"Kau sedang apa tengah malam begini, (Name) Chan...?"
(Name) mendengus kesal, tentu saja pada dirinya sendiri.
"Aku memang selalu ke taman kalau tidak bisa tidur. Lalu, kau?"
"Entahlah.. Jiwaku mengatakan kalau aku akan menemukan kebahagiaanku di sini.."
Oikawa duduk di kursi panjang dekat ayunan, lalu mengajak (Name) duduk bersamanya.
Mereka berbincang-bincang tentang apa yang akan mereka lakukan setelah lulus.
Tentu saja, Oikawa ingin sesuatu hal yang berhubungan dengan voli.
Dasar maniak voli."(Name), lihat! Bintang Jatuh!"
Percakapan terhenti sejenak melihat fenomena yang langka ini, tidak semua orang bisa melihatnya.
Mereka berdua segera membuat permohonan.Tentu saja permohonan (Name) adalah 'Lelaki Pujaan Yang Disisinya Saat Ini , Menjadi Pasangan Hidupnya Kelak.'
"Apa permohonanmu, Oikawa?"Oikawa berhenti memejamkan matanya, lalu memandang (Name).
"Hanya tentang perasaanku saja.."
"Perasaan?"
"Aku memohon.. agar wanita yang kusuka... menyukaiku...juga.."
"Wah, kau bisa menyukai satu wanita? Haha.. Benar benar sesuatu yang baru. Kukira kau akan tetap menyukai saat bersama fangirlmu it-"
(Name) menghentikan ucapannya, saat sesuatu memberati sebelah pundaknya. Itu.. Oikawa yang tertidur.
'Dasar. Aku sedang bicara, ia malah tertidur. Suaraku bukan lagu pengantar tidur, tahu..' Ucap (Name) dalam batinnya sambil tertawa kecil.
Malam ini, Benar Benar Malam Terindah Baginya.
_______________________________________
(Name) sarapan dengan roti panggang coklat ala dirinya sendiri, sambil menonton TV.
Menurutnya ini masih terlalu pagi, jadi ia masih bisa santai seperti ini.
Hingga suara dering telepon yang mengganggunya berbunyi, (Name) mengangkat panggilan itu."Halo? Ada ap-"
"(Name)!!! Kenapaaa??! semalam tidak membangunkankuu???! Hari ini sekolaahh!!"
"Aku sudah membangunkanmu. Tapi kau tidak mau bangun. Kutinggalkan saja di taman. Lagipula tidak mungkin aku membopongmu."
"Baiklah, aku akan segera menuju rumah. Dadah (Name), love you.."
-Panggilan Diakhiri-
"Love You?.. Aku.. Tidak salah dengar.. kan..."
Jantungnya berdebar, menyadari kata terakhir Oikawa tadi.
(Name) benar benar berdebar, hingga memakan semua rotinya dengan cepat.
Seketika ia terdiam, memikirkan Oikawa yang tertinggal di taman dan baru pulang 5 menit yg lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Somebody Love Me (Oikawa Tooru x Reader)
FanfictionKisahmu dengan Sang Oikawa Tooru baru saja dimulai! Haikyuu by Furudate Haruichi Story by me (Ara'Chan) Art by: '@shigurefusawa' on Twitter