup udara dengan rakus, harum tubuh Win adalah candu baginya, menenangkan dan manis di saat bersamaan. Bright tanpa sadar juga mengecup leher Win berkali-kali akibat gemas. "Mas jangan mulai."
"Mas gemes sama kamu."
"Mas mah bilangnya gemes-gemes nanti kebablasan."
Bright tertawa, ada benarnya juga omongan Win soal dirinya yang akan bablas sehingga malam yang mereka lalui akan terasa panjang.
"Yaudah Mas peluk aja."
"Usap-usap juga."
"Iya, Mas usap-usap."
Lalu Bright memeluk erat Win, membiarkan kedua tangannya melingkar di pinggang Win dengan salah satu tangannya mengusap lembut punggung Win, tak terlalu lama Bright mengusap punggung pujaan hatinya itu, ia sudah terlelap dengan nyaman dengan wajah yang menghadap dada bidangnya. Lekungan indah terpahat diwajah Bright saat sekitarnya sudah gelap. Mengecup berkali-kali puncuk kepala Win karena gemas dan itu membuat Win melakukan pergerakan kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amerta
Fanfiction[short story] Amerta, berarti abadi Baik Bright maupun Win mengharapkan hubungan yang abadi. Bahkan semesta mendukung keduanya agar memiliki hubungan yang abadi. Brightwin story Start ; 27 feb '21 End ; 23 mar '21