1 | The worst birthday

578 13 0
                                    

   Ali dan Nadira adalah sepasang kekasih yang sudah menjalin hubungan 5 bulan lamanya, Nadira sangat menyayangi Ali, walaupun Ali kadang selalu membuatnya sakit dengan perilaku yang ia lakukan saat mereka bertengkar, tapi hal itu masih dimaklumi oleh Nadira.

Besok, adalah ulang tahun Nadira. Belakangan hari ini, Ali terus menghilang dan tidak menjawab pesan Nadira dengan niat. Belakangan ini juga, Nadira yang selalu memulai percakapan duluan.

Tapi aneh.

Ali selalu bilang kalau dirinya sibuk.

Tapi, buktinya selalu tertulis status online diatas namanya, tapi butuh waktu yang lama bahkan berjam-jam untuk membalas pesan Nadira.

Nadira sebenernya lelah, tapi, ia masih sayang dengan Ali. Dan hubungannya sudah terlanjur jauh.

Nadira
Li, aku gak tahu dari kemaren kenapa kamu lama banget bales chat aku. Mungkin kamu udah bosen, mungkin kamu sibuk banget, aku gak tau apa yang sebenernya kamu lagi lakuin. Tapi, aku cuma minta satu hal boleh?

Nadira
Tolong, besok kamu tau kan hari apa? Tolong besok dateng ya sama temen temen aku, kita makan-makan. Plis.

Nadira
capek, tapi aku masih yakin.

Ia terus menunggu Ali untuk menjawab pesannya itu, bahkan Nadira sampai terlelap menunggu Ali sampai pagi. Matahari bersinar lebih cerah hari ini, suasana rumah Nadira juga lebih tenang, bekal hari ini juga lezat, membawa kue ulang tahun miliknya ke sekolah.

Dia menyalakan ponselnya, berharap lelaki itu membalas pesannya tadi malam,

No older notifications from Ali.

Nihil, tidak ada notifikasi apapun, Nadira sampai berpikir apa ponselnya rusak? Tapi notifikasi teman-temannya mengucapkan ulang tahun masuk-masuk saja, Nadira mematikan lagi ponselnya.

"Aku berangkat ya, Ma."

"Iya hati-hati, kamu nanti makan-makan dulu ya sama temenmu?" Nadira hanya mengganguk sembari mengisi botol minumnya di dispenser.

"Kamu pulang bareng Ali aja, sih. Biar bisa ikut makan malam keluarga juga."

Ia menatap mamanya, pagi harinya dibuat pusing oleh sosok Ali. "Iya, liat nanti ya."

Nadira memasukkan botolnya ke dalam tas, lalu memakai tasnya itu. Ia lalu beralih salam pada mama dan papa, Nayla sudah menunggu di depan pagar, menatapnya sambil tersenyum, "Kiw, ulang tahun neh!"

Nadira tertawa.

Sesampainya di sekolah, Nadira tak ingin berbicara dengan Ali, menurut Nadira mungkin Ali tidak membalas karena sudah merencanakan suprise ulang tahunnya. Sorenya, Nadira menunggu kehadiran Ali untuk datang, ia menengok kesana dan kemari.

"Tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga, sekarang juga." Ucap Nayla dan teman-temannya, Fikri menyalakan api di lilin kue ulang tahun itu, Nadira tersenyum, meniup kue itu, semua bertepuk tangan.

Mereka berbincang-bincang. Namun, Nadira slalu berkali-kali mengecek ponselnya itu untuk menunggu Ali berbicara padanya, ia tidak membalas dan membaca pesannya sampai saat ini.

"Nunggu Ali?" Ucap Nayla.

Nasya menatapnya, menghela nafas. Mengganguk. Untuk kali ini dia memilih menjawab jujur.

I Have To Find Him!Where stories live. Discover now