#5 THE MISSION

9.3K 2.5K 979
                                    

*** Previous chapter ***

"Kai, cewek itu tahu tentang kematian gue. Bantuin gue ngobrol sama dia. Gue harus tahu, gue mati kenapa? Gue nggak mau gentayangan kayak gini selamanya!" seru Sofia.

Saat mengatakan kalimat terakhir, nada suara Sofia berubah menjadi geraman. Emosi dan amarah menguasai sosok hantu tersebut. Wujudnya pun berubah, dari sosok cewek SMA berseragam yang cantik, menjadi sosok wanita menyeramkan. Tubuh Sofia meninggi, kulit wajahnya yang pucat mengeriput, dan matanya merah menyala.

Kairo terbelalak. Mulutnya menganga, tak bisa mengeluarkan suara. Cowok itu terseok-seok mundur hingga menabrak dinding di belakangnya.

Sofia yang sadar sudah membuat Kairo takut, perlahan-lahan kembali ke sosoknya semula. Hantu cewek itu mendekati Kairo yang gemetaran.

***

CHAPTER #5 THE MISSION

Kairo demam.

Cowok itu terlalu shock melihat perubahan wujud Sofia kemarin. Meskipun dia sudah terbiasa melihat wujud-wujud aneh dan seram makhluk tak kasatmata lainnya, tetap saja, diserang tiba-tiba oleh hantu cewek emosional ternyata lebih menakutkan. Tubuh Kairo langsung lemas saat itu. Setelah Sofia meminta maaf dan kabur, Kairo terpaksa menelepon Egypt untuk menjemputnya pulang.

Gara-gara kondisinya yang lemah, pendengaran dan penglihatan Kairo menjadi semakin sensitif. Semalaman dia nyaris tidak tidur karena mendengar suara-suara berisik di telinganya dan bayangan-bayangan berseliweran di depan jendela kamar. Menjelang subuh Kairo baru bisa tertidur. Mamanya memaksa cowok itu untuk tidak masuk sekolah karena saat pagi, demamnya semakin tinggi.

"Yo, nanti ke dokter, ya," bujuk Asri, mama Kairo, sambil meletakkan nampan berisi makan siang dan vitamin di meja belajar anaknya. Wanita berusia pertengahan empat puluhan itu mendekat ke tempat tidur Kairo karena cowok itu tidak menjawab.

"Kayo!" Asri kembali memanggil Kairo dengan nada lebih tinggi menggunakan nama kecil cowok itu.

Kairo kecil tidak bisa menyebutkan namanya dengan benar, sehingga dia memanggil dirinya Kayo. Panggilan itu melekat di keluarganya hingga Kairo sebesar sekarang.

Kairo akhirnya menyibak selimut dan menghadapi mamanya. Wajah cowok itu tampak kuyu dan lingkaran hitam menggantung di bawah matanya.

"Kamu habis ngapain lagi sih, Nak? Ketempelan lagi? Kalau kayak gini terus, Mama beneran mau bawa kamu rukiah lagi, titik!"

"Nggak kenapa-kenapa, Ma!" jawab Kairo kesal. "Cuma kurang tidur sama kecapekan aja," lanjutnya.

Asri keluar dari kamar Kairo sambil mengomel tak henti-henti. Cowok itu sampai menutupi wajahnya dengan bantal agar tidak mendengar omelan mamanya yang berisik. Dia jengkel setengah mati saat mamanya mulai membahas tentang rukiah, rukiah, dan rukiah!

Kalau tahu akan seperti ini, lebih baik Kairo menyembunyikan kemampuannya sejak awal. Mamanya sudah termakan omongan para tetangga dan teman arisannya. Mereka percaya bahwa anak yang bisa melihat hal-hal gaib, pasti karena kerasukan jin dan harus dirukiah.

Sewaktu kecil, Kairo pernah dipaksa orang tuanya untuk menemui seorang pemuka agama untuk dirukiah, gara-gara kepergok ngobrol sendirian. Saat itu, Kairo sedang bermain dengan Roro, hantu anak kecil yang menghuni loteng rumah.

Pemuka agama itu memberikan doa-doa dan air suci. Kairo kecil menangis ketakutan. Apalagi, sejak itu Roro jadi tidak pernah muncul lagi. Kairo jadi sedih.

PODCASE (EDITED VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang