3

300 36 9
                                    

(Name) segera bersiap berangkat menuju gedung gym, tempat tim seijoh berlatih tanding.
Sebenarnya pak pelatih tidak mewajibkannya untuk datang, karena ini hari Sabtu. Namun, (Name) tetap akan berangkat. Tentu saja ia ingin ikut melihat permainan timnya yang menakjubkan itu, sekaligus menyemangati mereka. Sungguh, (Name) sangat bersemangat saat itu.

Latih tanding dimulai jam 1 siang. (Name) menatap jam dindingnya, lalu bergumam kecil.

"Pukul 12.29. Aku bisa berangkat sekarang"

---------------

"Sial!! Aku terlambat!!"

Keluhnya saat baru saja menginjakkan kaki di gerbang sekolah. Padahal hanya terlambat sekitar 5 menit, raut wajahnya seperti mengatakan 'sudah terlambat berhari hari'. Untung saja saat itu sedang sepi, karena raut wajah (Name) mungkin akan menakuti orang sekitar.

-------------------
 
Iwaizumi terdiam heran pada permainan Oikawa kali ini. Permainannya seperti sedang bermain dengan anak balita.
Walaupun set 1 sudah didapatkan, tetap saja permainannya kurang serius. Oikawa menoleh, merasakan jika ia sedang diperhatikan.

"Nani, Iwachan?"

"Ada apa denganmu? Permainanmu tidak seperti biasanya."

Oikawa hanya mendengus kecewa, menatap Iwaizumi dengan wajah lesunya itu.

" Aku hanya akan serius, kalau (Name) datang.."

Ucapannya itu mengagetkan seluruh anggota timnya yang sedang meneguk air minum. Mereka hampir tersedak bersamaan. Mereka menghentikan minumnya, lalu menatap Oikawa dengan wajah terheran khas mereka.

-----------

(Name) menghampiri balkon atas, yang hampir dipenuhi oleh beberapa siswi. Tentu saja, mereka hanya ingin melihat Oikawa dan permainannya yang menakjubkan. (Name) memperhatikan seluruh anggota timnya, yang tidak sengaja sepasang matanya bertemu dengan milik Iwaizumi. (Name) melambaikan tangannya, menandakan dia datang, untuk menonton mereka.

"Oi, lihatlah ke sana. (Name) datang."

"Hah? Dimana?! Dimana??!"

Iwaizumi menunjuk ke arah (Name). Sontak Oikawa menoleh ke arahnya dan langsung melambaikan tangan. (Name) bingung harus senang atau sedih saat itu. Kenapa?

'Tentu saja ia menjadi pusat perhatian para siswi'

(Name) hanya tersenyum ke arah Oikawa, sambil memikirkan nasibnya nanti. Apakah para siswi, ah bukan. 'FANGIRLNYA' akan menerornya atau semacamnya. Berdoa saja agar hal itu tidak terjadi, (Name)...

-------------------

Set 2 dimulai. Diawali dengan serve mautnya Oikawa. Ia memukulnya dengan penuh percaya diri, hingga tercetaklah 'Servis Ace'. Tentu saja ini pertama kalinya Oikawa mempraktikkan servis andalannya itu, hingga membuat seisi gedung terkejut. Siswi yg lain berteriak kegirangan, sedangkan (Name) hanya bisa berkata 'kakoi' didalam batinnya.

'Skor 25:16'

Tim Seijoh memenangkan latih tanding kali ini. Seisi gedung bertepuk tangan. Lalu diakhiri dengan saling hormat dan bersalaman, lalu mereka bergegas mengganti baju. (Name) menghampiri mereka yang sudah selesai berganti.

"Kakoi-ne! Selamat ya!! Kalian memang selalu bermain di luar dugaan!!"

"Arigatou, (Name) chan !"

"Tapi sebelum kau datang, permainannya benar benar buruk loh (Name).."

"Sssh, Makki! Diamlah!"

When Somebody Love Me (Oikawa Tooru x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang