" ini lap dulu keringetnya "
" oh engga usah gue punya ini kok "
" oh o-oke tapi itu bukannya...."
Pria itu hanya tersenyum sebagai jawaban. Kemudian berlalu
" punya mina..."
" kemana abis lulus " tanya gadis berbaju pink di depannya dengan tangan membuka kaleng soda
" kemana ya, maunya kemana? "
" lah kok nanya gue, lo yang jalanin kok " gadis itu tertawa setelah meneguk sodanya
" lo maunya punya masa depan yang berprofesi sebaga apa? "
" gue ? emm terserah sih yang penting dia bahagia dengan profesi pilihannya. Gue harap dia orang yang engga mudah dikendaliin orang lain " ujarnya mantap
Pria itu tersenyum kagum dalam diam menatap gadis itu
" jadi lo mau jadi apa "
" entahlah, gue belum yakin lo sendiri ? "
" musik. gue suka sama dia " balas gadis itu cepat
" bagus "
" iyakan bagus " gadis itu menoleh memberi senyum terbaiknya pada pria disampingnya
" ada saran? "
" saran ? " keningnya berkerut
" iya saran gue cocok jadi apa? "
" uhm apa ya..... dokter anak maybe " dia meneguk sodanya banyak kali ini
" kenapa? "
" soalnya lo lembut "
" kalau gue jadi cewek lo kira-kira bakalan suka sama gue engga ?
" engga "
" kenapa ? "
" lo kalah jauh "
" dari "
" dia " tunjuknya pada seorang perempuan manis yang tengah tertawa di depan kelas
" lo suka sama dia ternyata " gumamnya pelan, tapi
" gue suka sama lo "
Pria itu tertawa sesaat " gue tau, gue juga suka sama lo sini gue peluk " dia menghentikan tawanya, lalu tersenyum manis memeluk sahabat prianya
"engga, lo engga tau sama sekali " bisiknya dengan tangan yang semakin erat memeluk
KAMU SEDANG MEMBACA
other side || 97line
Fanfiction•...• Punya bayi pasti perasaan paling menyenangkan bagi orang orang yang menantikannya. Tapi, tidak denganku. Bukan. Bukan apa apa. Hanya saja aku masih 17 tahun