Page-4

277 34 2
                                    

Paginya Bright terbangun karena tepukan di bahunya, Bright membuka matanya dan melihat Mama Win yang tersenyum ke arah Bright, senyum yang sangat mirip dengan senyuman Win, jika seperti ini rasa rindu Bright sedikit berkurang karena mereka memilik...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paginya Bright terbangun karena tepukan di bahunya, Bright membuka matanya dan melihat Mama Win yang tersenyum ke arah Bright, senyum yang sangat mirip dengan senyuman Win, jika seperti ini rasa rindu Bright sedikit berkurang karena mereka memiliki senyuman yang sama.

"Pagi Bri." Sapa Mama Win.

"Pagi Ma, Fiat mana?" Tanya Bright mencari keberadaan adik iparnya.

"Fiat lagi di kafetaria, kamu mau sarapan apa? Biar Mama telfon Fiat."

Bright menggeleng, "Gak usah Ma, Bright sarapan di kantor aja."

"Bener? Gak mau disini aja?"

"Di kantor aja Ma."

Mama Win tersenyum, mengusap kepala Bright. "Kita harus sabar sedikit lagi Bri, dia pasti bangun." Ucap Mama Win.

Bright mengangguk setuju, "Iya Ma, sedikit lagi."

Fiat dengan tidak sabar membuka pintu ruangan Win dengan kedua tangannya yang penuh dengan plastik makanan, Mama Win yang melihat pun langsung menghampiri Fiat dan membantunya. Fiat tersenyum ke arah Bright seraya menyapa, "Pagi kakak ipar."

Bright terkekeh, "Pagi Fiat."

"Kak Bri hari ini ke kantor?" Tanya Fiat sebelum ia melahap sandwich yang ada di tangannya.

"Iya, kamu kuliah?" Tanya Bright yang di balas anggukan semangat oleh Fiat. "Yaudah nanti kakak anter aja." Lanjut Bright.

"Gak usah Bri, Fiat biar naik bus aja." Tolak Mama Win.

"Gak apa-apa Ma, searah kok sama kantor Bri." Bujuk Bright.

"Yaudah kalau begitu, Bri mandi dulu, Fiat abisin sarapannya."

Bright tersenyum lalu mengangguk, berjalan ke arah toilet yang ada di ruangan Win.

"Udah siap belum Fiat?" Tanya Bright seraya memakai jas berwarna hitam miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah siap belum Fiat?" Tanya Bright seraya memakai jas berwarna hitam miliknya.

"Udah kak, sebentar." Jawab Fiat dengan tas yang sudah berada di punggungnya dan tumpukkan kertas di tangannya.

"Kita pamit ya Ma, Bri nitip Win, kalau ada apa-apa langsung telpon Bri aja."

"Iya Bri, nanti Mama kabarin kalau ada apa-apa."

"Ma, Fiat berangkat ya."

"Iya, belajar yang bener biar tugas kamu gak disuruh revisi terus."

Fiat yang mendengar ejekan dari sang Mama langsung berdecak sebal, sedangkan Bright terkekeh. "Biasanya kalau lagi gini kamu ikut ejek Fiat ya Win." Batin Bright.

Fiat meminta Bright untuk menurunkan dirinya di depan gedung fakultasnya, setelah sampai Fiat langsung berpamitan dengan Bright

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fiat meminta Bright untuk menurunkan dirinya di depan gedung fakultasnya, setelah sampai Fiat langsung berpamitan dengan Bright. Fiat keluar dari mobil Bright dengan terburu-buru, juga berlari kecil memasuki gedung fakultasnya. Bright menggelengkan kepalanya, lalu ia sadar jika Fiat meninggalkan tumpukkan kertas di dalam mobil.

Bright dengan cepat mengambil tumpukkan kertas tersebut dan keluar dari dalam mobil, berlari masuk ke dalam gedung fakultas Fiat, beruntung Bright melihat Fiat dan kembali berlari untuk menghampiri Fiat yang sudah bersama kedua temannya.

"Fiat, tugasmu ketinggalan." Ucap Bright dengan tangannya yang menyodorkan tugas kepada Fiat.

Fiat menoleh dan menatap Bright, lalu mengambil tugas dari tangan Bright. Fiat melihat sekitar dan sudah banyak wanita dari fakultasnya yang berbisik membicarakan Bright secara terang-terangan, Fiat berdecak tidak suka dan makin menjadi sinis ketika ada dua orang wanita yang meminta foto dengan Bright. Terlihat Bright hendak menolak ajakan kedua wanita tersebut, sampai Fiat berdengus kasar dan berucap, "Pergi lo, abang gua udah punya pacar."

Kedua wanita yang tadinya hendak meminta foto pun menunduk lalu pergi menjauhi Bright. Bright menatap Fiat lalu mengusap kepala Fiat, "Jangan kasar sama perempuan."

"Tapi mereka ganggu."

"Tetap saja, perempuan gak boleh di kasarin Fiat."

Fiat menunduk, "Iya kak."

Bright tersenyum, menepuk bahu Fiat lalu berucap, "Ya sudah kamu belajar yang bener ya, nanti kakak jemput."

"Eh, gak usah kak, Fiat ada acara sama temen."

"Beneran? Udah izin sama mama kan?"

"Udah, nanti Fiat pulang ke rs lagi."

"Oke, kakak berangkat ya."

"Iya kak, hati-hati. Jangan mikirin kak Win terus pas di kantor."

"Ngeledek terus." Kesal Bright.

"Gak lengkap kalau belum ngeledek kak Bri."

"Dasar, ya sudah kakak pergi."

"Iya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang