7. Ketetapan-Nya Lebih Indah

7 1 0
                                    

بسم الله الرحمان الرحيم

"Tak perlu membuktikan bagaimana diri kita pada semua orang, karena orang yang benar peduli padamu tak butuh itu. Dirimu akan istimewa ketika bersama orang-orang yang tepat"

@wardah.afanin

🌹🌹🌹

• • •

Seringkali mata kita mudah sekali melihat keburukan orang lain, telinga kita seringkali mendengar aib-aib orang lain, dan lidah kita seringkali berucap dengan mudah akan sesuatu yang belum pasti kebenarannya.

Terbatas sekali, yaa itulah kita. Manusia yang seringkali lupa akan guna segala nikmat dari Sang Pencipta. Husnudzon dan bertabayyun lah, Islam mengajarkan. Agar hati kita bersih dari segala iri dan dengki yang semakin hari semakin menambah titik-titik hitam didalam hati.

"Mas Arif, besok jadi ke pesantren kan?", ucap Aira saat di meja makan bersama Ummi dan Abah. Makan malam yang slalu menjadi rutinitas terbaik untuk merekatkan ukhuwah keluarga.

"Iya insyaa Allah jadi, kenapa?"

"Aku mau nitip surat buat Kevin", seketika Ummi dan Abah saling berpadangan. Sedang Arif yang tak lain adalah Kakak Aira pun ikut tersedak.

"Hmm, jadii tadi siang Aira ketemu temennya Kevin di Toko Buku namanya Fatih. Terus dia ngasih Aira surat, katanya dari Kevin. Awalnya Aira juga bingung, kenapa ngasihnya nggak lewat Mas Arif aja. Tapi sekarang Aira tau alasan kenapa surat itu dititipkan lewat Fatih Umm...", panjang lebar Aira menjelaskan hingga akhirnya Abah, Ummi dan Mas Arif pun berucap,

"Masyaa Allah"

"Ternyata anak-anak Abah memang sangat luar biasa dan bisa diandalkan, Abah akan slalu mendukung niat baik kalian Aira", lanjut Abah seraya tersenyum hangat pada anak perempuan satu-satunya.

"Iya Bah, terimakasih sudah mengizinkan Aira", balas Aira tersenyum dengan air mata yang hampir saja terjatuh dari pelupuknya. Kalau saja tak dicegah oleh kakaknya yang lumayan jail.

"Nah loh nah loh, jadi melow gini. Cengeng emang adekku ini", ucap Arif tak menghiraukan raut kekesalan Aira.

"Sudah sudah ayo lanjutin makannya", segera Ummi melerai agar tak terjadi perang dunia kesekian kalinya di meja makan.

• • •

Aira to Fatih, 21.11 PM

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Fatih, ini Aira. Aku mau ngasih jawaban mengenai surat tadi siang. Insyaa Allah aku bersedia. Abah dan Ummi juga sudah mengizinkan.

Fatih to Aira, 21.21 PM

Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah iya Ra. Kalau gitu besok nanti kita langsung ketempat aja yaa, soalnya udah semingguan ini juga vakum.

Aira to Fatih, 21.23 PM

Besok? Jam berapa? Aku ada kegiatan di Kampus sampai Ashar.

Fatih to Aira, 21.24 PM

Dari Ba'da Ashar aja berarti, nanti aku tunggu depan Fakultas Ekonomi yaa.

Aira to Fatih, 21.26 PM

Okedeh siap.

• • •

Ternyata waktu berlalu begitu cepat yaa dan skenario Tuhan terus berjalan membentuk alur perputaran kehidupan yang sangat seimbang. Semakin kita tumbuh, akan ada semakin banyak orang dan cerita kehidupan baru yang kita temui. Entah duka atau suka. Entah yang hanya sekedar singgah atau akan benar-benar menetap. Semuanya punya cerita masing-masing untuk dilalui.

Terkadang kita sangat ingin membuat skenario sendiri untuk kehidupan kita, begitu banyak mimpi yang kita ukir dan kita rangkai. Namun nyatanya Allah slalu punya ketetapan terbaik untuk hamba-Nya. Benar saja, bukan seberapa besar dan tinggi mimpi kita, namun seberapa kuat ikhtiar kita untuk mewujudkannya dijalan yang diridhoi oleh Sang Pemilik Ketetapan.

Segala sesuatu yang telah lalu, maka sudahlah menjadi sebuah kunci. Kunci untuk menguatkan syukur akan nikmat hari ini dan kunci bagaimana kita mengarahkan langkah berjalan dimasa yang akan datang.

Terimakasih Allah. Kuatkanlah langkah kami untuk slalu berjalan di jalan yang Engkau ridhoi. Aamiin.

Bandung, 25 Maret 2021
Aira


Pesan Dari TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang